Stockholm, 1 Juni Mei 2003

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

OBAT JAMU LEMAH PANCASILA TIMBULKAN SEMANGAT WIRAJUDA, YUDHOYONO DAN AMBONG UNTUK KEROYOK LINDH
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

SETELAH MINUM OBAT LEMAH JAMU PANCASILA WIRAJUDA, YUDHOYONO DAN AMBONG COBA KEROYOK LINDH

Walaupun Menlu Noer Hassan Wirajuda, Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono, ketua Komisi I DPR Ibrahim Ambong, ketua DPR Akbar Tandjung, Presiden RI Megawati, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto dan tukang pukul KASAD Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu telah digetok Sekjen PBB Kofi Annan, tetapi setelah mereka minum obat jamu lemah pancasila hari ini, 1 Juni 2003, ternyata mereka bersama-sama siap untuk mengeroyok Menlu Swedia Anna Lindh yang dianggap melindungi Teungku Hasan di Tiro warga Swedia yang dianggap sebagai pemimpin GAM.

Nah inilah, akibat kebodohan Menlu Noer Hassan Wirajuda, Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono, ketua Komisi I DPR Ibrahim Ambong, ketua DPR Akbar Tandjung, Presiden RI Megawati, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto dan tukang pukul KASAD Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu dalam menggunakan palu godam besi berkarat Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 28 tahun 2003 tentang pernyataan keadaan bahaya dengan tingkatan keadaan darurat militer di Povinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang berisikan cairan-cairan racun mematikan rakyat Aceh, dan ditambah hari ini, Minggu, 1 Juni 2003 mereka minum obat lemah jamu pancasila, maka timbullah keinginan nafsunya untuk mengeroyok Menlu Swedia Anna Lindh yang dituduh melindungi dan menyembunyikan warganya, Teungku Hasan di Tiro dari kejaran tukang-tukang pukul Tentara Nasional Indonsia dibawah komando Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto dan tukang pukul KASAD Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu.

Tentu saja, klub Deplu dibawah ketiak Menlu Noer Hassan Wirajuda, geng militer dibawah komando Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono dan sindikat DPR pemberi pupuk Keppres no 28 tahun 2003 dibawah ditelapak kaki ketua Komisi I DPR Ibrahim Ambong, yang telah mendapat serangan internasional yang disponsori oleh Sekjen PBB Kofi Annan dengan senjata anti palu godam besi berkarat Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 28 tahun 2003 berlapis cairan racun mematikan rakyat Aceh, merasa kewalahan sehingga perlu minum obat lemah jamu pancasila agar bisa membangkitkan kembali tenaga untuk dipakai mengeroyok Menlu Swedia Anna Lindh yang menolak rayuan dan bujukan Wirajuda, Yudhoyono, dan Ambong untuk dengan senang hati menyerahkan makanan empuk Teungku Hasan di Tiro yang telah dianggap menjadi pemimpin besar rakyat Aceh sejak 4 Desember 1976.

Dan tentu saja, sikap dan tindakan Menlu Noer Hassan Wirajuda, Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono, ketua Komisi I DPR Ibrahim Ambong juga yang telah dipanasi oleh ketua MPR Amien Rais, secara bersama-sama mengeroyok Menlu Swedia Anna Lindh, jelas sikap dan tindakan tersebut itu akan merugikan pihak PRI di masa depan.

Menlu Noer Hassan Wirajuda, Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono, ketua Komisi I DPR Ibrahim Ambong, dan juga ketua MPR Amien Rais memang bodoh dalam menjalankan diplomasi damai terhadap GAM di meja perundingan, sehingga dengan timbulnya pengeroyokan terhadap Menlu Swedia Anna Lindh akan mengakibatkan pihak internasional dibawah sponsor Sekjen PBB Kofi Annan yang tentu saja akan bersekutu dengan Menlu Swedia Anna Lindh untuk memompakan angin internasional dari ruang Sidang Umum PBB mengenai bencana yang menimpa rakyat Aceh akibat getokan dan gebukan palu godam besi berkarat Keppres no 28 tahun 2003 yang berisikan cairan racun pembunuh rakyat Aceh.

Nah, kalau angin kencang berbau gabungan zat-zat kimia internasional Aceh yang telah dicampur oleh Sekjen PBB Kofi Annan bersama koleganya Menlu Swedia Anna Lindh, maka tentu saja itu krisis Aceh akan makin meluas dan makin melebar keseantero jagat.

Nah kalau sudah demikian, maka akhir dari perjalanan pengiternasionalisasian Aceh sudah bisa diterka dari sekarang.

Dan sekali lagi, inilah akibat kebodohan Menlu Noer Hassan Wirajuda, Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono, ketua Komisi I DPR Ibrahim Ambong, ketua DPR Akbar Tandjung, Presiden RI Megawati, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto, tukang pukul KASAD Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu, dan tidak ketinggalan ketua MPR Amien Rais keturunan Arab.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se