Stockholm, 23 Februari 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

TATO SUWARTO JAUH KETINGGALAN DIBELAKANG BINGUNG BAGAIMANA MENJATUHKAN AHMAD SUDIRMAN
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

JELAS TATO SUWARTO JAUH KETINGGALAN DIBELAKANG BINGUNG BAGAIMANA UNTUK MENJATUHKAN AHMAD SUDIRMAN

"Bukankah di dunia ini tidak ada negara yang bernama RI-Jawa-Yogya ? dan fakta yang paling berharga dari perumusan sejarah karangan saudara Ahmad Sudirman ini membuktikan bahwa justru saudara Ahmad Sudirman ini yang ingin mencaplok tanah Aceh. Sehingga buat apa memunculkan diskusi ilmiah tentang sejarah Indonesia jika saudara sengaja mempelintir buku 30 Indonesia Merdeka terbitan Sekretariat Negara RI dengan alasan yang dicari-cari, dalil yang dibuat-buat dan fakta yang diputar balik, karena di dalam buku itu sama sekali tidak ada keterangan atau kalimat yang menyatakan bahwa sejak Ir. Soekarno 14 Agustus 1950 mencaplok tanah Aceh. Itu hanyalah karangan saudara Ahmad Sudirman saja." (Tato Suwarto , otra25@indosat.net.id , Mon, 23 Feb 2004 22:22:18 +0700)

"Dalam hal ini Teuku Mirza telah diperlakukan sewenang-wenang dan dijadikan bulan-bulanan dari cuap-cuapnya saudara Ahmad Sudirman yang semakin amburadul dalam menganalisa sejarah Indonesia yang mengarang sejarah baru pembentukan negara antah berantah RI-Jawa-Yogya berdasarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, karena isi dekrit itu sama sekali tidak ada keterangan yang
menyatakan adanya negara antah berantah RI-Jawa-Yogya yang dirumuskannya sendiri. Apalagi hal itu menjadi lebih amburadul ketika saudara Ahmad Sudirman menghubungkannya dengan UUD 1945 dan dasar negara Pancasila-nya yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945."
(Tato Suwarto , otra25@indosat.net.id , Mon, 23 Feb 2004 23:12:26 +0700)

"Sedangkan diagnosis saudara Ahmad Sudirman adalah amburadul, karena dalam medical reportnya yang menjadi sebab utama penyakit kanker ganas yang menyerang tubuh Negeri Aceh dan rakyat Aceh adalah Soekarno yang telah menciptakan alat pencaplok Negeri Aceh yang berbentuk dasar hukum Peraturan Pemerintah RIS Nomor 21 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah Propinsi oleh Presiden RIS Soekarno yang membagi Negara RI-Jawa-Yogya menjadi 10 daerah. Lagi-lagi terapi saudara Ahmad Sudirman yang mengarang sejarah Indonesia tentang pembentukan negara antah berantah RI-Jawa-Yogya berdasarkan Peraturan Pemerintah RIS Nomor 21 Tahun 1950. Siapa yang ingin mencaplok tanah Aceh, diagnosis saudara Ahmad Sudirman tentang penyakit kancker Aceh hanyalah diagnosis yang dicari-cari, dalil yang dibuat-buat dan fakta yang diputar balik, karena justru yang ingin mencaplok tanah Aceh adalah saudara Ahmad Sudirman dengan salah obat memanfaatkan Teungku Mohammad Hasan di Tiro dalam terapinya."
(Tato Suwarto , otra25@indosat.net.id , Mon, 23 Feb 2004 23:12:26 +0700)

Baiklah saudara Tato Suwarto di Jakarta.

Ternyata makin lama, makin terlihat betapa dangkalnya pengetahuan sejarah pertumbuhan dan perkembangan sejarah Negara RI atau Negara RI 17 Agustus 1945 atau Negara Soekarno atau Negara RI-Jawa-Yogya yang dimiliki oleh saudara Tato Suwarto.

Apalagi kalau sudah mengupas masalah dasar hukum yang dipakai Soekarno untuk menelan, mencaplok, menduduki dan menjajah Negeri Aceh melalui mulut Propinsi Sumatera utara pada tanggal 14 Agustus 1950 oleh Presiden RIS Soekarno dengan memakai dasar hukum Peraturan Pemerintah RIS No. 21 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah Propinsi. Dan dasar hukum Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang No.5 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Propinsi Sumatera-Utara, tanpa mendapat persetujuan, kerelaan, dan keikhlasan dari seluruh rakyat Aceh dan pimpinan rakyat Aceh. Jelas saudara Tato Suwarto makin ketinggalan dibelakang, sehingga untuk menutupi kelemahannya hanya ada satu cara yang bisa dibuat oleh saudara Tato Suwarto yaitu dengan menuliskan kalimat: "karena di dalam buku itu sama sekali tidak ada keterangan atau kalimat yang menyatakan bahwa sejak Ir. Soekarno 14 Agustus 1950 mencaplok tanah Aceh. Itu hanyalah karangan saudara Ahmad Sudirman saja"

Coba perhatikan oleh seluruh para peserta diskusi di mimbar bebas ini dan oleh seluruh rakyat di NKRI dan rakyat di Negeri Aceh.

Jelas terbaca dengan terang, tanpa ada kesulitan untuk memahami apa yang terkandung dalam pasal-pasal Peraturan Pemerintah RIS No. 21 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah Propinsi. Dan dasar hukum Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang No.5 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Propinsi Sumatera-Utara. Bagaimana Soekarno dengan hanya membubuhkan tandatangannya yang ditetapkan pada tanggal 14 Agustus 1950, menjadilah itu Negeri Aceh masuk kedalam wilayah Propinsi Sumatera Utara.

Dan dengan cara begitulah Soekarno menelan, mencaplok, menduduki, dan menjajah Negeri-Negeri yang ada diluar wilayah kekuasaan de-facto Negara RI atau Negara RI 17 Agustus 1945 atau Negara Soekarno atau Negara RI-Jawa-Yogya.

Dengan hanya membuat dua buah pasal dalam PP RIS No.21 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah Propinsi, dan ditetapkan pada tanggal 14 Agustus 1950 di Jakarta, kemudian ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia Serikat Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, maka lenyaplah Negeri Aceh ditelan masuk kedalam wilayah daerah Propinsi Sumatera Utara dalam tubuh NKRI yang dibentuk setelah RIS dilebur pada tanggal 15 Agustus 1950.

Tentu saja masalahnya sekarang adalah mengapa saudara Tato Suwarto selalu ketinggalan dibelakang saya, karena saudara Tato Suwarto tidak pernah membaca itu yang namanya Peraturan Pemerintah RIS No. 21 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah Propinsi..

Karena pandainya saudara Tato Suwarto hanyalah menuliskan: "sengaja mempelintir buku 30 Indonesia Merdeka terbitan Sekretariat Negara RI dengan alasan yang dicari-cari, dalil yang dibuat-buat dan fakta yang diputar balik".

Kemudian yang paling parah, ternyata itu saudara Tato Suwarto tidak memiliki dokumen-dokumen dibawah ini.
30 Tahun Indonesia Merdeka, 1945-1949, Sekretariat Negara RI
30 Tahun Indonesia Merdeka, 1950-1964, Sekretariat Negara RI
30 Tahun Indonesia Merdeka, 1965-1973, Sekretariat Negara RI
30 Tahun Indonesia Merdeka, 1974-1975, Sekretariat Negara RI

Sehingga yang bisa ditulis oleh Tato Suwarto hanyalah: "Sehingga buat apa memunculkan diskusi ilmiah tentang sejarah Indonesia jika saudara sengaja mempelintir buku 30 Indonesia Merdeka terbitan Sekretariat Negara RI"

Selanjutnya yang menunjukkan kedangkalan pengetahuan saudara Tato Suwarto ini adalah ketidak mampuan mendalami, memikirkan, menghayati, menganalisa, dan menyimpulkan dari apa yang telah dilakukan oleh Presiden NKRI Soekarno pada tanggal 5 Juli 1959.

Buktinya ketika saya menulis: "

Setelah Soekarno melihat dan mengetahui bahwa anggota Konstituante tidak berhasil menghasilkan suara mayoritas kembali ke UUD 1945, kemudian Soekarno dengan Surat Keputusan Presiden Tentang Keadaan Bahaya Tingkat Keadaan Perang 14 Maret 1957 dan bersama Kabinet Darurat Ekstraparlementer yang disetujui oleh TNI dan pembenaran dari Mahkamah Agung, dengan lantangnya di Istana Merdeka pada tanggal 5 Juli 1959 membacakan Dekrit Presiden 5 Juli 1959.

Dekrit Presiden 5 Juli 1959.

Menetapkan pembubaran Konstituante. Menetapkan Undang Undang Dasar 1945 berlaku lagi bagi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah-darah Indonesia, terhitung mulai hari tanggal penetapan Dekrit ini dan tidak berlakunya lagi Undang Undang Dasar Sementara. Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara, yang terdiri atas Anggota anggota DPR ditambah dengan utusan dari Daerah daerah dan Golongan golongan serta pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara akan diselenggarakan dalam waktu yang sesingkat singkatnya. Ditetapkan di Jakarta, pada tanggal 5 Juli 1959. (30 Tahun Indonesia Merdeka, 1950-1964, Sekretariat Negara RI, 1986, hal.143)

Nah sekarang, jelas sudah, bahwa Soekarno dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 telah merobah NKRI menjadi Negara RI atau Negara RI Soekarno atau Negara 17 Agustus 1945 atau Negara RI-Jawa-Yogya lagi. Sungguh kelihatan tipu muslihat dan kelicikan Soekarno dalam menjalankan strategi pencaplokan Negara-Negara, Daerah-Daerah, dan Negeri-Negeri diluar wilayah de-facto Negara RI atau Negara Soekarno atau Negara RI 17 Agustus 1945 atau Negara RI-Jawa-Yogya.

Mengapa saya katakan bahwa Soekarno dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 telah merobah NKRI menjadi Negara RI atau Negara RI Soekarno atau Negara 17 Agustus 1945 atau Negara RI-Jawa-Yogya lagi ?

Karena, jelas dan terang, Soekarno sebagai Presiden NKRI dengan Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan Republik Indonesia yang disahkan pada 14 Agustus 1950 melalui Parlemen dan Senat RIS.(30 Tahun Indonesia Merdeka, 1950-1964, Sekretariat Negara RI, 1986, hal. 42) ketika Presiden NKRI Soekarno membacakan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang sebagian isinya berbunyi: "Menetapkan Undang Undang Dasar 1945 berlaku lagi bagi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah-darah Indonesia, terhitung mulai hari tanggal penetapan Dekrit ini dan tidak berlakunya lagi Undang Undang Dasar Sementara", maka berobah NKRI dengan Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan Republik Indonesia yang disahkan pada 14 Agustus 1950 melalui Parlemen dan Senat RIS menjadi Negara RI atau Negara RI Soekarno atau Negara RI 17 Agustus 1945 atau Negara RI-Jawa-Yogya dengan Undang Undang Dasar 1945 yang berisikan sila-sila Pancasila dalam Pembukaannya.

Nah, disinipun saudara Tato Suwarto telah ketinggalan jauh dibelakang saya dalam hal kemampuan mendalami, memikirkan, menghayati, menganalisa, dan menyimpulkan dari apa yang telah dilakukan oleh Presiden NKRI Soekarno pada tanggal 5 Juli 1959.

Nah disni kelihatan bahwa saudara Tato Suwarto tidak pernah membaca secara mendetil tentang Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dihubungkan antara NKRI dengan Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan Republik Indonesia yang disahkan pada 14 Agustus 1950 melalui Parlemen dan Senat RIS dan Negara RI atau Negara RI Soekarno atau Negara RI 17 Agustus 1945 atau Negara RI-Jawa-Yogya dengan UUD 1945 yang berisikan sila-sila Pancasila dalam Pembukaannya.

Dimana RIS dibawah Presiden RIS Soekarno pada tanggal 14 Agustus 1950 terdiri dari:

1. Negara Republik Indonesia menurut perjanjian Renville, yaitu sekitar Yogyakarta.
2. Daerah Istimewa Kalimantan Barat
3. Negara Indonesia Timur.
4. Negara Madura.
5. Daerah Banjar.
6. Bangka.
7. Belitung
8. Dayak Besar
9. Jawa Tengah.
10. Negara Jawa Timur.
11. Kalimantan Tenggara
12. Kalimantan Timur.
13. Negara Pasundan
14. Daerah Riau.
15. Negara Sumatra Selatan
16. Negara Sumatra Timur.
(30 Tahun Indonesia Merdeka, 1945-1949, Sekretariat Negara RI, 1986, hal.243-244).

Kemudian pada tanggal 15 Agustus 1950 RIS dilebur menjadi NKRI dengan Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan Republik Indonesia yang disahkan pada 14 Agustus 1950 melalui Parlemen dan Senat RIS yang dibentuk diatas tiang-tiang Ppropinsi yang terdiri dari 10 Propinsi yaitu:

1. Jawa Barat
2. Jawa Tengah
3. Jawa Timur
4. Sumatera Utara
5. Sumatera Tengah
6. Sumatera Selatan
7. Kalimantan
8. Sulawesi
9. Maluku
10. Sunda Kecil.
(Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang No.5 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Propinsi Sumatera-Utara.)

Selanjutnya taktik Strategi Soekarno sebagai Presiden NKRI merobah NKRI dengan Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan Republik Indonesia yang disahkan pada 14 Agustus 1950 melalui Parlemen dan Senat RIS menjadi Negara RI atau Negara RI Soekarno atau Negara RI 17 Agustus 1945 atau Negara RI-Jawa-Yogya dengan UUD 1945 yang berisikan sila-sila Pancasila dalam Pembukaannya melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959.

Jelas bagi mata seperti mata saudara Tato Suwarto ketika melihat taktik dan strategi penelanan dan pencaplokan Negara-Negara dan daerah-Daerah Negara Bagian Republik Indonesia menjadi NKRI dengan Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan Republik Indonesia yang disahkan pada 14 Agustus 1950 melalui Parlemen dan Senat RIS, serta menelan dan mencaplok Negeri-negeri diluar RIS seperti Negeri Aceh, dan selanjutnya meleburkan menjadi tiang-tiang Propinsi yang terdiri dari 10 Propinsi, yang hidup sampai tanggal 5 Juli 1959, tetapi ketika Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dibacakan oleh Presiden NKRI Soekarno, maka secepat kilat itu NKRI berobah menjadi Negara RI atau Negara RI Soekarno atau Negara RI 17 Agustus 1945 atau Negara RI-Jawa-Yogya dengan UUD 1945 yang berisikan sila-sila Pancasila dalam Pembukaannya.

Ternyata yang bisa dikatakan dan ditulis oleh saudara Tato Suwarto dari hasil penglihatannya hanyalah: "cuap-cuapnya saudara Ahmad Sudirman yang semakin amburadul dalam menganalisa sejarah Indonesia yang mengarang sejarah baru pembentukan negara antah berantah RI-Jawa-Yogya berdasarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, karena isi dekrit itu sama sekali tidak ada keterangan yang menyatakan adanya negara antah berantah RI-Jawa-Yogya yang dirumuskannya sendiri. Apalagi hal itu menjadi lebih amburadul ketika saudara Ahmad Sudirman menghubungkannya dengan UUD 1945 dan dasar negara Pancasila-nya yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945."

Selanjutnya, bisa para peserta disukusi di mimbar bebas ini dan seluruh rakyat di NKRI dan di Negeri Aceh menggambarkan bagaimana saudara Tato Suwarto dengan kemampuan mendalami, memikirkan, menghayati, menganalisa, dan menyimpulkan dari apa yang telah dilakukan oleh Presiden RIS Soekarno pada tanggal 14 Agustus 1950 dihubungan dengan ditelannya Negeri Aceh oleh mulut Propinsi Sumatera Utara yang mengakibatkan timbulnya gejolak rakyat Aceh dan pimpuinan rakyat Aceh, sehingga mengakibat bagaikan penyakit kangker yang menjalar kedalam tubuh NKRI.

Karena ketidak mampuan dalam mendalami, memikirkan, menghayati, menganalisa, dan menyimpulkan dari apa yang telah dilakukan oleh Presiden RIS Soekarno dengan dasar hukum Peraturan Pemerintah RIS No. 21 tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah Propinsi. Dan dasar hukum Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang No.5 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Propinsi Sumatera-Utara, yang termasuk didalamnya wilayah daerah Aceh yang melingkungi Kabupaten-Kabupaten 1. Aceh Besar, 2. Pidie, 3. Aceh-Utara, 4. Aceh-Timur, 5. Aceh-Tengah, 6. Aceh-Barat, 7. Aceh-Selatan dan Kota Besar Kutaraja masuk kedalam lingkungan daerah otonom Propinsi Sumatera-Utara, tanpa mendapat persetujuan, kerelaan, dan keikhlasan dari seluruh rakyat Aceh.

Maka saudara Tato Suwarto kebingungan untuk mencari sebab utama penyakit kangker ganas yang menyerang Negeri dan rakyat Aceh dari sejak 14 Agustus 1950 sampai detik sekarang ini.

Mengapa saudara Tato Suwarto dalam melihat akar penyebab penyakit kangker ganas yang menyerang Negeri dan rakyat Aceh dengan hanya menulis: "Lagi-lagi terapi saudara Ahmad Sudirman yang mengarang sejarah Indonesia tentang pembentukan negara antah berantah RI-Jawa-Yogya berdasarkan Peraturan Pemerintah RIS Nomor 21 Tahun 1950. Siapa yang ingin mencaplok tanah Aceh, diagnosis saudara Ahmad Sudirman tentang penyakit kancker Aceh hanyalah diagnosis yang dicari-cari, dalil yang dibuat-buat dan fakta yang diputar balik, karena justru yang ingin mencaplok tanah Aceh adalah saudara Ahmad Sudirman dengan salah obat memanfaatkan Teungku Mohammad Hasan di Tiro dalam terapinya" ?

Karena, saudara Tato Suwarto pandainya hanya terus mengekor kemana saya pergi dan sekali-kali mendebat dengan kedangkalan pengetahuannya tentang pertumbuhan dan perkembangan Negara RI atau Negara RI 17 Agustus 1945 atau Negara RI Soekarno atau Negara RI-Jawa-Yogya yang tumbuh dan berkembang melalui proses yang bermacam ragam dari mulai hilang lenyap setelah digempur pasukan Beel di Yogyakarta, memberikan mandat kepada Sjafruddin Prawiranegara untuk membentuk PDRI Pengasingan di Sumatera (Aceh), selanjutnya hidup kembali pada tanggal 13 Juli 1949 setelah PDRI mengembalikan mandatnya kepada Mohammad Hatta di Jakarta, disusul masuk menjadi Negara Bagian RIS, menelan Negara-Negara dan Daerah-Daerah anggota Negara Bagian RIS, mencaplok Negeri diluar RIS seperti Negeri Aceh, kemudian melebur menjadi NKRI, dan terakhir ini berobah kembali menjadi Negara RI-Jawa-Yogya melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dengan UUD 1945 dan dasar negara Pancasila-nya yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

Date: Mon, 23 Feb 2004 23:55:15 +0700
From: Tato Suwarto otra25@indosat.net.id
Subject: AHMAD SUDIRMAN PENYEBAB KANGKER ACEH TEUNGKU MOHAMMAD HASAN DI TIRO SALAH OBATSALAH KASIH OBAT
To: Ahmad Sudirman <ahmad@dataphone.se>,padhang-mbulan@yahoogroups.com,

AHMAD SUDIRMAN PENYEBAB KANGKER ACEH TEUNGKU MOHAMMAD HASAN DI TIRO SALAH OBAT

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

JELAS AHMAD SUDIRMAN PENYEBAB KANGKER ACEH TEUNGKU MOHAMMAD HASAN DI TIRO SALAH OBAT

----- Original Message -----
From: "Ahmad Sudirman" ahmad@dataphone.se
Sent: Tuesday, February 17, 2004 12:12 AM

Baiklah saudara Apha MAOP,

Diagnosis dan medical report saudara Apha MAOP sudah benar dan sangat tepat, karena kita ibaratkan bahwa GAM itu adalah kanker ganas yang menyerang tubuh Aceh, dan menggerogoti Aceh dari dalam sedikit demi sedikit dengan Pembakaran sekolah, pembunuhan masyarakat (contoh menggamat), pembakaran mobil rakyat sipil, pajak nanggroe, penculikan terhadap rakyat yang tidak sepaham. Semua tadi membuat Aceh betul-betul menjadi kronis karena aksi dari
kanker tersebut. (Apha MAOP, awakaway@telkom.net , Sun, 15 Feb 2004 09:31:33 +0700)

Sedangkan diagnosis saudara Ahmad Sudirman adalah amburadul, karena dalam medical reportnya yang menjadi sebab utama penyakit kanker ganas yang menyerang tubuh Negeri Aceh dan rakyat Aceh adalah Soekarno yang telah menciptakan alat pencaplok Negeri Aceh yang berbentuk dasar hukum Peraturan Pemerintah RIS Nomor 21 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah Propinsi oleh Presiden RIS Soekarno yang membagi Negara RI-Jawa-Yogya menjadi 10 daerah.

Lagi-lagi terapi saudara Ahmad Sudirman yang mengarang sejarah Indonesia tentang pembentukan negara antah berantah RI-Jawa-Yogya berdasarkan Peraturan Pemerintah RIS Nomor 21 Tahun 1950.

Siapa yang ingin mencaplok tanah Aceh, diagnosis saudara Ahmad Sudirman tentang penyakit kancker Aceh hanyalah diagnosis yang dicari-cari, dalil yang dibuat-buat dan fakta yang diputar balik, karena justru yang ingin mencaplok tanah Aceh adalah saudara Ahmad Sudirman dengan salah obat memanfaatkan Teungku Mohammad Hasan di Tiro dalam terapinya.

Selebihnya saudara Ahmad Sudirman memang tidak tahu tentang sejarah Indonesia, karena yang ditulisnya hanyalah mempelintir keterangan dan kalimat yang dinyatakan dalam buku 30 Tahun Indonesia Merdeka terbitan Sekretariat Negara RI, sedangkan keterangan yang menyalin kembali keterangan tentang sejarah Indonesia, maka anak kecil yang melek sejarah Indonesia juga
sudah tahu bahwa tidak ada keterangan tentang kanker aceh dalam buku 30 Tahun Indonesia merdeka terbitan Sekretariat Negara.

Bagaimana saudara Ahmad Sudirman bisa membuat analisa medik bahwa Soekarno penyebab kanker Aceh, jika yang menjadi penyebab kanker Aceh adalah saudara Ahmad Sudirman sendiri yang sudah keracunan rumus sejarah pembentukan negara antah berantah RI-Jawa-Yogya karangannya sendiri.

Mohon maaf jika tidak berkenan.
Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita
memohon petunjuk, amiin.

Wassalam.

Tato Suwarto

otra25@indosat.net.id
Jakarta, Indonesia
----------

Date: Mon, 23 Feb 2004 23:12:26 +0700
From: Tato Suwarto otra25@indosat.net.id
Subject: SANGAT JELAS TEUKU MIRZA SADAR AGAR MEWASPADAI KELOMPOK AHMAD SUDIRMAN YANG INGIN MENJAJAH TANAH ACEH.
To: Ahmad Sudirman <ahmad@dataphone.se>, Ditya Soedarsono <dityaaceh_2003@yahoo.com>, Matius Dharminta mr_dharminta@yahoo.com

TEUKU MIRZA SADAR AGAR MEWASPADAI KELOMPOK AHMAD SUDIRMAN YANG INGIN MENJAJAH TANAH ACEH.

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

SANGAT JELAS TEUKU MIRZA SADAR AGAR MEWASPADAI KELOMPOK AHMAD SUDIRMAN YANG INGIN MENJAJAH TANAH ACEH.

SANGAT JELAS TEUKU MIRZA SADAR MEWASPADAI TANAH ACEH INGIN DIJAJAH OLEH KELOMPOK AHMAD SUDIRMAN
----- Original Message -----
.......sepanjang Anda mampu, silahkan Anda berkarya jangan Anda cuap-cuap dijajah padahal Anda tidak melakukan apapun walau untuk diri Anda sendiri." (Teuku Mirza , teuku_mirza2000@yahoo.com ,Sun, 15 Feb 2004 23:10:19 -0800)

Baiklah saudara Teuku Mirza,

Sinyalemen saudara Teuku Mirza sudah benar dan sangat tepat, karena saudara Ahmad Sudirman hanya cuap-cuap dijajah, padahal justru yang ingin menjajah tanah Aceh adalah saudara Ahmad Sudirman sendiri.

Bagaimana saudara Ahmad Sudirman tidak cuap-cuap karena pengetahuannya tentang sejarah Indonesia hanya terbatas pada sejarah karangannya sendiri tentang pembentukan negara antah berantah RI-Jawa-Yogya seperti saya kutip sebagai berikut :

----- Original Message -----
"Tetapi, Teuku Mirza, harus juga menyadari bahwa Teuku Mirza yang sekarang tinggal dan hidup di Jakarta sebagai Ibu Kota Negara RI yang sebelum menjadi Negara RI-Jawa-Yogya sekarang ini, itu Negara RI 17 Agustus 1945 telah tumbuh dan berkembang melalui proses yang bermacam ragam dari mulai hilang lenyap setelah digempur pasukan Beel di Yogyakarta, memberikan mandat kepada Sjafruddin Prawiranegara untuk membentuk PDRI Pengasingan di Sumatera (Aceh), selanjutnya hidup kembali pada tanggal 13 Juli 1949 setelah PDRI mengembalikan mandatnya kepada Mohammad Hatta di Jakarta, disusul masuk menjadi Negara Bagian RIS, menelan Negara-Negara dan Daerah-Daerah anggota Negara Bagian RIS, mencaplok Negeri diluar RIS seperti Negeri Aceh, kemudian melebur menjadi NKRI, dan terakhir ini berobah kembali menjadi Negara
RI-Jawa-Yogya melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dengan UUD 1945 dan dasar negara Pancasila-nya yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945". (From: "Ahmad Sudirman" ahmad@dataphone.se Sent: Monday, February 16, 2004 3:40 PM)

Begitulah saudara Teuku Mirza, begitu saudara Ahmad Sudirman merumuskan pembentukan negara antah berantah RI-Jawa-Yogya, maka semakin amburadul dan sangat rumit alasan yang dicari-cari, dalil yang dibuat-buat dan fakta yang diputar balik tentang sejarah Indonesia.

Coba buktikan sendiri, setelah saudara Ahmad Sudirman gagal merumuskan perjanjian Renville 17 Januari 1948 sebagai dasar pembentukan negara antah berantah RI-Jawa-Yogya, sekarang dikarangnya lagi rumusan pembentukan negara antah berantah RI-Jawa-Yogya melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dengan UUD 1945 dan dasar negara Pancasila-nya yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.

Dalam hal ini Teuku Mirza telah diperlakukan sewenang-wenang dan dijadikan bulan-bulanan dari cuap-cuapnya saudara Ahmad Sudirman yang semakin amburadul dalam menganalisa sejarah Indonesia yang mengarang sejarah baru pembentukan negara antah berantah RI-Jawa-Yogya berdasarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, karena isi dekrit itu sama sekali tidak ada keterangan yang
menyatakan adanya negara antah berantah RI-Jawa-Yogya yang dirumuskannya sendiri. Apalagi hal itu menjadi lebih amburadul ketika saudara Ahmad Sudirman menghubungkannya dengan UUD 1945 dan dasar negara Pancasila-nya yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.

Jika saudara Ahmad Sudirman bertekad secara mati-matian memunculkan issue sentral tentang caplok mencaplok, maka yang jelas justru saudara Ahmad Sudirman sendiri dan antek-antek kapitalis dalam kelompoknya yang ingin mencaplok tanah Aceh dengan memanfaatkan Teuku Mohammad Hasan di Tiro sebagai figur yang ditonjolkan agar cuapcuapnya lebih menarik.

Bagaimana saudara Ahmad Sudirman mampu mengikuti jejak Dr. Sofyan Jalil (Aceh, orang alue Lhok), yang sekarang jadi komisaris pupuk Iskandar muda, Dr. Ermaya yang jadi ketua Lemhanas (Orang Sunda), Ryas Rasyid Calon Presiden (Orang Makassar) dalam mengisi sejarah Indonesia, karena yang diketahuinya hanyalah negara antah berantah RI-Jawa-Yogya saja.

Mohon maaf jika tidak berkenan.
Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amiin.

Wassalam.

Tato Suwarto

otra25@indosat.net.id
Jakarta, Indonesia
----------

Date: Mon, 23 Feb 2004 22:22:18 +0700
From: Tato Suwarto otra25@indosat.net.id
Subject: HATI-HATI TERHADAP ANTEK-ANTEK KAPITALIS MENCAPLOK TANAH ACEH
To: Ahmad Sudirman <ahmad@dataphone.se>, padhang-mbulan@egroups.com, padhang-mbulan@yahoogroups.com, Padmanaba <Padmanaba@uboot.com>,Hidajat Sjarif siliwangi27@hotmail.com

HATI-HATI TERHADAP ANTEK-ANTEK KAPITALIS MENCAPLOK TANAH ACEH

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

WASPADAI ANTEK-ANTEK KAPITALIS MENJAJAH INDONESIA MELALUI KELOMPOK AHMAD SUDIRMAN YANG INGIN MENCAPLOK TANAH ACEH

----- Original Message -----
From: "Ahmad Sudirman" ahmad@dataphone.se
Sent: Monday, February 16, 2004 7:54 AM
Subject: TATO SUWARTO TANYA PADA MENTERI NEGARA BUMN SIAPA ANTEK KAPITALIS DI NKRI SEKARANG ?

Saudara Tato Suwarto kalau saudara ingin mengetahui siapa sebenarnya yang telah menjadi antek-antek kapitalis, coba bertanya kepada Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi. Atau kepada Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Dalam Kabinet Gotong Royong Megawati dari PDIP.
------deleted-------

Dan siapa yang sebenarnya telah mencaplok, menduduki dan menjajah Negeri Aceh dari sejak 14 Agustus 1950 dengan cara memasukkan Negeri Aceh kedalam mulut Propinsi Sumatera Utara dan meleburkan dalam tubuh NKRI ?.
--------- deleted-------------------------------------

Baiklah saudara Ahmad Sudirman,

Mohon maaf sebelumnya, tetapi agar dijelaskan apa hak dan kewenangan saudara Ahmad Sudirman memerintah saya menanyakan urusan saudara kepada Menteri Negara BUMN atau siapapun yang anda musuhi di Indonesia ? Bagaimana jika saudara Ahmad Sudirman sendiri yang menanyakan urusannya langsung kepada Meneg BUMN atau yang lainnya tanpa perantara, tanpa komisi, tanpa berbelit-belit ?

Bukankah saudara sedang menikmati diskusi saya dengan saudara Agya Utama tentang telaahan strategis mewaspadai antek-antek kapitalis menjajah Indonesia melalui kelompok Ahmad Sudirman yang ingin mencaplok tanah Aceh ?

Bagaimana jika akui saja niat saudara Ahmad Sudirman sendiri yang ingin mencaplok tanah Aceh untuk kepentingan antek-antek kapitalis dengan memanfaatkan Teungku Mohammad Hasan di Tiro, buat apa berbelit-belit ? Apalagi dengan menambah masalah baru mengarang sendiri sejarah perjanjian Renville 17 Januari 1948 sebagai dasar pembentukan negara antah berantah RI-JAWA-Yogya. Kemudian negara antah berantah RI-Jawa-Yogya mencaplok tanah Aceh. Kemudian 14 Agustus 1950 mencaplok tanah Aceh. Dongeng apaan ini ?

Bukankah di dunia ini tidak ada negara yang bernama RI-Jawa-Yogya ? dan fakta yang paling berharga dari perumusan sejarah karangan saudara Ahmad Sudirman ini membuktikan bahwa justru saudara Ahmad Sudirman ini yang ingin mencaplok tanah Aceh.

Sehingga buat apa memunculkan diskusi ilmiah tentang sejarah Indonesia jika saudara sengaja mempelintir buku 30 Indonesia Merdeka terbitan Sekretariat Negara RI dengan alasan yang dicari-cari, dalil yang dibuat-buat dan fakta yang diputar balik, karena di dalam buku itu sama sekali tidak ada keterangan atau kalimat yang menyatakan bahwa sejak Ir. Soekarno 14 Agustus 1950 mencaplok tanah Aceh. Itu hanyalah karangan saudara Ahmad Sudirman saja.

Jika istilah caplok mencaplok oleh saudara Ahmad Sudirman ini dijadikan issue sentral dalam mimbar bebas ini, maka sebenarnya sudah jelas dan sangat terang bahwa ingin mencaplok tanah Aceh justru adalah saudara Ahmad Sudirman.

Mohon maaf jika tidak berkenan.
Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amiin.

Wassalam.

Tato Suwarto

otra25@indosat.net.id
Jakarta, Indonesia
----------