Stockholm, 10 Mei 2000

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

KEMUNGKINAN GUS DUR BISA JATUH
Ahmad Sudirman
XaarJet Stockholm - SWEDIA.

 

LEMBAGA BASAH MELEMAHKAN PENEGAKAN KEBAJIKAN

Tentu saja sebagai seorang muslim dan sekaligus sebagai orang nomor satu di Negara Pancasila, Gus Dur mempunyai tanggung jawab yang besar bukan hanya dihadapan rakyat Negara Pancasila saja tetapi juga dihadapan Allah. Tanggung jawab yang besar yang ada di pundak Gus Dur bila disalah gunakan dipakai untuk kepentingan pribadi, kelompok, golongan, partai, maka lambat atau cepat akibatnya akan menimpa kepada Gus Dur, umat yang mendukungnya dan seluruh rakyat Negara Pancasila. Salah satu dari sekian banyak beban dan tugas yang harus dilaksanakan seorang muslim baik itu rakyat biasa ataupun kepala Negara adalah "...menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar....." (Ali Imran, 3:104).

Tragedi yang sedang menimpa Gus Dur tanpa disadarinya adalah Badan-badan Pemerintah yang mengelola dan membawahi masalah perekonomian dan keuangan Negara Pancasila sedang menjadi ajang tempat perebutan dan penguasaan oleh sebagian orang-orang dekat Gus Dur tanpa terlebih dahulu menunjukkan ketulusan, keikhlasan dan kejujuran sebagai orang yang akan mendapat kepercayaan untuk mengatur dan mengurus serta membereskan masalah krisis ekonomi dan keuangan yang sekarang sedang menimpa Negara Pancasila.

Salah satu lembaga yang merupakan tempat mudah tergelincir manusia karena tergiur oleh daya tarik materi yang ada didepan mata adalah Kementrian Negara Penanaman Modal dan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang membawahi sekitar 114 BUMN yang sekarang dipegang oleh sahabat dekat Gus Dur dan Ketua PB NU, Rozy Munir. Yang hanya beberapa hari setelah pengangkatanya sebagai Menteri Negara Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN, Rozy Munir telah menggantikan direktur-direktur sebanyak 31 orang yang ada dibawah kementeriannya. Suatu pembersihan manusia yang seharusnya didasarkan kepada apa yang telah diwajibkan kepada setiap muslim untuk menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar, bukan didasarkan kepada pembersihan orang-orang yang tidak seide dan yang tidak sekawan.

Gus Dur tidak sampai disitu saja, melainkan mendudukkan adik kandungnya Hasyim Wahid sebagai staf ahli khusus untuk membereskan kesemerawutan ekonomi dan kemacetan pemasukan keuangan dalam Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). BPPN ini juga merupakan tempat basah yang bisa dijadikan sarana untuk mencari keuntungan pribadi, kelompok, organisasi dan partai. Karena Badan ini diperkirakan mempunyai aset sekitar Rp 240 triliun yang berasal dari kredit macet ditambah sekitar Rp 110 triliun yang berasal dari para bankir sebagai pembayaran utangnya.(TEMPO no.10/XXIX/8 - 14 Mei 2000).

MENYURUH KEPADA YANG MA'RUF MENCEGAH DARI YANG MUNGKAR

Kalaulah para pembantu Gus Dur sekarang hanya menggunakan Gus Dur sebagai saudara, kawan, tetangga untuk mendapatkan keuntungan pribadi, kelompok, organisasi, partai saja, maka boleh dihitung dengan jari berapa lama Gus Dur akan bertahan diatas kursi kepresidenannya. Justru disini manusia yang dilahirkan Allah ".....untuk menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah..."(Ali Imran, 3:110).

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang  Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin*.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se