Stockholm, 19 mei 1998.

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

INDONESIA TANAH AIRKU 2
Ahmad Sudirman
Modular Ink Technology Stockholm - SWEDIA
 

KEMISKINAN DAN KELAPARAN YANG MENYEBABKAN PENGRUSAKAN DAN PEMBAKARAN.

Saudara-saudaraku di tanah air.

Akibat sampingan dari demonstrasi para mahasiswa adalah pengrusakan dan pengambilan barang-barang milik orang lain yang dilakukan oleh pihak-pihak luar yang sebenarnya mereka itu adalah rakyat yang keadaannya serba kekurangan. Begitu juga dengan pembakaran harta milik orang lain adalah akibat dari sebagian kemarahan dan pelampiasan nafsu yang sudah tidak dapat ditahan lagi. Apalagi setelah terbunuhnya beberapa mahasiswa. Bukan hanya sampai disitu, pembakaran tersebut mengakibatkan terbunuhnya beratus-ratus rakyat yang tidak berdosa tanpa ada kesempatan untuk menyelamatkan diri. Kejadian ini menyebabkan gelombang kengerian dan kekagetan diseluruh dunia, karena berita ini sampai keseluruh dunia.

Saya yaqin bahwa akibat sampingan ini tidak terkilas dihati dan pikiran para mahasiswa dan kaum cendekiawan sebelumnya. Begitu juga akibat kerugian harta dan jiwa tidak terbayang oleh mereka sebelumnya. Berapa juta dolar US yang hangus terbakar dan berapa ratus jiwa manusia yang korban tanpa alasan yang nyata. Ini adalah betul-betul suatu hal yang diluar dugaan sama sekali.

Memang kalau kita telusuri lebih mendalam, effek sampingan dari demonstrasi itu adalah akibat dari rasa demdam dan marah serta pelampiasan yang tidak tersalurkan. Sehingga dengan adanya korban dari pihak mahasiswa, sudah cukup untuk mengobarkan api yang sudah bernyala-nyala didalam dada. Apa saja yang dapat dihancurkan, langsung saja dihancurkan. Melihat keadaan rakyat keturunan asing , seperti kaum Cina yang memang punya peranan yang penting dalam bidang ekonomi, menjadi sasaran empuk kemarahan para demonstrasi.

Pihak Penguasa, melihat kejadian ini, tidak dapat berbuat apa-apa, kalau boleh pihak Cina dijadikan kambing hitam. Padahal kalau kita telaah, peranan Penguasa dan kelompok tertentu dari kalangan Cina adalah mereka sama-sama mempunyai tanggjung jawab yang besar dari kejatuhan dan kemerosotan ekonomi. Pemikiran saya ini bukan didasarkan kepada perasaan negativ kepada sesuatu golongan, melainkan dari kenyataan yang ada yang terlihat dengan mata kepala sendiri dan dari fakta-fakta yang saya baca.

 
 ABRI JANGAN IKUT AMBIL ALIH KEKUASAAN.

Saudara-saudaraku di tanah air.

Keadaan yang gawat dan rawan sekarang ini, janganlah dijadikan suatu alasan oleh pihak ABRI untuk memulai mengambil alih kekuasaan. Melainkan menjaga keamanan dan ketertiban saja. Karena seandainya kalau ada dari sebagian pihak ABRI  yang memulai untuk turun tangan dan mengambil alih kekuasaan, maka akibatnya lebih rawan lagi.Kalau ini terjadi, maka keadaan Indonesia kembali lagi seperti keadaan pada tahun1965.

Janganlah pihak ABRI menggunakan alasan dwi fungsi. Penyelesaian krisis serahkan kepada semua pihak melalui saluran parlementaris.

Saya yaqin bahwa keinginan dari pihak Penguasa dan pihak oposisi juga pihak organisasi lainnya adalah untuk mengembalikan Indonesia kepada keadaan yang stabil dan aman kembali*.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman