Stockholm, 10 Oktober 1999

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

MASIH SIAPA YANG DIDUKUNG?
Ahmad Sudirman
XaarJet Stockholm - SWEDIA.

 

Untuk Saudara H.S. Aldjaidi (Belanda).

Pagi ini ketika membuka surat-surat yang ditujukan kepada saya, terbaca satu surat yang bersubject "Pilih yang mana pak Ahmad ?" tertanggal 9 Oktober 1999, yang ditulis oleh saudara H.S. Aldjaidi yang berdomisili di Belanda.

Setelah membaca isi surat saudara Aldjaidi tersebut, saya kembali dibawah ini memberikan jawabannya, yang sebenarnya jawaban saya ini telah disampaikan kepada saudara Iin Nurhidayat dari Indonesia pada tanggal 5 Oktober 1999 yang lalu.

Dimana tanggapan dan pertanyaan saudara H.S. Aldjaidi adalah sbb:

"Assalamualaikum wr wb, Saudaraku Seiman,Yth: Ahmad Sudirman.
Tulisan2 anda kok banyak sekali tidak menyetujui jalannya politik yang saat ini sedang bergejolak ditanah air. Ana tahu anda bertujuan untuk membangun pemerintahan Islam, tapi kalau ada tokoh partai Islam jadi pemimpin MPR, seperti halnya Amien Rais, anda kurang senang, bagaimana nanti kalau Liem Soe Liong yang jadi ketua MRR dan Kwie Gian Gie yang jadi Presiden di Indonesia, apakah itu yang lebih baik menurut anda !.

Bagi saya dari pada bangsa cina yang jelas mereka tidak senang dengan orang2 Islam,Ya, lebih baik Pak Amien Rais ketua MPR dan Gus Dur yang Presiden yang keempat Indonesia, Dong!.

Ente mengharap yang mana? untuk menuju kepemerintahan Islam, ya, harus melalui mereka lebih dulu, tidak melalui Megawati dan Kwie Gian Gie.

Pak Sudirman budiman. Lihat saja artikel dibawah ini seorang doktor keturunan cina, yang telah menganalis perkembangan pemerintahan Indonesia (artikelnya tidak saya (Ahmad S) lampirkan dalam jawaban saya, tetapi kalau mau lihat silahkan baca Suara Merdeka, Sabtu, 9 Oktober 1999, Berita Utama, Ekonomi Hancur jika Mega Kalah). Yang jelas bila Megawati presidennya, ummat Islam akan digencet dan dibasmi dari segala kegiatannya. Berdoalah kita bersama untuk saudara kita seiman yang berada dipuncak pimpinan agar mereka menang jadi presiden Republik Indonesia yang keempat. Bila tidak ! lihat Singapore dimana ummat melayu Islamnya, waspada dan ingat. Kami bermohon semoga orang kafir disingkirkan dari MPR. Wassalam" (H.S. Aldjaidi, 9 Oktober 1999 )

Baiklah saudara H.S. Aldjaidi

Seperti yang telah saya jawab kepada Saudara Iin Nurhidayat, maka jawaban saya sekarangpun kepada Saudara adalah sama.

Dimana saya kutifkan kembali jawaban saya yang ditulis kepada saudara Iin, yaitu :

"Untuk menjawab pertanyaan (ini), saya akan melihat dari dua sudut.
Pertama, melihat dari sudut apa yang telah diperintahkan Allah dan dicontohkan Rasulullah saw.
Kedua, melihat dari apa yang ada di Daulah Pancasila dengan UUD 1945-yang sekuler.

PANDANGAN Pertama:

Mengapa saya melihat dari dua sudut panda tersebut?  Karena saya sebagai seorang muslim yang berkewajiban untuk melaksanakan, menerapkan dan menjalankan aturan-aturan, perintah-perintah dan hukum-hukum yang telah ditetapkan Allah dan dicontohkan Rasulullah saw, maka dimanapun saya tinggal dan hidup sekarang (semuanya bumi Allah) berkewajiban untuk menjalankan apa yang telah diperintahkan Allah dan dicontohkan Rasul-Nya. Dan sayapun menyadari bahwa keadaan di Daulah Pancasila dengan UUD 1945-nya yang sekuler itu walaupun kebanyakan penduduknya adalah kaum muslimin, tetapi masih jauh dari apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw dalam membangun kepentingan dan persatuan ummat dengan menghormati agama lain, aqidah Islam, hukum-hukum Islam, pemerintahan dan Daulah Islam Rasulullah.

Karena itulah dalam menjawab pertanyaan diatas, kalau saya melihat dari sudut apa yang telah diperintahkan Allah dan dicontohkan Rasulullah saw dengan berdasarkan kepada apa yang telah dipikirkan dan dijalankan oleh tokoh-tokoh Daulah Indonesia diatas sekarang, seperti Amien Rais, Gus Dur, Habibie, Megawati Soekarno putri, (Liem Soe Liong dan Kwie Gian Gie) maka satupun tidak ada yang saya dukung.

Mengapa, seperti yang telah saya tulis dalam tulisan yang lalu, dimana,

Amien Rais walaupun beliau seorang muslim tetapi tidak ada ketegasan dalam hal membangun kembali Daulah Islam Rasulullah yang berkonstitusi mengacu kepada Undang Undang Madinah yang bersumberkan kepada Al Quran dan Sunnah Rasul. Juga walaupun mungkin itu merupakan suatu taktik dan strategi Amien, tetapi tidak patut beliau mengeluarkan ucapan yang garis besarnya bahwa dia tidak ada perintahkan untuk membangun negara syariat. Padahal dia seorang muslim mempunyai pengikut puluhan juta rakyat Indonesia. Mampu mengatakan yang demikian.

Kemudian Gus Dur seorang Ketua Organisasi Islam terbesar di Indonesia (NU) dengan lebih dari 40 juta pengikutnya, masih tetap cinta dan menganggap bahwa Daulah Pancasila dengan UUD 1945-nya adalah daulah idaman yang harus dipertahankan demi persatuan umat, padahal kenyataan idea persatuan yang ada dalam pancasila sudah kehilangan arti dan maknanya.

Selanjutnya BJ Habibie, seorang yang sudah kawakan dengan berkecimpung di dunia militer Soeharto lebih dari dua puluh tahun, ditambah hampir satu setengah tahun menjadi Presiden Daulah Pancasila sampai detik ini. Dimana hasilnya sudah terlihat, apalagi selama beliau memegang jabatan Presiden, dalam jangka kurang dari 16 bulan Indonesia makin hancur, berbagai kasus kerusuhan tidak bisa diatasi, mulai dari Ketapang, Kupang, Sambas, Ambon dan sekarang Aceh, tentu saja Timor Timur yang sudah hilang. Apa yang bisa dikerjakan oleh BJ Habibie sebagai seorang Presiden?, saya tidak perlu menjawab dalam tulisan pendek ini.

Terakhir Megawati Soekarno putri. Seorang putri Soekarno bekas Presiden Indonesia yang hancur kekuasaannya akibat terlalu melambungnya ide nasionalisme, komunisme apalagi dengan percobaan ide gado-gado-nya, suatu campuran nasionalisme, agama (Islam) dan komunis, sehingga ide nasakom-nya inilah yang memporak-porandakan kekuasaan Soekarno ayah dari Megawati Soekarnoputri. Walaupun saya belum melihat kemampuan beliau sebagai seorang pemimpin negara, tetapi dengan gejala-gejala yang sudah tampak sekarang, terutama sikapnya yang tidak jauh dari pada sikap ayahnya yang pancasilais, sekularis, nasionalis sudah bisa dibayangkan apa yang akan diterapkannya kalau beliau berkuasa dan memimpin Daulah Pancasila dengan UUD 1945-nya yang sekuler ini.

PANDANGAN Kedua:

Tentu saja, walaupun saya berbeda dengan Amien Rais, Gus Dur, BJ Habibie dan Megawati Soekarnoputri, kalau saya pandang dari sudut apa yang ada di Daulah Pancasila dengan UUD 1945-yang sekuler, (maka kalau saudara H.S. Aldjaidi menanyakan kepada saya "Pilih yang mana pak Ahmad ?")

(Maka) jawaban saya adalah karena saya menyadari bahwa Daulah Pancasila masih tetap Daulah Sekuler dengan UUD 1945-nya dan masih memerlukan proses yang lama untuk menjadi Daulah Islam Rasulullah, dan walaupun saya ada perbedaan pandangan dengan Amien Rais, Gus Dur, BJ Habibie, Megawati Soekarnoputri (Liem Soe Liong dan Kwie Gian Gie) mengenai konsepsi Daulah Islam Rasulullah dengan konstitusinya yang mengacu kepada Undang Undang Madinahnya yang bersumberkan kepada Al Quran dan Sunnah, maka kalau saya melihat dari tokoh-tokoh diatas, saya melihat Amien Rais adalah salah seorang yang kemungkinan besar bisa diajak untuk membangun kembali Daulah Islam Rasulullah dengan konstitusinya yang mengacu kepada Undang Undang Madinah yang bersumberkan kepada Al Quran dan Sunnah Rasul. (Ahmad Sudirman, http://www.dataphone.se/~ahmad/991005.htm ).

KESIMPULAN:

Jadi siapapun tanpa memandang suku, ras, bangsa, nasionalitas, apabila mereka itu mempunyai visi membangun persatuan dengan berlandaskan keadilan, amanah dan perdamaian yang bertujuan untuk beribadah, bertaqwa dan mengharap ridha Allah SWT dengan misi membangun kembali satu masyarakat muslim dan non muslim didalam satu kekuasaan pemerintahan Islam dimana Allah yang berdaulat, yang menerapkan musyawarah dan menjalankan hukum-hukum Allah dengan adil dalam naungan Daulah Islam yang berdasarkan akidah Islam dengan konstitusi yang mengacu kepada Undang Undang Madinah yang tidak mengenal nasionalitas, kebangsaan, kesukuan dan ras, maka saya dukung.

Inilah sedikit jawaban saya untuk Saudara H.S. Aldjaidi (Belanda).

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se