Stockholm, 20 mei 1998.

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

INDONESIA TANAH AIRKU 4
Ahmad Sudirman
Modular Ink Technology Stockholm - SWEDIA
 

ABRI JANGAN MENDUKUNG SUHARTO BILA SEBAGIAN BESAR RAKYAT SUDAH TIDAK MENDUKUNGNYA.

Saudara-saudaraku di tanah air.

Apabila sebagian besar rakyat sudah tidak percaya lagi kepada Suharto, dengan alasan apa lagi perlu dipertahankan kedudukannya. Golkar dan ABRI yang memilih Suharto tidaklah menjadi kekuatan yang mutlak, apabila sebagian besar rakyat Indonesia sudah tidak memberikan dukungannya.Siapa yang akan menggantikannya, itu serahkan kembali kepada wakil-wakil rakyat yang ada di Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk memilih orang yang betul-betul bisa membawa ke jalan yang menuju kepada kesejahteraan rakyat.Tidak perlu dari golongan militer. Usahakan militer jangan sampai ikut kembali memegang pucuk pimpinan pemerintahan. Bukan berarti militer tidak boleh ikut campur tangan dalam urusan pemerintahan, tetapi militer harus dikembalikan kepada fungsinya yang utama, yaitu menjaga ketertiban dan keamanan negara.

Pemikiran ini bukan suatu pemikiran yang extrim, melainkan pemikiran yang wajar yang boleh diterima oleh sebagian negara-negara didunia. Hanya sebagian kecil sajalah yang menghendaki militer sebagai pemegang pucuk pimpinan.Hanya di negara-negara yang diktatorlah yang masih mempertahankan militar memegang pimpinan negara.Boleh dihitung dengan jari berapa banyak negara yang masih berada dibawah kekuasaan militer di dunia ini.

Kalaulah kelompok ABRI dan GOLKAR kembali lagi memilih pemimpin dari pihak militer dengan alasan untuk menjaga kestabilan politik, keamanan dan ketertiban negara, maka kita kembali lagi kepada keadaan semula.

Memang saya berpendapat bahwa siapa yang akan menjadi pimpinan negara haruslah yang mampu membawa negara kepada keadaan yang lebih baik dimana semua rakyat merasakan kenikmatan hidup. Karena jatuh dan bangunnya suatu negara tergantung kepada siapa yang menjadi pimpinan. Mau dibawa kemana negara, mau dibawa kejalan yang lurus, menyimpang, mendaki atau kedalam jurang yang dalam*.*
 

Wassalam.

Ahmad Sudirman