Stockholm, 14 Agustus 2001

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

MEREKA MASIH TERKENA RACUN DIKTATOR MILITER SOEHARTO
Ahmad Sudirman
XaarJet Stockholm - SWEDIA.

 

TANPA DISADARI RACUN DIKTATOR MILITER SOEHARTO MASIH TERUS MENJALAR

Memang sudah menjadi kebiasaan dari diktator militer Soeharto ketika masih memegang kekuasaan di negara sekular pancasila, kalau ada orang yang berusaha untuk memberikan saran, kritik, pelurusan, sanggahan, opini yang ada hubungannya dengan kebijaksanaan politik, ekonomi, pertahanan dan sosial rezim diktator militer Soeharto, maka secara spontan orang tersebut dianggap menentang pemerintah yang sah, melakukan tindakan subversif, komunis dan PKI.

Racun-racun yang telah disebarkan oleh diktator militer Soeharto inilah yang sampai sekarang masih menjalar dalam tubuh segelintir rakyat negara pancasila. Contohnya, seperti apa yang dilemparkan oleh salah seorang pegawai di BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional, http://www.bppn.go.id ), Arif Rahman, yang tanpa mengambil hasil galian dari jalan pikiran yang telah diolah oleh logika yang benar dengan mempertimbangkan bisikan hati nurani, keluarlah kata-kata yang cukup lantang dengan bunyi: "Sekular Ahmad Sudirman = PKI" ( arif_r@bppn.go.id , Tue, 14 Aug 2001 08:17:38 +0700).

Mengapa Arif ini mengeluarkan kata-kata yang tak bermutu dan kerdil itu? Ya, karena saya telah mengupas secara ringkas apa yang terkandung dalam Inpres No 4 Tahun 2001 tentang langkah-langkah komprehensif dalam rangka penyelesaian masalah Aceh dan akibat penerapan dari Inpres tersebut yang merupakan salah satu dasar hukum dari beratus-ratus dasar hukum lainnya yang berlaku dan diakui di negara pancasila, yang menyebabkan berpuluh bahkan beratus rakyat Aceh yang menjadi korban, yang sebenarnya masih merupakan rakyat negara pancasila juga.

Ketika saya menulis: "Inpres no 4 tahun 2001 dasar hukum untuk gempur rakyat Aceh" yang menampilkan fakta-fakta pembantaian TNI terhadap rakyat Aceh hasil penelitian langsung dilapangan yang dilakukan oleh orang-orang yang bisa dianggap kompeten dan netral serta mengenal lingkungan, masyarakat dan sejarah hidup rakyat Aceh. Dimana fakta-fakta itu langsung dikumpulkan dari daerah tempat terjadinya pembantaian, yaitu di kawasan Afdeling IV PT Perkebunan Bumi Flora di Desa Alue Ie Mirah Kecamatan Julok Aceh Timur, Kamis, 9 Agustus 2001. Ternyata oleh Arif Rahman fakta-fakta hasil penelitian itu dianggap fitnah, karena Arif menganggap TNI membantah melakukan pembantaian rakyat Aceh yang tinggal di Desa Alue Ie Mirah Kecamatan Julok Aceh Timur itu, disampaing belum adanya fakta dari hasil tim penyelidik yang dibentuk oleh pihak pemerintah. Padahal, kalau mereka ingin secara jujur, adil dan cepat untuk mengumpulkan fakta-fakta untuk dijadikan sebagai bukti, maka sangat mudah untuk mencari fakta dan membuktikan siapa sebenarnya yang menjadi biang pembunuh rakyat Aceh yang tak berdosa itu.

Tetapi, karena Arif memang tanpa disadarinya sudah tertutup matanya oleh hembusan_racun diktator militer Soeharto, maka bukan jalan dan pembuktian fakta yang ditampilkan melainkan hanya teriakan tanpa dasar. Seperti "Ini berita fitnah, pembantaian tsb sampai sekarang masih dalam tahap penyelidikan. Pihak TNI membantah melakukan pembantaian, dan saya percaya itu. Tulisan ini sangat tendensius dan saya yakin hanya orang yang ingin memecah belah Persatuan dan Kesatuan Indonesia lah yang bisa melakukannya. Untuk itu, kepada Moderator milis BDI ( bdi-kps@yahoogroups.com ), saya mohon sekular Ahmad Sudirman dikeluarkan dari anggota milis. ( arif_r@bppn.go.id , Tue, 14 Aug 2001 08:17:38 +0700)

MODEL-MODEL ORANG YANG SUDAH TERKENA RACUN DIKTATOR MILITER SOEHARTO

Masih ada model-model seperti Arif sampai detik ini, yang mental dan jalan pikirannya masih terpengaruh oleh kebiasaan_buruk diktator militer Soeharto. Misalnya politikus_ngambang Hamzah, yang tak segan-segan melambungkan hasil pikirannya: "Kalau tidak ada (Orba), ya mungkin kita telah menjadi negara komunis. Oleh karena itu  kita jangan salahkan Orba, tapi salahkan rezimnya. Sebab orang-orang pada masa Orba ada yang berjasa konkrit" (detik.com, Wapres: Kalau Tak Ada Orba, Kita Jadi Negara Komunis, 2001/08/12).

Jadi disini, baik Arif atau politikus_ngambang Hamzah, tanpa disadari masih banyak dipengaruhi oleh buih_buih_racun_mentalitas_buruk hasil peninggalan rezim diktator militer Soeharto yang memegang tampuk kekuasaan di negara sekular pancasila selama 32 tahun.

AJARAN DAN IDEOLOGI KOMUNIS HAMPIR PUNAH

Padahal kalau dipikirkan secara jujur dan dalam, sebenarnya ideologi dan ajaran komunis itu sudah hampir pudar dari muka bumi ini. Kalaupun ada, ya paling di Kuba, Cina, dan di Korea Utara. Juga bisa jadi dan masih bisa tumbuh subur, ya seperti di negara sekular pancasila, karena memang sebagian besar rakyat negara sekular pancasila masih hidup dibawah kemiskinan, tertekan dan tertindas oleh rezim yang memegang kekuasaan di pusat, sehingga keadaan yang demikian menjadikan tanah yang subur untuk tumbuhnya ideologi dan ajaran komunis.

Coba kalau dilihat di negara-negara yang sedikit sudah cukup baik ekonominya, apalagi kalau di negara-negara yang sudah cukup maju, mana ada itu ideologi dan ajaran komunis yang masih dibeli orang, paling kalau juga ada, harus ganti nama, misalnya nama partai komunis dirubah menjadi partai kiri, biar sedikit tertutup.

VISI DAN MISI SUDAH JELAS

Tentu saja bagi mereka yang mempunyai Visi untuk membangun persatuan dengan berlandaskan keadilan, amanah dan perdamaian. Dengan tujuan untuk melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah SWT dan mengharap ridha-Nya. Melalui misi membangun masyarakat yang majemuk dibawah lindungan satu kekuasaan pemerintahan yang berdasarkan akidah Islam dengan menghormati agama lain, menjalankan hukum yang bersumberkan dari Al Quran dan Sunnah dengan adil, menerapkan musyawarah, tidak memandang nasionalitas, kebangsaan, kesukuan dan ras. Tidak akan terombang ambing oleh ideologi-ideologi lain dan nafsu_kekuasaan sebagaimana banyak menimpa kepada sebagian rakyat negara sekular pancasila.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se