Stockholm, 2 Juli 2000

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

GUS DUR DIGANTI MEGA NEGARA PANCASILA MAKIN AMBRUK
Ahmad Sudirman
XaarJet Stockholm - SWEDIA.

 

GELUTNYA PARA POLITIKUS

Ditengah kemelutnya Ambon, Papua, kesulitan ekonomi bagi mayoritas rakyat negara pancasila dan korupsi yang masih merajalela, para politikus yang berambisi mencapai kekuasaan terus menunjukkan adu gelutnya seperti para pelawak yang tuli dan buta.

Sebagaimana yang ditunjukkan oleh seorang politikus sekaligus birokrat Ketua Dewan Pengembangan Usaha Nasional (DPUN) Sofjan Wanandi dalam rapat Tim Monitoring Bidang Ekuin yang dilangsungkan di Bina Graha, Jakarta, Senin (26/6), meneriakkan usul kepada Gus Dur yang memimpin rapat "agar dilakukan penangkapan terhadap tokoh-tokoh politik yang menimbulkan keresahan, kerusuhan, dan mengganggu proses pemulihan ekonomi dan politik, khususnya menghadapi Sidang Tahunan MPR". ( http://www.detik.com/peristiwa/adil/laput/2000/06/29/2000629-100309.shtml )

Salah seorang yang dimaksud politikus yang menimbulkan keresahan adalah Fuad Bawazier, keturunan Arab, mantan Menteri Keuangan rezim diktator militer Soeharto yang selalu mengkritik kebijaksanaan pemerintah diantaranya "menentang Cacuk Sudarjanto menjadi Kepala BPPN, penggalangan demonstrasi guru-guru Jawa Barat ke DPR, menentang rencana pencabutan Tap MPR anti-komunis, penundaan bantuan IMF, membuka kasus dana Bulog, dan terakhir soal dana BPPN sebesar Rp 8 triliun yang baru disetor ke negara Rp 3 triliun". Juga sekaligus Bawazier "sudah pernah mencoba meyakinkan Taufik Kiemas akan memback-up Mega menggantikan posisi Gus Dur" ( http://www.detik.com/peristiwa/adil/laput/2000/06/29/2000629-100309.shtml )

Sedangkan politikus lainnya yang berambisi untuk menari bebas digelanggang panggung politik negara pancasila adalah Ginandjar Kartasasmita yang juga berambisi untuk menggantikan Akbar Tanjung sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Agar supaya Akbar Tanjung bebas mendampingi Mega maju kepuncak kekuasaan sebagai wakil presiden negara pancasila ke-5 sebagai hasil kerjasama Golkar PDI-Perjuangan di MPR.

GUS DUR DIGANTI MEGA+AKBAR TIDAK SELESAIKAN MASALAH

Permasalahannya adalah Gus Dur, Mega dan Akbar ketiganya tidak memiliki visi untuk membangun persatuan dengan berlandaskan keadilan, amanah dan perdamaian dengan tujuan untuk beribadah, bertaqwa dan mengharap ridha Allah SWT dengan misi membangun kembali satu masyarakat muslim dan non muslim didalam satu kekuasaan pemerintahan dimana Allah yang berdaulat, yang menerapkan musyawarah dan menjalankan hukum-hukum Allah dengan adil, berdasarkan akidah Islam dengan menghormati agama lain, dengan konstitusi yang bersumberkan dari Al Quran dan Sunnah, yang tidak mengenal nasionalitas, kebangsaan, kesukuan dan ras.

Tentu saja yang sangat paling dirugikan dengan adanya adu gelutnya para politikus yang rakus kekuasaan ini adalah rakyat negara pancasila yang sekarang sedang menghadapi kekuarangan sandang dan pangan.

Dan tentu saja kalau oknum-oknum yang akan mendamping Mega+Akbar sebagai orang ke-1 dan ke-2 negara pancasila sebagaimana oknum-oknum yang mendampingi Gus Dur sekarang ini, tetap saja apa yang akan terjadi tidak lebih baik dari apa yang sedang dihadapi Gus Dur dengan kabinetnya sekarang ini.

Kalau oknum-oknum yang akan mendamping Mega yang datang dari PDI-P dan oknum-oknum yang akan mendamping Akbar yang datang dari Golkar bekas payungnya rezim militer diktator Soeharto, maka sudah bisa dibayangkan dari sekarang, apa yang akan menimpa negara pancasila yang sudah amburadul ini.

TENTU SAJA JALAN KELUARNYA ADALAH MENEGAKKAN KEMBALI KALIMATULLAH

Saya yaqin bahwa kalau Gus Dur dan seluruh kaum muslimin Indonesia kembali menegakkan apa yang telah diperintahkan Allah SWT untuk ditegakkan di atas bumi ini, Insya Allah kemelut yang menimpa negara pancasila akan diselamatkan Allah.

Karena itu masih belum terlambat bagi Gus Dur dan seluruh pendukungnya termasuk kaum muslimin dimanapun untuk kembali menyatukan visi membangun persatuan dengan berlandaskan keadilan, amanah dan perdamaian dengan tujuan untuk beribadah, bertaqwa dan mengharap ridha Allah SWT dengan misi membangun kembali satu masyarakat muslim dan non muslim didalam satu kekuasaan pemerintahan dimana Allah yang berdaulat, yang menerapkan musyawarah dan menjalankan hukum-hukum Allah dengan adil, berdasarkan akidah Islam dengan menghormati agama lain, dengan konstitusi yang bersumberkan dari Al Quran dan Sunnah, yang tidak mengenal nasionalitas, kebangsaan, kesukuan dan ras, maka Insya Allah kaum muslimin akan diselamatkan Allah SWT.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se