Stockholm, 16 September 1999

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

HABIBIE + ABRI =  MEGAWATI  + ABRI = GUS DUR + AMIEN + ABRI
Ahmad Sudirman
XaarJet Stockholm - SWEDIA.

 

Untuk Presiden BJ Habibie, Megawati Soekarnoputri, Gus Dur dan Amien Rais.

Setelah Timor Timur direbut kembali oleh rakyat Timor Timur dengan didukung oleh Pasukan Perdamaian PBB dibawah pimpinan Australia dengan restu Clinton, maka yang tinggal sekarang adalah Daulah Pancasila yang makin lemah dan rawan dibawah Presiden BJ Habibie dengan Pangab-nya Jenderal TNI Wiranto.

Untuk tulisan hari ini saya tampilkan judul yang berbunyi "Habibie + ABRI = Megawati + ABRI = Gus Dur + Amien + ABRI" artinya siapapun yang akan terpilih menjadi Presiden Daulah Pancasila, apakah itu Habibie, Wiranto, Megawati, Gus Dur atau Amien adalah sama saja, karena pertama, mereka adalah tidak mempunyai usaha untuk membangun kembali Daulah Islam Rasulullah dan yang kedua adalah mereka masih perlu ABRI aktif dalam bidang politik.

BJ Habibie dengan Pancasila-nya, Wiranto dengan Pancasila dan Sumpah Prajurit-nya, Megawati dengan Pancasila dan Nasionalis-nya, Gus Dur dengan Pancasila dan Kebangsaan-nya, Amien Rais dengan Pancasila dan Nasionalis-nya. Hanya ada satu kesamaanya diantara mereka yaitu mereka semuanya adalah kebetulan muslim yang tidak senang apabila Daulah Islam Rasulullah dibangun kembali dengan konstitusinya yang mengacu kepada Undang Undang Madinah.

Tentu saja bagi kaum muslimin Indonesia yang sekarang telah terpecah-pecah kedalam bermacam ragam golongan, partai, organisasi, jamaah makin mudah untuk dihanyutkan kedalam berbagai arus yang berlainan muaranya. Bahkan dengan mudah untuk diadukan satu dengan lain tanpa disadarinya.

Yang lebih celakanya lagi ada yang membagi-bagi muslim kedalam berbagai macam sebutan, seperti muslim fundamentalis, muslim liberal, muslim moderat, muslim fanatis, muslim kanan, muslim kiri. Padahal siapapun pemeluk Islam, mereka disebut dengan satu nama yaitu muslim.

Karena adanya perbedaan dalam pemikiran, pemahaman dan sikap yang menjadi visinya dari setiap muslim tidak berarti menjadi terpisahnya muslim kedalam berbagai macam sebutan diatas. Walaupun berbeda dalam visi, tetapi seorang muslim tetap disebut muslim.

Nah sekarang, usaha kita bersama adalah berusaha untuk menyatukan visi dan misi kaum muslimin dimanapun berada. Dimana visi itu adalah membangun persatuan dengan berlandaskan keadilan, amanah dan perdamaian yang bertujuan untuk beribadah, bertaqwa dan mengharap ridha Allah SWT" dari seluruh kaum muslimin yang telah terkotak-kotak kedalam berbagai macam mazhab, golongan, kelompok, partai, organisasi yaitu, dengan banyak belajar untuk menghormati pemikiran orang lain yang juga mendasarkan pemikirannya kepada Al Qur'an dan hadist. Juga dengan banyak belajar untuk berlapang hati dan membuka pikiran terhadap pemikiran, pemahaman, penafsiran terhadap isi kandungan Al Qur'an dan hadist yang disampaikan oleh pengikut mazhab-mazhab lain serta tidak menjadikan sesuatu masalah yang kurang terang nash-nya (dasar dari Al Qur'an dan hadist) sebagai suatu masalah yang prinsipil dan utama, sehingga melahirkan pertentangan satu sama lain,
yang akhirnya menjadikan jurang pemisah diri kedalam bentuk kelompok, aliran, golongan.

Penyatuan visi tersebut harus diikuti juga dengan misi untuk membangun kembali satu masyarakat muslim dan non muslim didalam satu kekuasaan pemerintahan Islam dimana Allah yang berdaulat, yang menerapkan musyawarah dan menjalankan hukum-hukum Allah dengan adil dalam naungan Daulah Islam yang berdasarkan akidah Islam dengan konstitusi yang mengacu kepada Undang Undang Madinah yang tidak mengenal nasionalitas, kebangsaan, kesukuan dan ras."

Melalui tulisan ini juga saya mengajak kepada Presiden BJ Habibie, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Pendiri PKB Gus Dur dan Pendiri PAN Amien Rais untuk sama-sama menerapkan visi dan misi diatas.

Semoga usaha kita bersama diridhai Allah SWT, amin.

Inilah sedikit tanggapan saya untuk Presiden BJ Habibie, Megawati Soekarnoputri, Gus Dur dan Amien Rais.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se