Stockholm, 12 April 1999

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

NEGARA YANG BERDASAR APAKAH YANG IDEAL BAGI KAUM MUSLIM DAN NON MUSLIM YANG KEBETULAN TINGGAL DI WILAYAH INDONESIA MENURUT SAUDARA BASRI HASAN?.
Ahmad Sudirman
Modular Ink Technology Stockholm - SWEDIA.

 

Masih untuk Saudara Basri Hasan (Bogor, Jawa Barat, Indonesia).

Ternyata saudara Basri Hasan, basri@rocketmail.com , masih tetap berusaha untuk membuka dialog dan diskusi dengan saya mengenai Daulah Islam Rasulullah dengan Undang Undang Madinah-nya.

Sebagaimana dalam pernyataannya yang ditulis sebagai tanggapan terhadap tulisan saya "JAWABAN TENTANG KEDAULATAN ADA DITANGAN ALLAH  UNTUK SAUDARA BASRI HASAN, yang dipublisir pada tanggal 11 April 1999. Dimana saudara Basri Hasan kembali menyampaikan pikirannya dalam Forum Reformasi Aqidah di Hidayatullah pada tanggal 12 April 1999. Tanggapannya dilampirkan dibawah.

Dalam tulisannya saudara Basri Hasan menyatakan "Pengertian sekuler itu perlu dijelaskan lebih dahulu".

Baiklah saudara Basri Hasan. Sekuler artinya adalah bersifat dunia atau kebendaan yaitu bukan bersifat keagamaan atau kerohanian. Orang yang sekularis adalah orang yang menganut aliran filsafat yang menghendaki agar kesusilaan atau budi pekerti tidak didasarkan pada ajaran agama. Sedangkan sekularisme adalah paham atau pandangan filsafat yang berpendirian bahwa moralitas tidak perlu didasarkan pada ajaran agama. Itulah yang disimpulkan oleh tokoh-tokoh Indonesia yang menyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 1988.

Dan pikiran tokoh-tokoh yang menyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia diatas ini telah secara gamblang dan jelas menggambarkan pikiran saudara Basri Hasan yang mempunyai pikiran sekuler, dimana saudara Basri mengatakan "agama apapun hanya akan jadi alat segelintir manusia untuk memaksakan kehendak atas sejumlah besar manusia lainnnya". Artinya bahwa Saudara Basri dengan melihat kelakuan pemimpin-pemimpin yang menjadikan agama sebagai alat pelanggeng kekusaannya menjadikan saudara Basri mempunyai sikap yang negatif kepada ajaran agama, terutama Islam yang akan mendasari moralitas, budi pekerti, sistem pemerintahan dan negara serta kehidupan manusia.

Dengan kata lain, pikiran saudara Basri ini sudah menjurus kepada pikiran seorang yang sekularis, artinya seseorang yang berpikiran bahwa tidak perlu lagi ajaran agama untuk dijadikan sebagai ajaran yang akan membentuk kesusilaan atau budhi pekerti manusia dan lebih jauh pemerintahan dan negara harus dijauhkan dari ajaran agama.

Nah sekarang, saya ingin bertanya kepada saudara Basri Hasan yaitu, Negara yang berdasar apakah yang ideal bagi kaum Muslim dan non Muslim yang kebetulan tinggal dan hidup di wilayah Indonesia sekarang menurut pandangan saudara Basri Hasan ?.

Saya menunggu jawaban saudara.

Inilah jawaban dan tanggapan saya yang singkat untuk Saudara Basri Hasan (Bogor, Jawa Barat, Indonesia).

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se
----------

Bogor, Indonesia - Monday, April 12, 1999 at 00:04:11 (EDT)
basri@rocketmail.com

Basri Hasan menulis:

Assalamu'alaikum wr.wb,

Sdr. Achmad Sudirman menuliskan: "menurut pandangan dan pemikiran saya saudara Basri Hasan telah menyimpulkan dari perilaku penguasa-penguasa dan pemimpin-pemimpin dunia yang mengatasnamakan agama untuk memaksakan kehendaknya kepada manusia-manusia lainnya yang diperkuat oleh pemikiran-pemikiran manusia-manusia yang sekuler yang beranggapan bahwa agama apapun tidak perlu dicampur adukkan dan dilibatkan kedalam urusan kenegaraan, seperti yang telah terjadi di negara-negara Barat sekarang ini. Sehingga dari kesimpulan saudara Basri Hasan ini lahirlah pemikirannya yang menjurus kepada pemikiran sekuler, padahal saudara Basri Hasan adalah seorang muslim, sedangkan Islam tidak mengajarkan pemeluknya untuk menjadi seorang yang sekuler".

Pengertian sekuler itu perlu dijelaskan lebih dahulu, Muhammad SAW pernah mengatakan urusan dunia adalah urusanmu. Jadi ada bagian hidup manusia yang bersifat mendapat pengaturan dari Allah atas dasar utama yaitu Al-Quran dan Sunnah Rasul (sebagian). Kalau definisi sekuler segampang yang anda tuduhkan, berarti kalifah-khalifah setelah Rasulullah semuanya juga sekuler, anda sependapat?

Salam

Basri Hasan
basri@rocketmail.com
Bogor, Indonesia - Monday, April 12, 1999 at 00:04:11 (EDT)
--------