Stockholm, 29 mei 1998.

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

MUNCULNYA ISLAM DI INDONESIA TIDAK  MUSTAHIL
Ahmad Sudirman
Modular Ink Technology Stockholm - SWEDIA.
 

INDONESIA AKAN MENJADI NEGARA ISLAM YANG MODERAT.

Saudara-saudaraku di tanah air.

Tidaklah mustahil dimasa mendatang akan muncul pemerintahan Islam di Indonesia.
Kalau sudah mendengar nama negara Islam disebut-sebut, mulailah rasa takut menyelusuri tubuh. Sudah terbayang akan menjadi terbelakang, mundur, kuno, primitiv, tidak ada toleransi, memotong tangan, merajam, tidak memberikan kesempatan hidup kepada agama lain, diskriminasi, wanita tidak boleh maju, menghambat pembangunan dan sebagainya apabila berkuasa penguasa Islam. Sikap dan pandangan ini bukan hanya timbul di Indonesia saja, tetapi hampir disebagian besar negara-negara di dunia. Kalau sudah disebut-sebut negara Islam, sama saja seperti mendengar nama hantu yang menyeramkan.

Pandangan ini adalah pandangan yang tidak benar dan tidak berdasarkan fakta.Kalau benar-benar dikaji secara mendalam apa yang tertulis dalam kitab Qur'an apa yang ditakutkan diatas itu, tidak benar sama sekali. Memang saya akui bahwa telah muncul beberapa negara Islam, seperti Iran dan Afganistan pada zaman modern ini, namun perkembangannya, seperti dalam masalah ekonomi belum boleh diharapkan dan memberikan kesejahteraan kepada rakyat. Sayapun tidak menutup mata bahwa dinegara-negara tersebut masih terbelakang dibanding dengan negara- negara lainnya. Dengan melihat apa yang terjadi di Iran dan Afganistan tidaklah menjadi suatu alasan bahwa tidak perlu membangun negara Islam di Indonesia.

Yang saya maksud dengan negara Islam di Indonesia adalah negara yang diperintah oleh orang-orang dari partai dan organisasi Islam melalui pemilihan umum yang dilaksanakan dengan terbuka, jujur, bebas dan rahasia.Jadi sebenarnya tidak ada bedanya dengan apa yang terjadi dinegara-negara lainnya, apabila suatu partai menang dalam pemilihan umum, merekalah yang memegang kekuasaan di negara tersebut. Warna negara adalah ditentukan oleh siapa yang memegang kekuasaan waktu itu, kalau partai Islam yang menang sudah barang tentu warna Islam yang dibuat, kalau partai nasionalis berhasil, maka warna nasionalisnya yang ditampilkan, kalau partai sosialis yang berhasil menarik suara rakyat, maka nilai ideologi sosialisnya yang akan dijalankan. Jadi disini tidak ada lagi apa yang disebut ideologi negara.Karena dengan adanya ideologi negara atau lebih jelasnya dasar negara, maka menjadi sempitlah ruang gerak kita. Misalnya apa yang terjadi sekarang, dengan adanya Pancasila sebagai dasar negara, maka semuanya harus punya dasar dan peraturan yang berhaluan pancasila. Ini sebenarnya menurut saya suatu hal yang mempersempit kehidupan bernegara, tidak ada lagi suatu kebebasan memilih aturan, jalan dan ideologi sendiri. Hal ini sebenarnya yang berbahaya untuk kehidupan bernegara.

Jadi disini saya tegaskan sekali lagi bahwa negara Islam adalah negara yang dipimpin oleh Penguasa Muslim yang dipilih secara demokrasi dan mempunyai dasar Islam dalam pemerintahannya. Begitu simpel dan sederhana. Apa yang harus ditakuti pemerintahan Islam?. Tidak ada. Kalau sebagian rakyat tidak menyukai pemerintahan Islam, tidak perlu memilih partai Islam, pilihlah partai lain. Ini adalah kebebasan memilih, tanpa ada paksaan*.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman.

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se