Stockholm, 24 Agustus 2002

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

DUKUN INGIN COBA BAYAR UTANG NEGARA SEKULAR PANCASILA LEWAT SAID AGIL
Ahmad Sudirman
XaarJet Stockholm - SWEDIA.

 

DUA HARI SEBELUM MEGA MENYAMPAIKAN PIDATO KENEGARAAN DAN PENGANTAR NOTA KEUANGAN RAPBN TAHUN 2003 DI HADAPAN RAPAT PARIPURNA DPR, NUN DILUAR, SAID AGIL TELAH DITARIK HIDUNGNYA OLEH DUKUN UNTUK GALI HARTA KARUN

Kerajaan hindu Tarumanegara yang terdapat di Jawa Barat pada abad V Masehi dan berlangsung hidup sampai masa kerajaan Pajajaran pada abad ke 13 Masehi yang tidak pernah ditaklukan dan diduduki oleh Gajah Mada dari kerajaan hindu Majapahit, ternyata Surawisesa, putra Prabu Siliwangi dari kerajaan Pakuan Pajajaran ini telah membangun prasasti batutulis sebagai tugu dan simbol atas menghilangnya Prabu Siliwangi.

Nah, disaat pemimpin negara sekular pancasila, yang berada dibawah telapak kaki Megawati yang tidak berwibawa ini sedang menghadapi krisis utang negara yang pokok utangnya mencapai nilai Rp16,7 triliun untuk tahun Anggaran 2003 itu, maka muncullah para dukun atau dengan istilah populernya paranormal atau orang yang mempunyai ilmu kebatinan yang berinisiatif guna membantu Megawati yang sok berwibawa itu agar bisa keluar dari jeratan utang negara sekular pancasila ini.

Tentu saja, sasaran yang dijadikan makanan empuk oleh para dukun atau oleh paranormal ini adalah Menteri Agama Said Agil Husein Al Munawar yang cukup cepat dibodohi dan mudah ditipu.

Memang benar, pada hari Rabu, 14 Agustus 2002, dua hari sebelum Mega menyampaikan pidato kenegaraan dan pidato pengantar nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2003, di hadapan rapat paripurna DPR, nun di satu tempat di Jalan Batutulis 135, Bogor, dimana tempat dibangunnya prasasti sebagai tugu peringatan menghilangnya Prabu Siliwangi 669 tahun yang lalu, Said Agil Husein Al Munawar yang diangkat sebagai Menteri Agama oleh Mega dalam Kabinet keranjang sampahnya, dibantu oleh 3 orang dukun dan beberapa orang tukang gali telah mengayunkan cangkul-cangkulnya guna dipakai menggali dalam usaha mencari harta karun yang dibisikkan ketelinga Said Agil oleh seorang dukun yang mengabarkan bahwa dibawah tugu prasasti batutulis itu tersimpan harta karun.

Tentu saja, kebodohan lainnya dari Said Agil ini, bukan hanya mudah ditipu oleh para dukun dengan harta karun prasasti batutulis peninggalan putra Prabu Siliwangi dari kerajaan hindu Pajajaran saja, tetapi juga otaknya sudah dihiasi oleh putaran-putaran pikiran yang mengarah bagaimana dengan harta karun tersebut bisa dijadikan sebagai modal agar utang-utang pokok negara sekular pancasila yang triliunan rupiah itu bisa dibayar.

Itulah sebagian kecil kebodohan Said Agil ini. Padahal kalau mau dipikirkan secara mendalam raja-raja di masa Tarumanegara sampai masa kerajaan Pajajaran ini yang kebanyakan penganut agama brahmana itu tidak mempunyai sumber kekayaan alam seperti emas, perak dan perunggu, melainkan hanya dari hasil pertanian dan peternakan. Kalaupun ada harta karun yang ditinggalkannya hanyalah berupa keris-keris yang dibuat dari besi yang bisa berkarat kalau ditanam dalam tanah dan patung-patung agama brahmana yang dibuat dari batu saja sebagaimana yang ada di India, tempat asalnya agama brahmana ini.

Inilah dagelan politik yang ditampilkan oleh Said Agil yang kelihatan pandai tetapi bodoh itu yang memiliki jabatan Menteri Agama negara sekular pancasila sehingga mudah ditipu dan dibodohi oleh para dukun.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se