Stockholm, 26 Oktober 2008

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Assalamu'alaikum wr wbr.



MELALUI JEMBATAN DAMAI MOU HELSINKI WALI TEUNGKU HASAN MUHAMMAD DI TIRO MENGINJAKKAN KAKI DI PUSAT RI

Ahmad Sudirman

Stockholm - SWEDIA.

 

 

SUATU KEBERHASILAN PERJUANGAN POLITIK MELALUI MOU HELSINKI YANG DIJALANKAN OLEH WALI TEUNGKU HASAN MUHAMMAD DI TIRO BESERTA STAF DI ACHEH DAN DI PUSAT KEKUATAN RI

 

Satu bukti politik lagi yang telah berhasil djalankan oleh Wali Teungku Hasan Muhammad di Tiro beserta Stafnya di Acheh adalah dengan telah behasilnya Wali Teungku Hasan Muhammad di Tiro menginjakkan kaki pada tanggal 24 Oktober 2008 di Jakarta yaitu dipusat kekuatan RI dengan langkah yang aman dan damai dan bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

 

Disinilah Ahmad Sudirman melihat dan memperhatikan  bahwa dengan kekuatan jalur titian politik yang terkandung dalam MoU Helsinki 15 Agustus 2005 pihak GAM yang di pimpin oleh Wali Teungku Hasan Muhammad di Tiro beserta Stafnya ternyata akhirnya pusat kekuatan RI di Jakarta telah berhasil menjadi wilayah perjalanan kekuatan politik Wali Teungku Hasan Muhammad di Tiro di bumi persada Acheh. Suatu hal yang tidak mungkin terjadi tanpa melalui jembatan politik MoU Helsinki 15 Agustus 2005. Inilah kemenangan politik yang gemilang yang dijalankan oleh Wali Teungku Hasan Muhammad di Tiro beserta Stafnya.

 

Hanyalah segelintir orang-orang Acheh yang sudah ketinggalan kereta politik di Acheh-lah yang melihat dan menafsirkan keberhasilan dan kemenangan politik yang dijalankan oleh Wali Teungku Hasan Muhammad di Tiro beserta Stafnya di pusat kekuatan RI di Jakarta dengan penglihatan dan penafsiran yang negatif.

 

Sekarang dengan melalui jalur titian politik dan hukum MoU Helsinki 15 Agustus 2005 seluruh bangsa dan rakyat Acheh akan membangun Acheh untuk masa depan yang maju dan gemilang. Pembangunan melalui jalur politik, ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan adalah merupakan landasan dan faktor utama untuk menjadikan negeri Acheh menjadi satu negeri yang kuat, aman, maju dan sejahtera di masa yang akan datang yang akan sebanding dengan kemajuan yang telah dicapai oleh negeri-negeri jiran di Asia Tenggara yang maju.

 

Melalui langkah politik yang telah dipatokkan dalam MoU Helsinki 15 Agustus 2005 inilah seluruh bangsa dan rakyat Acheh memusatkan kekuatan untuk membangun Acheh dan melalui perdamaian yang telah diikat oleh MoU Helsinki inilah seluruh bangsa dan rakyat Acheh aman dan sentosa masuk dan keluar Acheh tanpa merasa takut dan was-was. Hanyalah segelintir orang-orang Acheh yang masih saja bermimpi disiang hari bolong bahwa Acheh akan berhasil mencapai perdamaian menyeluruh dan bebas dengan hanya sekedar membentuk komite-komite persiapan pembebasan Acheh yang menyeluruh, yang pada kenyataannya adalah komite-komite yang ilegal alias yang tidak diakui secara hukum.

 

Terakhir, jadi, hanyalah bangsa dan rakyat Acheh yang memiliki kemampuan daya tangkap politik dan pengetahuan yang tinggi yang dapat mencerna, menganalisa dan menyimpulkan kedatangan Wali Teungku Hasan Muhammad di Tiro beserta Stafnya di bumi persada Acheh dan di pusat kekuatan RI di Jakarta adalah suatu keberhasilan perjuangan politik dan perdamaian yang menyeluruh serta pembebasan Acheh melalui titian hukum MoU Helsinki 15 Agustus 2005.

 

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad


Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*


Wassalam.


Ahmad Sudirman


http://www.dataphone.se/~ahmad

ahmad@dataphone.se

----------