Stockholm, 1 Maret 2001

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

SEKULARIS GUS DUR DENGAN JURUS BEBASNYA
Ahmad Sudirman
XaarJet Stockholm - SWEDIA.

 

KEBEBASAN YANG DITEBAR GUS DUR

Rakyat negara pancasila yang telah mendapat tekanan selama 32 tahun dari rezim diktator militer Soeharto telah menunjukkan sikap dan tindakan aslinya untuk menyuarakan kebebasan bagi diri, kelompok dan sukunya.

Dengan adanya pupuk sekularisme yang ditebarkan Gus Dur ternyata salah satunya menjadi benih yang subur bagi pertumbuhan dan perkembangan sikap dan mentalitas kesukuan yang membuahkan rumpun-rumpun yang bisa memecah-belah dan memutuskan tali-ikatan kesatuan rakyat negara pancasila.

Begitu juga sekularis Gus Dur dengan gencarnya melemparkan jaringan-jaringan kebebasan sekularisme-nya yang menimbulkan angin segar bagi pertumbuhan sikap dan mental yang mengarah kepada pemisahan nilai-nilai, aturan-aturan, norma-norma, hukum-hukum Allah SWT dari kehidupan politik masyarakat, pemerintah dan negara.

Sedangkan tali-ikatan pancasila yang hampir selama lima puluh tiga tahun dianggap sakti ternyata dua tahun terakhir ini sudah putus dan hancur-luluh dengan meninggalkan kemelut antar suku yang telah memakan ribuan korban dan yang tinggal hanya tulisan-tulisan yang masih terpampang dalam preambul Undang Undang Dasar seribu sembilan ratus empat puluh lima.

Atau tali-ikatan pancasila yang merupakan serabut-serabut tipis yang pada hakekatnya merupakan hasil benturan-benturan pemikiran yang mengarah kepada pemisahan nilai-nilai, aturan-aturan, norma-norma, hukum-hukum Allah SWT dari kehidupan politik masyarakat, pemerintah dan negara, ternyata tidak mampu menjadi pupuk yang subur untuk menumbuhkan sikap dan mentalitas yang baik, yang diridhai Allah SWT.

KEBEBASAN HARUS DITUNJANG DENGAN PENEGAKKAN HUKUM YANG ADIL

Dinegara pancasila yang tidak mengakui hukum Islam, dimana rakyatnya selama hampir tiga dekade mengalami tekanan dan kesulitan untuk menyuarakan hati nuraninya, ternyata sekarang mendapat kebebasan, tetapi tanpa ditunjang dengan penegakkan hukum yang adil.

Akibatnya setiap individu, kelompok, suku yang bangkit untuk menyuarakan dan memuaskan keinginan dan pemikiran-nya bertindak tanpa memandang dan memikirkan akibat dari apa yang telah diperbuatnya.

Tegaknya hukum harus diawali dari atas, khususnya sekularis Gus Dur. Apabila Gus Dur yang harus menjadi contoh tidak menegakkan hukum, tentu saja, rakyat yang ada di bawah akan mencontohnya.

Kebebasan yang diberikan sekularis Gus Dur kepada rakyat negara pancasila tanpa ditunjang dengan penegakkan hukum, maka hasilnya seperti yang dirasakan oleh rakyat negara pancasila sekarang ini. Dimana nilai nyawa manusia sudah tidak mendapat harga lagi.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se