Stockholm, 20 Februari 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

DITYA SOEDARSONO KETAKUTAN MELIHAT SUNDA BANTU DAN DUKUNG ACEH
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

JELAS DITYA SOEDARSONO KETAKUTAN MELIHAT SUNDA BANTU DAN DUKUNG ACEH

"Setelah saya jumpai beberapa butir tulisan dalam emil saudara Meilany lewat periode yang telah dan sekarang , anda ada sedikit gangguan jiwa serius , yang harus anda sadari , buktinya anda mengaku bahwa anda tidak mengerti dengan tulisan dan sejarah yang telah Ahmad Sudirman kemukan , disini saya kira anda ada kesulitan dalam ke jiwaan , karena tulisan yang Ahmad Sudirman kemukakan sungguh jelas dan mudah di mengerti dan tulisannya pun bukan di tulis lewat pensil di atas kertas hitam , itu boleh saja kabur dsbnya, tetapi kenyataanya , tiap hari kita sama sam melihat dan menerima tulisan tulisan Beliau , adalah Standart International , maksudnya melalui emil atau data.(Imah Nor , imahnor@hotmail.com , Sun, 15 Feb 2004 16:21:18 +0100)

Nah ini satu lagi orang yang mengaku bangsa Aceh entah berantah yang tidak punya pendirian bagaimana mungkin dia akan memperjuangkan bangsa Aceh Ghoif sedangkan dia selalu minta bantuan ama Kang Diman yang orang Jawa itu katanya bangsa Aceh Ghoib sangat benci dengan kolonialis Jawa eh eh nyatanya sejarahnya orang Jawa yang hanya secuil itu RIS RIS RIS 1949 1949 dan 1949 aja yang dibulet-buletin sampai ngapal orang Indonesia ma sudah tahu semua hanya kang Diman aja yang bingung takut ngak laku jualannya.Nah kalau kita bicara hukum masak ada tuh negara Aceh Ghoib nyelundupin senjata dari Thailand aku mau tahu kang! dimana ada di Dunia ini yang menggunakan cara-cara selundap- selundup senjata, masalah sandera" (Ditya Soedarsono , dityaaceh_2003@yahoo.com ,Thu, 19 Feb 2004 23:48:58 -0800 (PST))

Baiklah Komandan Satuan Tugas Penerangan (Dansatgaspen) PDMD Kolonel Laut Ditya Soedarsono di Negeri Aceh.

Rupanya Kolonel Laut Ditya Soedarsono ini ketakutan ada dari Sunda yang sokong dan dukung penuh perjuangan rakyat Aceh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan NKRP.

Coba perhatikan saja apa yang ditulis Kolonel Laut Ditya Soedarsono: "Nah ini satu lagi orang yang mengaku bangsa Aceh entah berantah yang tidak punya pendirian bagaimana mungkin dia akan memperjuangkan bangsa Aceh Ghoif sedangkan dia selalu minta bantuan ama Kang Diman yang orang Jawa"

Jangan khawatir Kolonel Laut Ditya Soedarsono, mengapa takut Sunda sokong dan dukung Aceh ?
Bukan Panguasa Darurat Militer Daerah Aceh Mayjen TNI Endang Suwarya berada dibelakang Kolonel Laut Ditya Soedarsono ? Saya dengar itu Mayjen TNI Endang Suwarya dari Sunda ?

Kemana dia suaranya menghilang ?. Coba sekali-kali suruh beliau nulis dan memberikan tanggapan tentang hasil kebijaksanaan politik, pertahanan, keamanan, agresi Soekarno dari Negara RI-Jawa-Yogya yang telah menguasai Negara-Negara, Daerah-Daerah, dan Negeri-Negeri yang berada diluar wilayah kekuasaan de-facto dan de-jure Negara RI-Jawa-Yogya atau Negara RI 17 Agustus 1945.

Coba saya ingin baca hasil kepandaian Mayjen TNI Endang Suwarya yang katanya ngaku dari Sunda, apakah beliau kenal dengan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo tokoh proklamator Negara Islam Indonesia yang terkenal pada tanggal 7 Agustus 1949 , musuh nomor satu Soekarno?

Saya heran mengapa Kolonel Laut Ditya Soedarsono takut kalau rakyat Aceh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh Negara Pancasila atau NKRI dibantu, didukung dan disokong oleh saya ?

Coba saja buktinya, ketika saudara Imah Nor mengatakan kepada saudari Meilany: "karena tulisan yang Ahmad Sudirman kemukakan sungguh jelas dan mudah di mengerti dan tulisannya pun bukan di tulis lewat pensil di atas kertas hitam , itu boleh saja kabur dsbnya, tetapi kenyataanya , tiap hari kita sama sam melihat dan menerima tulisan tulisan Beliau , adalah Standart International".

Tiba-tiba muncul Kolonel Laut Ditya Soedarsono sambil ngomel: "Nah ini satu lagi orang yang mengaku bangsa Aceh entah berantah yang tidak punya pendirian bagaimana mungkin dia akan memperjuangkan bangsa Aceh Ghoif sedangkan dia selalu minta bantuan ama Kang Diman"

Bagaimana itu kelakuan Kolonel Laut Ditya Soedarsono, kan tidak masalah dan bukan persoalan yang besar, kalau Sunda tolong Aceh untuk mencapai kemerdekaan ?. Lagi pula memang benar itu Soekarno telah menelan, menduduki dan menjajah Negeri Aceh sejak 14 Agustus 1950 satu hari sebelum RIS dilebur menjadi NKRI pada tanggal 15 Agustus 1950. Apakah Kolonel Laut Ditya Soedarsono sudah lupa mata pelajaran sejarah dan kronologis dan pejelasan tentang pertumbuhan dan perkembangan Negara RI atau Negara RI 17 Agustus 1945 atau Negara RI-Jawa-Yogya dari sejak diproklamasikan sampai menjadi besar seperti sekarang ini.

Apakah Kolonel Laut Ditya Soedarsono sudah lupa apa yang saya telah jelaskan dimimbar bebas ini bahwa sebelum Negara RI yang terlihat sekarang ini kan sebelumnya telah tumbuh dan berkembang melalui proses yang bermacam ragam dari mulai hilang lenyap setelah digempur pasukan Beel di Yogyakarta, memberikan mandat kepada Sjafruddin Prawiranegara untuk membentuk PDRI Pengasingan di Sumatera (Aceh), selanjutnya hidup kembali pada tanggal 13 Juli 1949 setelah PDRI mengembalikan mandatnya kepada Mohammad Hatta di Jakarta, disusul masuk menjadi Negara Bagian RIS, menelan Negara-Negara dan Daerah-Daerah anggota Negara Bagian RIS, mencaplok Negeri diluar RIS seperti Negeri Aceh, kemudian melebur menjadi NKRI, dan terakhir ini berobah kembali menjadi Negara RI-Jawa-Yogya melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dengan UUD 1945 dan dasar negara Pancasila-nya yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.

Jadi, jelas Kolonel Laut Ditya Soedarsono, Negeri Aceh sekarang ini sedang diduduki dan dijajah oleh NKRI dari sejak tanggal 14 Agustus 1950 ketika RIS dipimpin oleh Soekarno dan dilanjutkan oleh NKRI yang dibentuk setelah RIS dileburkan pada tanggal 15 Agustus 1950.

Karena itu rakyat Aceh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan NKRI jelas saya sokong dan dukung penuh, jangan khawatir Kolonel Laut Ditya Soedarsono, dan jangan takut ?

Bukankah Mayjen TNI Endang Suwarya yang orang Sunda itu menolong Kolonel Laut Ditya ?, jadi kenapa takut kalau saya menolong dan membantu rakyat Aceh ?

Eh kenapa Kolonel Laut Ditya Soedarsono cerita-cerita masalah selundap-selundup senjata dari Thailand di mimbar bebas ini, bisa-bisa wakil Pemerintah Thailand ngamuk, dituduh negerinya dijadikan tempat menyelundupkan senjata oleh anggota TNI untuk bisnis karena kurang gajihnya. Saya di Stockholm kadang-kadang jumpa dengan para diplomat dari Thailand, jadi jangan macam-macam cerita masalah selundap-selundup senjata dari Thailand. Di mimbar bebas ini jangan cerita selundap-selundup senjata. Kita sekarang sedang diskusi masalah bagaimana Negeri Aceh dijajah Soekarno kemudian cerita bagaimana secepatnya diadakan jajak pendapat atau referendum.

Bagaimana itu Mayjen TNI Endang Suwarya Penguasa PDMD Aceh kan "Segala biaya yang diperlukan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dalam rangka pelaksanaan dasar hukum Keputusan Presiden RI nomor 28 tahun 2003 tentang pernyataan keadaan bahaya dengan tingkatan keadaan darurat militer di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ?

Nah, kembali kepada masalah Negeri Aceh yang sedang dijajah oleh NKRI.

Kolonel Laut Ditya Soedarsono, bagaimana itu masalah pungutan liar yang dilakukan oleh anggota TNI ? apakah kurang gajih atau memang telah diajari oleh Kolonel Laut Ditya Soedarsono untuk melakukan pungli, kemudian nanti dibuat propaganda bahwa anggota GAM yang melakukan pungli padahal itu anak buah dari Mayjen TNI Endang Suwarya.

Nah bagaimana kabar yang saya peroleh ini, Kolonel Laut Ditya Soedarsono, betul atau salah ?

http://www.republika.co.id/ASP/kolom.asp?kat_id=20

Kabar tak sedap datang dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dikabarkan oleh media massa, bahwa pungli (pungutan liar) merebak di sepanjang jalan raya pantai timur dan barat selatan di Provinsi NAD akhir-akhir ini, setelah beberapa bulan lalu sempat tidak ada. Yang menyedihkan, konon pungli itu dilakukan oleh oknum TNI dan Polri. Komandan Satgaspen PDMD, Kolonel Ditya Sudarsono sendiri juga menyatakan hal itu, sehingga informasi itu kemungkinan besar benaradanya. Karenanya, pihak PDMD jelas tidak mau kecolongan atas ulah beberapa oknum anggotanya yang menyeleweng dari dinas, tugas, dan tanggung jawab, tetapi justru enyalahgunakan kesempatan untuk melakukan pungli. Yang perlu kita cermati adalah, bukan semata pada kasus pungli itu sendiri, melainkan apa yang menjadi penyebab sehingga beberapa oknum TNI dan Polri di NAD itu pungli. Sebab kasus seperti ini bukan saja merugikan nama dan citra institusi TNI dan Polri, tetapi akan menjadi salah satu penghambat keberhasilan tugas memulihkan keamanan di Aceh. Di sinilah perlunya para petinggi TNI dan Polri mencermati berbagai kelakuan anak buahnya di lapangan yang memang melakukan pungli. Mereka yang ketangkap, segera tindak secara tegas.
(B Santoso , Bogor, Jawa Barat , republika , Jumat, 20 Februari 2004 )

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se
----------

Date: Thu, 19 Feb 2004 23:48:58 -0800 (PST)
From: Ditya Soedarsono <dityaaceh_2003@yahoo.com>
Subject: Fwd: Re: NUMPANG TANYA :IMAH NOR: DITYA SOEDARSONO MEMUTAR BELIT FAKTA, BUKTI,HUKUM, SEJARAH PENDUDUKAN NKRI DI NEGERI ACHEH
To: wpamungk@centrin.net.id
Cc: sadanas@equate.com, icmijed@hotmail.com, uubyt@yahoo.com,melpone2002@yahoo.com, teuku_mirza2000@yahoo.com, ahmad@dataphone.se,

"Setelah saya jumpai beberapa butir tulisan dalam emil saudara Meilany lewat periode yang telah dan sekarang , anda ada sedikit gangguan jiwa serius , yang harus anda sadari , buktinya anda mengaku bahwa anda tidak mengerti dengan tulisan dan sejarah yang telah Ahmad Sudirman kemukan , disini saya kira anda ada kesulitan dalam ke jiwaan , karena tulisan yang Ahmad Sudirman kemukakan sungguh jelas dan mudah di mengerti dan tulisannya pun bukan di tulis lewat pensil di atas kertas hitam , itu boleh saja kabur dsbnya, tetapi kenyataanya , tiap hari kita sama sam melihat dan menerima tulisan tulisan Beliau , adalah Standart International , maksudnya melalui emil atau data.(Imah Nor , imahnor@hotmail.com , Sun, 15 Feb 2004 16:21:18 +0100)

Assalamu'alaikum Wr Wb,

Nah ini satu lagi orang yang mengaku bangsa Aceh entah berantah yang tidak punya pendirian bagaimana mungkin dia akan memperjuangkan bangsa Aceh Ghoif sedangkan dia selalu minta bantuan ama Kang Diman yang orang Jawa itu katanya bangsa Aceh Ghoib sangat BENCI dengan KOLONIALIS JAWA eh eh nyatanya sejarahnya orang Jawa yang hanya secuil itu RIS RIS RIS 1949 1949 dan 1949 aja yang dibulet-buletin sampai ngapal orang Indonesia ma sudah tahu semua hanya kang Diman aja yang bingung takut ngak laku jualannya.

Nah kalau kita bicara hukum masak ada tuh negara Aceh Ghoib nyelundupin senjata dari Thailand aku mau tahu kang! dimana ada di Dunia ini yang menggunakan cara-cara SELUNDAP- SELUNDUP SENJATA, MASALAH SANDERA Mana ada negara Aceh Ghoib menyandera manusia/orang-orang yang tidak bersalah kalau ingin jujur FERRY SANTORO ITU Anda target berapa Milyard kang Diman kalau akang Diman tidak tahu berarti kang Diman sama aja DENGAN LEMPAR MUKA MEMBELIT TANGAN ayo kang JAWAB DAN KOMENTARI kang Diman akan membelit kemana LAGI PARA MILIS INGIN TAHU JAWABANNYA Ingin tahu ceritanya SIMAK DIBAWAH INI!

Ditya

dityaaceh_2003@yahoo.com
Aceh Nad
Tano Rencong Sarambo Makko.
----------