Stockholm, 24 mei 1998.

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

ABRI HANYA PENJAGA KEAMANAN DAN KETERTIBAN
Ahmad Sudirman
Modular Ink Technology Stockholm - SWEDIA.
 

ABRI JANGAN PEGANG KEKUASAAN DALAM PEMERINTAHAN .

Saudara-saudaraku di tanah air.

Sebagaimana saya singgung dalam tulisan-tulisan sebelumnya yaitu ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) jangan ikut dalam memegang kekuasaan pemerintahan.Mengapa saya ulang-ulang masalah ini, karena dengan tampilnya militer dalam pemerintahan bukan menjadi hal yang positiv bagi negara dan rakyat, melainkan menjadi hal yang negativ. Dwi fungsi ABRI yang dijadikan dasar sekarang ini,  yaitu menjaga keamanan dan ketertiban sekaligus memegang kekuasaan. Suatu peraturan atau undang-undang yang dibuat untuk menjadikan ABRI sebagai faktor utama dalam membela dan mempertahankan negara dan rakyat. Menurut saya, inilah sebenarnya yang menjadi bumerang bagi kemajuan ekonomi, politik dan sosial di Indonesia. Mereka tidak menyadari, bahwa dengan tampilnya militer dalam pemerintahan, maka nilai demokrasi, keadilan dan kedaulatan rakyat hilang sama sekali.

Saya akui, bahwa ABRI tulang punggung Indonesia, tanpa ABRI tidak mungkin Indonesia lepas dari penjajahan Belanda, tanpa ABRI tidak mungkin gerakan komunis Indonesia dapat dihancurkan, namun, hal ini tidak menjadi suatu alasan untuk menjadikan ABRI sebagai faktor yang menentukan dalam pemerintahan.

Tugas ABRI, saya sebut tugas militer adalah membuat keadaan menjadi tertib dan aman dan menjaga serta mempertahankan dari ancaman atau serangan musuh.Diluar itu ABRI jangan ikut campur, apalagi dalam mengatur dan memegang jabatan dalam pemerintahan.

Sekarang apa yang terjadi di Indonesia, apalagi dalam masa orde baru, ordenya Suharto, benar-benar ABRI pegang peranan utama, rasanya tanpa ABRI tak mungkin Indonesia jalan. Lihat dan perhatikan, apa yang dibuat Habibie dengan kabinetnya, sebagian anggota kabinet adalah dari ABRI. Baru saja Habibie satu hari pegang kekuasaan, sudah terlihat dengan mata kepala sendiri, bagaimana tindakan menteri pertahanan menumpas para demonstrasi. Ini disebabkan karena menteri pertahanan adalah seorang militer yang mempunyai garis perintah langsung kepada militer bawahan.

Kalaulah kita masih punya anggapan dan pikiran bahwa ABRI perlu dipertahankan untuk pegang kekuasaan dalam pemerintahan, saya yaqin, seyaqin-yaqinnya, bahwa apa yang kita tuntut seperti demokrasi, keadilan, kedaulatan dan kesejahteraan rakyat tidak mungkin tercapai sampai kapanpun.

Sekaranglah saatnya untuk menarik dan menghapuskan dwi fungsi ABRI. Kembalikan ABRI yang terdiri dari angkatan darat, laut, udara dan kepolisian kepada tugas utamanya, yaitu menjaga keamanan dan ketertiban. Seandainya mau tampil dan ikut dalam pemerintahan atau aktiv dalam bidang politik, maka silahkan keluar dari kemiliterannya.

Yang mampu untuk menghapuskan dwi fungsi ABRI adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat. Dari saat sekarang bulatkan tekad dan keberanian saudara-saudara yang anggota MPR yang bukan dari fraksi ABRI untuk menghapuskan dwi fungsi ABRI.

Saudara-saudaraku di tanah air.

Saya tidak menentang ABRI, tetapi saya mau melihat ABRI bekerja sesuai dengan fungsinya yaitu menjaga keamanan dan ketertiban serta membela dan mempertahankan negara dari ancaman musuh *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman