Stockholm, 26 Januari 2000

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

GUS DUR + MEGA SEKULARIS, NASIONALIS MENUMBANGKAN SYARIAT
Ahmad Sudirman
XaarJet Stockholm - SWEDIA.

 

Tanggapan untuk Presiden Gus Dur dan Wapres Mega.

GUS DUR SEKULARIS, NASIONALIS PENGHAMBAT SYARIAT

Gus Dur dan Mega merupakan sumber pupuk yang subur dan ideal bagi mereka yang mendambakan sekularisme, nasionalisme dan kebangsaan berkembang dan tumbuh subur di tanah Negara Pancasila.

Faham sekularisme yang diterapkan Gus Dur melalui kebijaksanaan politiknya membawa akibat yang cukup parah bagi kehidupan dan kerukunan pemeluk agama-agama yang ada di Negara Pancasila.

Dengan diterapkannya langkah-langkah politik yang sekular menyebabkan batu penyumbat bagi perkembangan dan kemajuan agama. Paham sekular yang tidak membenarkan nilai-nilai, norma-norma, kaedah-kaedah, hukum-hukum agama dihubungkan dan dikaitkan kedalam kehidupan politik, pemerintahan dan negara.

Secara jelas dan gamblang Gus Dur yang juga seorang muslim telah menunjukkan bagaimana sebenarnya paham sekularisme telah dipertontonkan dan diterapkan dalam kehidupan dan kebijaksanaan politik dan keamanan pemerintahan dan negara.

Dengan adanya Mega yang sekularis, nasionalis, pancasilais disampingnya menjadilah Gus Dur yang sekularis ini bertambah kuat tancapan kuku-kakinya kedalam tanah Negara Pancasila.

Pancasila yang merupakan hasil idea sekularis dan menjadi dasar Negara Pancasila sudah lama ditimbun Gus Dur. Yang ditampilkan Gus Dur bukan pancasilanya melainkan paham sekularismenya. Pancasila sekarang menurut Gus Dur hanyalah merupakan simbol dan hiasan mulut saja.

Sebenarnya dengan naiknya Gus Dur, pancasila sudah hancur. Yang tinggal hanyalah puing-puing rasa kebangsaan, nasionalisme, dan sekularisme yang masih tetap didengungkan dan diterapkan dalam langkah kebijaksanaan politik dan keamanannya untuk dijadikan alat pemersatu rakyat Negara Pancasila yang sudah makin cerai berai.

GUS DUR MELEBUR PANCASILA DAN MENOLAK SYARIAT

Gus Dur ketika diangkat menjadi Presiden Negara Pancasila disumpah dengan sumpah "Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa" (BAB III KEKUASAAN PEMERINTAH NEGARA, Pasal 9, UUD 1945).

Memegang teguh UUD yang didalam preambulnya tercantum pancasila, merupakan dasar pijakan sekularisme. Yang dalam kenyataannya pancasila yang merupakan alat pemersatu justru menjadi alat pemecah persatuan dan kerukunan karena akibat tindakan Gus Dur yang dibantu Mega telah menerapkan dan menjalankan paham sekularismenya dalam semua tindakan dan kebijaksanaan politik dan keamanannya.

Pancasila yang dijadikan senjata sakti oleh Soeharto ternyata telah dilemparkan jauh-jauh oleh Gus Dur, walaupun Gus Dur disumpah untuk memegang teguh pancasila. Dengan tampilnya Gus Dur dan paham sekularismenya, maka sebenarnya syariat telah dibuang jauh-jauh dari lingkungan politik, pemerintahan dan negara.

TEGAKNYA SEKULARISME YANG DIPELOPORI GUS DUR, MELEMAHNYA PERSATUAN SEAQIDAH

Makin maju Gus Dur dan Mega kedepan, makin ditekan syariat dan makin lemahnya persatuan seaqidah. Kalau hal ini terus berlangsung dan berjalan, tanpa adanya kesamaan visi membangun persatuan dengan berlandaskan keadilan, amanah dan perdamaian yang bertujuan untuk beribadah, bertaqwa dan mengharap ridha Allah SWT, dengan misi membangun kembali satu masyarakat muslim dan non muslim didalam satu kekuasaan pemerintahan dimana Allah yang berdaulat, yang menerapkan musyawarah dan menjalankan hukum-hukum Allah dengan adil, berdasarkan akidah Islam dengan menghormati agama lain, dengan konstitusi yang bersumberkan dari Al Quran dan Sunnah, yang tidak mengenal nasionalitas, kebangsaan, kesukuan dan ras, maka persatuan seaqidah dengan menghormati agama lain tetap menjadi fatamorgana.

Inilah sedikit tanggapan untuk Presiden Gus Dur dan Wapres Mega.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP
http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se