Stockholm, 21 Maret 2003

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

BUSH IS THE NEW GANGSTER AL CAPON IN OUR TIME
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

IRAQ INFORMATION MINISTER MOHAMMAD SAHAF SAID BUSH WAS THE NEW GANGSTER AL CAPON IN OUR TIME

Bush was a gangster like Al Capon in our modern time, said Iraq Information Minister, Mohammad Sahaf.

Memang benar apa yang telah dilontarkan oleh Menteri Penerangan Irak, Mohammad Sahaf mengenai Bush, dalam press konferensinya hari ini yang dipancarkan melalui satelit TV dari Bagdad, yang mengatakan bahwa Bush adalah seorang kriminil dan seorang gangster Al Capon di masa sekarang ini.

Mengapa?

Karena kalau kita memang mau bebuat jujur dan ingin membuka kembali sejarah yang telah dilakukan oleh Bush Senior 11 tahun yang lalu, 1991 terhadap Irak dan Saddam Hussein, maka akan ditemukan bahwa sebenarnya semua Resolusi Dewan Keamanan PBB yang telah diadopsi oleh Dewan Keamanan PBB mengenai Irak, tidak tercantum satu buah katapun yang memberikan kekuasaan dan hak secara hukum kepada Administrasi Bush Senior atau Administrasi Bush Yunior sekarang untuk menggunakan kekuatan senjata untuk menyerang dan melucuti senjata Saddam dan sekaligus untuk menjatuhkan dan melenyapkannya untuk digantikan oleh rezim baru yang ditunjuk oleh administrasi Bush Yunior.

Nah, dibawah ini saya kupas kembali masalah yang menyangkut Resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyangkut Irak yang telah saya tulis dua bulan yang lalu yang berjudul "Yang Jelas Bush ingin rebut sumber minyak Saddam" ( http://www.dataphone.se/~ahmad/030104.htm ) untuk menjadi dasar hukum pengutukan terhadap kebiadaban Bush dan Blair dengan menyerang Irak dengan tujuan untuk menjatuhkan dan membunuh Saddam Hussein dan menggantikannya dengan bonekanya yang bisa diatur oleh Bush dan minyak Irak akan dikuras habis dan disalurkan ke tengkulak-tengkulak minyak di negara sekular federal Amerika.

Dimana dalam tulisan itu saya menytakan bahwa:

Coba perhatikan apa yang terkandung dalam resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB yang pembuatannya dibawah tekanan rezim pemerintah negara sekular federal Amerika mengenai masalah penyerangan Irak ke Kuwait pada tanggal 2 Agustus 1990, maka akan terbukalah bahwa sebenarnya Irak telah dijajah secara tidak langsung oleh rezim pemerintah negara sekular federal Amerika sejak tahun 1991 ketika resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 687/1991 yang diadopsi tanggal 3 April 1991 yang memutuskan bahwa Irak dengan tanpa sarat harus menghancurkan semua persenjataan kimia dan biologinya serta misil-misilnya yang mampu menempuh jarak lebih dari 150 km.

Seterusnya 4 tahun kemudian, rezim pemerintah negara sekular federal Amerika dengan DK PBB mengadopsi resolusi nomor 986/1995 tanggal 14 April 1995 yang memutuskan bahwa minyak Irak dijual harus melalui PBB dimana hasil uang penjualan minyak itu dimasukkan kedalam Escrow account di Banque Nationale de Paris di New York untuk dipakai pembelian makanan, obat-obatan dan peralatan kebutuhan hidup sehari-hari. Adapun minyak yang akan diekspor itu harus melalui pipa Kirkuk-Yumurtalik dari Irak ke Turki, sedangkan sisa minyaknya yang lain disalurkan melalui terminal minyak di Mina Al-Bakr.

Dimana penerapan resolusi DK PBB nomor 986/1995 ini diawali dengan penandatanganan Memorandum of Understanding antara Sekretariat PBB dan Pemerintah Irak padsa tanggal 20 Mei 1996 di New York.

Jadi secara de-jure Irak dari tanggal 20 Mei 1996 telah dikuasi dan dijajah oleh rezim pemerintah negera sekular federal Amerika dengan melalui resolusi-resolusi DK PBB.

Jelas, setelah Irak dijajah oleh rezim pemerintah negera sekular federal Amerika dengan melalui resolusi-resolusi DK PBB, maka pemerintah Irak dibawah Saddam Hussein tidak mempunyai lagi kekuasaan penuh dalam mengontrol bidang ekonomi dan perdagangan terutama dalam menangani penjualan minyak dan membuat anggaran pendapatan dan belanja negaranya.

Karena itu dalam rangka menjalankan program penjualan minyak Irak yang hasilnya dipakai untuk membeli makanan, maka Sekretaris Jenderal PBB yang ditekan oleh rezim pemerintah negara sekular federal Amerika mendirikan Kantor untuk Program Irak yang dinamakan the Office of the Iraq Programme (OIP) pada tanggal 13 Oktober 1997 dan yang mulai bekerja efektif tanggal 15 Oktober 1997 dengan dipimpin oleh Eksekutif Direktur Benon V. Sevan dari Cyprus.

Nah, secara de-pacto, dari mulai tanggal 15 Oktober 1997 Irak telah dipimpin oleh Eksekutif Direktur Benon V. Sevan di New York.

Jadi, kalau saya melihat, apapun alasan Bush untuk melenyapkan Saddam Hussein yang utama bukan karena Saddam Hussein harus melucuti persenjataan militernya dan menghentikan pengembangan pembuatan senjata kimia, biologi dan nuklirnya, melainkan yang ingin dirampas oleh Bush dari tangan Saddam adalah sumber-sumber minyak yang ada di Irak untuk menmghidupi roda perekonomian negara sekular federal Amerika.

Seperti apa yang tertuang dalam Resolusi DK PBB nomor 1441 tahun 2002 yang diadopsi dalam sidang DK PBB yang ke 4644 tanggal 8 Nopember 2002 yang lalu:

"3. Decides that, in order to begin to comply with its disarmament obligations, in addition to submitting the required biannual declarations, the Government of Iraq shall provide to the United Nations Monitoring, Verification and Inspection Commission (UNMOVIC), the International Atomic Energy Agency (IAEA), and the Council, not later than 30 days from the date of this resolution, a currently accurate, full, and complete declaration of all aspects of its programmes to develop chemical, biological, and nuclear weapons, ballistic missiles, and other delivery systems such as unmanned aerial vehicles and dispersal systems designed for use on aircraft, including any holdings and precise locations of such weapons, components, subcomponents, stocks of agents, and related material and equipment, the locations and work of its research, development and production facilities, as well as all other chemical, biological, and nuclear programmes, including any which it claims are for purposes not related to weapon production or material". ( Resolution 1441 (2002) Adopted by the Security Council at its 4644th meeting, on 8 November 2002 )

Ternyata setelah 5 minggu Inspektur pemeriksa senjata dari PBB memeriksa hampir lebih dari 230 tempat-tempat yang dicurigai sebagai tempat pengembangan dan pembuatan senjata kimia, biologi dan nuklir di Irak hasilnya adalah nol besar seperti yang diungkapkan oleh Jenderal Hossam Mohammed Amin Kepala Direktorat Monitoring Nasional Irak yang bekerja sama dengan United Nations Monitoring, Verification and Inspection Commission (UNMOVIC) dan International Atomic Energy Agency (IAEA). "...The inspections have been intrusive and surprising. All those activities prove that the Iraqi declarations are credible and the American allegations are baseless. They are lying for political reasons. We hope that this is a start point [to] think correctly and give the Iraqi people their rights to live without embargo, without sanctions." Friday, January 3, 2003, http://www.cnn.com/2003/WORLD/meast/01/02/sproject.irq.inspections/index.html )

Nah sekarang, setelah hasil pemeriksaan senjata di Irak adalah nol besar, Bush terus menekan DK PBB untuk membuat resolusi yang baru yang diberi nomor 1454 yang diadopsi dalam sidang DK PBB yang ke 4683 tanggal 30 Desember 2002 yang memutuskan:

"2. Decides to conduct a thorough review of the Goods Review List and the procedures for its implementation both 90 days after commencement of the period as defined in paragraph 1 of resolution 1447 (2002) and prior to the end of the 180-day period so defined and thereafter to conduct regular, thorough reviews, and, in this connection, requests the Committee established by resolution 661 (1990) to review the Goods Review List and the procedures for its implementation as part of its regular agenda and recommend to the Security Council necessary additions to, and/or deletions from, the Goods Review List and procedures " (Resolution 1454 (2002) Adopted by the Security Council at its 4683rd meeting, on 30 December 2002)

Tentu saja, dengan keluarnya resolusi DK PBB nomor 1454 tahun 2002 ini makin memperjelas bahwa Bush ingin mencekik Saddam dan melumpuhkan perekonomian dan kehidupan rakyat Irak yang berada dibawah pimpinan Saddam Hussein dan sekaligus ingin merebut sumber-sumber minyak yang ada di Irak dari tangan Saddam untuk kepentingan kehidupan roda perekonomian negara sekular federal Amerika. ( http://www.dataphone.se/~ahmad/030104.htm )

Dan juga seperti yang saya tulis dalam tulisan sebelum ini bahwa propaganda busuk dengan penuh kebohongan yang diluncurkan oleh Administrasi Bush dari Gedung Putih yang dirangkumkan dalam selubung kain busuk yang berbau darah perlucutan senjata-pemusnah yang dimiliki oleh Irak adalah merupakan suatu usaha politik dan militer untuk merebut ladang-ladang minyak Irak yang terletak di Basra (di sebelah selatan Irak), Kirkuk dan Mosul (di sebelah utara Irak). Juga refinery minyak di Basra, Nasiriya, As Somawab, Daura, Hadithah, Bayji, Qayyarah, Kirkuk dan Mosul.

"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur)" (Al Anfaal, 8 : 15)

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se