Stockholm, 14 Mei 2000

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

MENGULITI SEPERCIK JANJI-JANJI GUS DUR
Ahmad Sudirman
XaarJet Stockholm - SWEDIA.

 

JANJI GUS DUR SEBELUM DAN WAKTU DILANTIK JADI PRESIDEN NEGARA PANCASILA

Satu hari setelah Gus Dur dipilih menjadi presiden oleh MPR pada tanggal 20 Oktober 1999 dan mengalahkan saingan beratnya Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI-P yang akhirnya terpilih menjadi wakil presiden dalam tulisan "Ujian Presiden Gus Dur di hari pertama" ( http://www.dataphone.se/~ahmad/991021.htm ) pernah saya tampilkan janji Gus Dur yang diucapkan dua minggu sebelum terpilih menjadi presiden yang berbunyi: "Saya tidak takut pada musibah apapun, jika kita takut akan musibah itu, sikap keras itu, artinya Indonesia lama-lama akan terus mereka sandera pake ancam-ancaman, bukan demokrasi namanya, jadi nggak pake ancaman, demokrasi, kalau saya jadi presiden, kalau mereka berontak, saya tangani dengan tangan, bersiap-siap saja, nggak peduli mereka siapapun" (Tempo Jum'at 8/10/99).

Kemudian saya hubungkan dengan apa yang diucapkannya waktu pelantikan menjadi presiden negara pancasila, dimana ia mengatakan: "pemerintah pada dasarnya harus memberikan pertanggungjawaban yang jujur pada rakyat. Dan bukannya membohongi mereka.". ( http://www.detik.com/berita/199910/19991020-2017.htm , http://www.dataphone.se/~ahmad/991021.htm )

MEMBUKA KULIT JANJI GUS DUR 7 BULAN KEMUDIAN

Disinilah keadilan Allah SWT yang telah memberikan keinginan Gus Dur untuk jadi orang pertama di negara pancasila dengan ungkapan katanya "kalau saya jadi presiden" dan memberikan bukti hidup kepada seluruh rakyat negara Pancasila tentang kata-katanya yang telah diucapkannya dua minggu sebelum terpilih menjadi Presiden.

Dan selama 7 bulan ini rakyat telah menyaksikan langkah-langkah kebijaksanaan politik Gus Dur dalam rangka mengemudikan bahtera negara pancasila. Ternyata "tindakan tangan" yang diterapkan Gus Dur terhadap mereka (para anggota kabinetnya dan beberapa direktur perusahaan negara) yang dianggap menyimpang dan melakukan "pemberontakan" terhadap kebijaksanaan politik Gus Dur benar-benar dilaksanakannya.

Disini Gus Dur telah menampilkan keasliannya sebagai seorang pemimpin yang tidak ada bedanya dengan Soekarno dan Soeharto yang telah menerapkan tindakan kekuatan tangannya yang menjurus kepada tindakan otoriter.

Tetapi yang masih belum dilaksanakan Gus Dur adalah janjinya yang diucapkan pada waktu menyampaikan pidato pelantikan dirinya sebagai presiden negara pancasila dengan ungkapan "pemerintah pada dasarnya harus memberikan pertanggungjawaban yang jujur pada rakyat. Dan bukannya membohongi mereka".

Memberikan pertanggungjawaban yang jujur pada rakyat dan tidak membohongi mereka adalah sampai sekarang masih merupakan ungkapan kata-kata yang tidak mempunyai isi. Dari sejak Gus Dur dilantik menjadi presiden sampai detik ini rakyat terus menunggu dan memperhatikan kebenaran ucapan pada hari pelantikannya itu yang ternyata tidak kunjung datang.

Sekarang sejauh mana kesabaran rakyat untuk menunggu dan menikmati janji Gus Dur itu. Dan kesabaran dari para pendukung dan pemilih Gus Dur di MPR ketika pemilihan presiden pada tanggal 20 Oktober 1999 yang lalu.

Tentu saja kalau kesabaran dari para pemilih Gus Dur itu membelokkan arah dan suaranya ke orang lain, maka akibatnya akan menjadi bumerang bagi Gus Dur sendiri. Dan Gus Dur paham mengenai apa yang diturunkan Allah :"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu..."(Al Maidah, 5: 1)

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se