Stockholm, 16 April 2001

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

AGAMA NABI IBRAHIM DAN SURAT AL BAQARAH
Ahmad Sudirman
XaarJet Stockholm - SWEDIA.

 

PADMANABA DI JERMAN MASIH BINGUNG

Terimakasih atas jawabannya, Pak Sudirman, bagaimanapun saya masih bingung mengerti  Al - Baqarah, 2: 132 :Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".

Mengapa? Seperti saya pelajari dalam Kitab Tora, Abraham yang sebelumnya bernama Abram adalah seorang Yahudi totok yang hanya mengerti bahasa Ibrani, bagaimana dia tiba2 berbicara dalam bahasa Arab? Apalagi dia tak dapat membayangkan apa itu agama Islam, karena bagi dia hanya ada satu agama yaitu yang diturunkan oleh Moses dan disabdakan Yahwe kepadanya.

Seperti saya kenal akan sosoknya, dia adalah seorang pengikut agama Yahudi yang saleh, yang adalah satu2nya agama yang mengakui Allah saat itu, tibuan tahun sebelum nabi Muhammad lahir, tak mungkin meminta anaknya menganut agama lain daripada yang dia percayai.

Jadi, yang saya ingin dengar, adalah penerangan dari pak Sudirman mengenai latar belakang Al Baqarah ini, dari segi historis. Tak mungkin juga bukan, bila pangeran Diponegoro berkata pada puteranya, nanti taatilah ajaran Sukarnoisme dari seseorang yang bernama bung Karno, wong bung Karno baru lahir ratusan tahun kemudian?
Shalom. Padmanaba ( Padmanaba@uboot.com ,Jerman, Fri, 13 Apr 2001)

AGAMA NABI IBRAHIM DISOROT DARI SUDUT ISLAM

Karena Al Qur'an itu diturunkan dalam bahasa Arab kepada Rasul-Nya Muhammad SAW, tentu saja semua isinya diceritakan dalam bahasa Arab. Jadi tidak berarti karena Nabi Ibrahim ketika beliau masih hidup berbicara bahasa Ibrani, maka dalam Al Qur'an harus diceritakan dalam bahasa Ibrani.

Disini sedikit kita gali tentang agama Nabi Ibrahim Alaihi Salam. Nabi Ibrahim Alaihi Salam adalah bapak dari Nabi Ismail dari istrinya yang kedua siti Hajar dan Nabi Ishaq dari istrinya yang pertama siti Sarah. Dimana Nabi Ishaq adalah bapak dari Nabi Ya'qub. Keluarga Nabi Ya'qub dan keturunannya ini dinamakan "Bani Israil" artinya yang suka berjalan malam-malam. Dan Nabi Ya'qub ini juga terkenal dengan nama Nabi Israil. Nabi Ibrahim AS ini hidup jauh sebelum Nabi Musa AS lahir di tanah Mesir.

Ibrahim AS ini anak Azar tukang membuat patung-patung yang menjadi sembahan mereka. Beliau dilahirkan ditengah-tengah masyarakat yang penuh dengan kemusyrikan dan kekufuran dibawah perintah raja Namrudz yang sangat sombong dan angkuh penyembah berhala.

Ketika masih mudah Ibrahim AS ini selalu mencari Tuhan melalui alam sekelilingnya. Salah satu cerita dalam Al Qur'an bagaimana Ibrahim AS mencari Tuhan-nya. "Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) lalu dia berkata: "Inikah Tuhanku?" Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam". Kemudian Tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inikah Tuhanku?" Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat". Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inikah Tuhanku, inilah yang lebih besar", tetapi setelah matahari itu terbenam dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persektukan". Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan" (QS Al An'aam, 6: 76-79).

Dari hasil penelaahan, penglihatan, pemikiran, analisa dan kesimpulan yang diperoleh oleh Ibrajhim AS melalui alam sekelilingnya, akhirnya beliau sampai kepada satu kesimpulan yaitu sesungguhnya beliau menghadapkan dirinya kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar dan dirinya tidak termasuk orang-orang yang suka mempersekutukan Tuhan.

Dimana dasar akidah Ibrahim AS ini sesuai dengan yang diajarkan dalam Islam yaitu menghadapkan diri kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dan tidak mempersekutukan Tuhan.

Dimana pengertian Islam ini adalah tunduk patuh, berserah diri kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi.

Ibrahim AS menyeru kepada kaumnya, ayahnya dan keluarganya untuk menyembah kepada Allah dan tidak mempersekutukannya.

Ketika Ibrahim AS pindah ke Baitulmaqdis (daerah Palestina sekarang) dianugerahkan Allah kepadanya anak yaitu Ishaq dari istrinya yang pertama siti Sarah dan selanjutnya dari keluarga Ishaq ini lahir Ya'qub. Adapun dari istri yang kedua siti Hajar lahir Ismail. (QS Maryam, 19: 49).

Ketika Ismail masih bayi dipindahkan oleh Ibrahim AS ke negeri Mekah (di daerah Saudi Arabia sekarang). Di Mekah inilah bayi Ismail dengan Ibunya siti Hajar ditempatkan oleh Ibrahim AS. (QS Ibrahim, 14: 37). Sedangkan Ibrahim AS kembali lagi ke Baitulmaqdis.

Selang beberapa tahun kemudian, ketika Ibrahim AS kembali ke Mekah, daerah gurun pasir disekitar Mekah telah menjadi daerah yang subur, siti Hajar dengan Ismail yang beberapa tahun ditinggalkan Ibrahim AS telah hidup berbahagia dengan mempunyai harta-benda yang cukup.

Di Mekah inilah Ibrahim AS beserta Ismail AS membangun kabah yang disebut Baitullah (rumah Allah). (QS Al Baqarah, 2: 127). Dimana Ibrahim AS dan Ismail AS berdo'a : "Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua urang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak-cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau..."(QS Al Baqarah, 2: 128).

Kembali disini apa yang dido'akan Ibrahim AS bersama anaknya Ismail AS adalah mengarah kepada aqidah yang berdasarkan kepada tunduk patuh kepada Tuhan. Atau dengan kata lain aqidah yang berdasarkan Islam.

Karena itulah Ibrahim AS kepada anak-anaknya, Ishaq AS, Ya'qub AS cucunya, Ismail AS anaknya, selalu memberikan nasehat agar tetap tunduk patuh kepada Tuhan pencipta langit dan bumi, dan janganlah mati, kecuali dalam keadaan tunduh patuh kepada Tuhan, atau istilah lainnya tetap dalam keadaan memeluk agama yang mengajarkan tunduh patuh kepada Tuhan, atau agama Islam. Seperti dalam Al Quran diceritakan : "Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". (QS Al Baqarah, 2: 132).

LATAR BELAKANG SURAT AL BAQARAH

Baqarah yang berarti sapi betina. Surat ini diturunkan Allah kepada Rasulullah saw diawal tahun pertama hijrah. Yaitu ketika Rasulullah saw pindah dari Mekah ke Madinah.

Surat ini disebut Al Baqarah karena didalamnya menceritakan kejadikan seorang yang membunuh orang tuanya. Dimana ia sendiri tidak mengaku bahwa dirinya yang membunuh orang tuanya itu. Akhirnya untuk mengetahui siapa yang membunuh orang tersebut, maka dimintalah Nabi Musa AS untuk mencarikan dan membuktikan siapa yang telah membunuh orang itu. Kemudian Nabi Musa AS menyuruh mereka menyembelih sapi, dimana dengan bagian dari sapi itu, Nabi Musa memukulkannya kepada orang yang telah mati itu, sehingga hidup kembali dan menceritakan siapa yang telah membunuh dirinya, sehingga akhirnya ketahuan bahwa anaknya yang telah membunuh dirinya.

Dalam Surat Al Baqarah ini bukan hanya mengandung kisah penyembelihan sapi betina itu saja, melainkan juga menyangkut kisah penciptaan Nabi Adam AS, kisah Nabi Ibrahim AS, kisah Nabi Musa AS dengan bani Israil.

Juga mengandung perintah mengerjakan sembahyang, menunaikan zakat, hukum puasa, hukum haji dan umrah, hukum qishash, hukum main judi dan minuman keras, hukum riba, hukum sumpah, hukum merusak masjid, hukum merobah kitab-kitab Allah, hukum haidh, 'iddah, thalaq, chulu, 'ila', hukum susuan, hukum melamar, hukum mahar, hukum perang.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin*.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se

---------------------

Date: Sat, 21 Apr 2001 11:03:45 -0700
From: ogah <ogah@1stnetusa.com>
Subject: [mimbarbebas] Konklusi AGAMA NABI IBRAHIM
Content-Type: text/plain; charset=US-ASCII

Response pak Ogah terhadap Padmanaba & A.Sudirman:

Konklusi logis dari pernyataan2 agama Nabi Ibrahim dipastikan tak ada yang bisa memastikan karena semua referensi tentang agamanya seorang Nabi memang tak pernah ada.  Juga apakah Nabi Muhammad beragama Islam? mengingat untuk menjadikan seseorang menjadi Islam diwajibkan melaksanakan rukun islam dan membaca kalimat syahadat dimana Muhammad menyaksikan dirinya sendiri sebagai rasul Allah, padahal kita tak mungkin melihat diri kita sendiri dizaman tersebut karena belum ada cermin.

1.  KALAU IBRAHIM ITU BERAGAMA ISLAM, AKIBAT LOGISNYA ADALAH AGAMA ISLAM BUKANLAH AJARAN ALLAH YANG DITURUNKAN KEPADA MUHAMMAD, KARENA IBRAHIM HIDUP RIBUAN TAHUN SEBELUM MUHAMMAD SENDIRI DILAHIRKAN.

2. KALAU ISLAM ITU ADALAH AJARAN/PERINTAH  ALLAH YANG HANYA DITURUNKAN KEPADA NABI MUHAMMAD, TENTUNYA TIDAK MUNGKIN NABI IBRAHIM YANG HIDUP RIBUAN TAHUN SEBELUM MUHAMMAD SENDIRI DILAHIRKAN BISA MENJADI PENGANUT AJARAN ALLAH YANG HANYA DITURUNKAN KEPADA MUHAMMAD.

KEDUA FAKTA2 TERSEBUT DIATAS TAK MUNGKIN BERJALAN BER-SAMA2 KARENA AJARAN ISLAM MENEGASKAN BAHWA SESEORANG HANYA BISA DIANGGAP SEBAGAI ISLAM BILA MELAKSANAKAN LIMA RUKUN ISLAM DAN MENGUCAPKAN KALIMAT SYAHADAT DIMANA ISINYA ADALAH KESAKSIAN KITA BAHWA MUHAMMAD ADALAH RASUL ALLAH.

ZAMAN SEBELUM TURUNNYA WAHYU ALLAH KEPADA MUHAMMAD DIGUA HIRA DI SEBUT DALAM AL-QURAN SEBAGAI ZAMAN JAHILIAH.  ARTINYA NABI IBRAHIM YANG HIDUP RIBUAN TAHUN SEBELUM TURUNNYA WAHYU DI GUA HIRA ITU ADALAH SALAH SATU RAKYAT/ UMAT KERAJAAN/ ZAMAN JAHILIAH YANG DIMAKSUD.  PADAHAL ZAMAN JAHILIAH ITU DIANGGAP OLEH AL-QURAN SEBAGAI ZAMAN CHAOS, KEKACAUAN, DAN SEGALA KEBURUKAN LAINNYA.

pak Ogah sendiri bingung, karena yang disebut Nabi itu definisinya adalah manusia biasa yang menjadi/ ditunjuk sebagai penyampai pesan/ wahyu tuhannya.  Padalah Nabi Ibrahim sama sekali tidak menyampaikan wahyu tuhannya, dia hanya diperintah Tuhannya untuk memenggal kepala anaknya dan kemudian diperintah lagi untuk membatalkannya.  Nabi Ibrahim juga buta huruf, tak pernah menulis kitab suci manapun juga. Cerita2 Nabi Ibrahim memang tersebar di Timur Tengah, tapi orang Yahudi tidak pernah mengatakan Ibrahim itu Nabi, tapi hanyalah sebagai bapak nenek moyangnya bangsa Yahudi.  Juga Nabi Adam, bagaimana mungkin bisa jadi Nabi yang menyampaikan pesan Allah kepada umat manusia, padahal yang namanya manusia waktu itu diceritakan cuma 2 orang yaitu si nabi Adam sendiri dan istrinya yang keduanya diusir oleh Allah karena berzinah tanpa izin Allahnya?

PAK OGAH SAMA SEKALI TIDAK BERPIHAK PADA PILIHAN YANG MANAPUN JUGA, KARENA PAK OGAH TIDAK PERCAYA APAPUN DARI KEDUA PERNYATAAN TERSEBUT DIATAS.  PAK OGAH SE-MATA2 MEMBANTU ANDA UNTUK BERPIKIR LOGIS, RASIONAL, JUJUR, TIDAK MEMFITNAH ATAS NAMA DEMI AGAMA SEPERTI YANG SERING DILAKUKAN OLEH AKHMAD SUDIRMAN.

AKHMAD SUDIRMAN ADALAH CONTOH YANG PERLU ANDA SEMUA MEMPELAJARINYA, KARENA CARA BERPIKIRNYA ADALAH GAMBARAN POLA BERPIKIR SEMUA PEMIMPIN MAUPUN SARJANA INDONESIA, YANG BERBEDA HANYALAH LABELNYA.  POLA/ CARA BERPIKIR YANG KACAU DAN ACAK2AN INILAH YANG MENGHANCURKAN NEGERI INDONESIA.

Contohlah:

Ginanjar Kartasasmita tak bisa di tangkep karena harus ada izin dari Mabes ABRI karena korupsi yang dituduhkan kepadanya terjadi dimasa ia belum pensiun dari ABRI.  Jadi meskipun sekarang dia sudah pensiun, tak bisa ditangkep tanpa izin ABRI.

Dilain pihak, Akbar Tanjung menggelapkan tanah milik keluarganya semasa dia belum jadi ketua DPR.  Meskipun perbuatan penggelapan itu terjadi jauh sebelum dia jadi Ketua DPR, ternyata jabatannya sebagai ketua DPR yang sekarang bisa ampuh dijadikan tameng untuk bisa lolos dari tuntutan hukum tersebut dengan berlindung dibalik izin penuntutanan / penangkapan harus ada dari Presiden RI.

Pola berpikir cara beginilah yang pak Ogah bilang sebagai cara berpikir acak2an kayak caranya Akhmad Sudirman.  Akibatnya, semua koruptor engga bisa ditangkep.  Meskipun Akhmad Sudirman berpendidikan rendah tapi polanya itu sama dengan pemimpin2 di Indonesia maupun professor2 di Indonesia yang semuanya hanya membuat kehancuran bagi negara dengan mengorbankan rakyatnya yang tak berdosa.  Semoga anda bisa mengerti analogi yang pak Ogah tunjukkan diatas tersebut.  Terlalu banyak dan panjang contoh2 bodoh seperti diatas dilakukan oleh orang Indonesia yang merasa pinter sebagai professor, doktor dan lainnya.  Membanggakan tingkat pendidikan dengan gelar2 mentereng dengan memamerkan kebodohan adalah tingkat ketololan yang jarang ada di negara lainnya.  Semua itu disebabkan hanya oleh satu jenis racun yang telah lama dikenal umat manusia didunia ini yaitu "Racun Agama".  Agama meracuni cara berpikir anda hingga tak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang tidak.  Kepercayaan agama haruslah dihilangkan tanpa usah anda kuatir anda tidak lagi punya agama.  Memiliki Agama bukanlah harus percaya.  Kita bisa memiliki sesuatu tanpa perlu kita menyembahnya ataupun mempercayainya.  Kita bisa menyayangi milik kita, warisan nenek moyang kita, juga bisa memelihara kuburan nenek moyang kita tanpa perlu kita harus percaya bahwa semua itu punya pengaruh pada apapun yang kita kerjakan.

Anda tak akan mampu menyerap ilmu pengetahuan dimanapun didunia ini bila tetap mengikatkan pikiran dan jiwa anda pada alam kepercayaan. Alam kepercayaan bukanlah musuh anda, tapi juga bukan tempat anda untuk menemukan kebenaran sejati.  Alam kepercayaan se-mata2 alat anda untuk menikmati kehidupan khayal dalam melepaskan segala ketegangan maupun kelelahan setelah bekerja ataupun berjuang dalam alam nyata. Alam kepercayaan bisa dianalogikan seperti sebuah bioskop yang memberi entertainment pada anda tanpa perlu anda percaya maupun menjadikan satu2nya tempat mempertimbangkan keputusan anda.  Itulah sebabnya, berulang kali pak Ogah tegaskan, bahwa pak Ogah tidak percaya agama manapun juga, tapi sama sekali tidak memusuhi agama manapun juga.  Pak Ogah menikmati agama sebagai bagian budaya kehidupan pak Ogah yang indah ini bukan sebagai tambatan kepercayaan maupun tempat pertimbangan benar salah tindakan seseorang.

Janganlah anda diperalat oleh kepercayaan anda, tapi sebaliknya kepercayaan anda adalah sebagai alat anda untuk mendapatkan variasi gelombang2 kenikmatan hidup ini.  Jadikanlah agama sebagai kebudayaan kelompok anda dalam menikmati kebersamaan, jangan jadikan agama sebagai kepercayaan yang meng-kotak2an kehidupan anda dalam kebencian kelompok yang dibungkus dalam ajaran kasih yang semu seperti yang dituliskan dalam kitab suci semua agama2.

Anda tak perlu menuliskan bahwa pendapat maupun tulisan anda didapat atas petunjuk dari Allah, karena kalau benar Allah memberi petunjuk sedangkal itu tentu saja Allah kayak gitu bukanlah Allah yang bisa kita percaya.  Pikiran2 Goblok anda tak mungkin datang dari Allah, tapi datang dari sikap anda sendiri yang mengisolasi dari lingkungan sosial ditempat anda tinggal.  Pendidikan modern selalu mengajarkan murid2 disekolah untuk mampu bersosialisasi dengan lingkungannya, bukan menimbulkan konflik sosial terhadap lingkungannya.  Sebaliknya, semua agama selalu menekankan umatnya untuk tidak ragu2 berkonflik dengan lingkungannya demi membela kebenaran dan tegaknya kepercayaan agamanya dilingkungannya!

Kita lebih suka hidup dialam yang pluralistik, sebaliknya ajaran semua agama mendorong umatnya untuk berjuang mati2an hingga terciptanya lingkungan kehidupan yang monoistik.  Artinya, dalam kehidupan sekarang kita berusaha menciptakan berbagai variasi kehidupan berbeda yang tak membosankan, sebaliknya agama mengajarkan agar kita berusaha menyeragamkan kehidupan kita ini tanpa perlu menjadi bosan!

Memang sukar untuk menjelaskan kebenaran sejati pada otak2 yang cacat akibat keracunan kepercayaan pada satu agama.  Tapi pak Ogah tetap berusaha menjelaskan apa itu kebenaran yang sejati, dan terserah kepada kemampuan anda menyerap apa yang dimaksud dalam semua tulisan pak Ogah ini.  Pak Ogah tak perlu memetik keuntungan atas tulisan ini, tapi mungkin bisa bermanfaat bagi yang mampu untuk mengembangkan dirinya sendiri yang akhirnya bisa menyelamatkan bangsa Indonesia dimasa mendatang.

Ogah

Pengamat Rasional yang mengambil keputusan hanya atas urut2an logis dengan menjauhkan segala "Religious Prejudice" yang hanya meracuni umatnya dengan kebohongan2 demi mempertahankan keberadaannya yang terancam secara politis, ekonomi, maupun kultural.  Religious Prejudice tak mungkin lagi dipertahankan dimasa depan untuk negara2 yang berkembang, tapi sangat bermanfaat untuk menghambat perkembangan negara2 miskin (konsumen) untuk tetap bisa dieksploitasi oleh negara2 produsen.