Stavanger, 22 Maret 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

JAWA SI PENJAJAH ATAU SI PENJAJAH INDONESIA JAWA
Omar Putéh
Stavanger - NORWEGIA.

 

PENJELASAN TENTANG JAWA SI PENJAJAH ATAU SI PENJAJAH INDONESIA JAWA

Sebelum membicarakan apa yang dimaksudkan judul diatas itu, maka perlulah diulangi lagi bahwa:

1. Bangsa Acheh itu, adalah bangsa Acheh! Bangsa Acheh itu, bukanlah Indonesia!
2. Acheh itu, bukanlah suku ataupun etnis dari Indonesia /Indonesia Jawa/Jawa.
3. Tanah air bangsa Acheh itu, bukanlah bahagian dari tanah air Indonesia/Indonesia Jawa/Jawa.

4. Tanah tumpah darah bangsa Acheh itu, bukanlah tanah tumpah darah bangsa Indonesia/Indonesia Jawa/Jawa.

5. Ada manusia yang nenek dan kakeknya dilahirkan atau ditumpahkan darahnya di bumi Acheh, tetapi masih juga mau ikut mengatakan hak korbanan nyawa dan darah 100.000 jiwa Endatu bangsa Acheh itu, bisa hilang terbang dengan hanya pernyataan 15 Oktober, 1945 oleh 4 (empat) kerat "oelama" Bal'a.Silakan baca sejarah Ulama Acheh dari seluruh untaian sejarah bangsa Acheh!

6. Struktur bahasa, adat-istiadat serta budaya bangsa Acheh itu, tidaklah sama dan tidaklah pernah sama atau tidaklah pernah berasimilasi dengan struktur bahasa, adat-istiadat serta budaya bangsa Indonesia/Indonesia Jawa/Jawa.

7. Wilayah Acheh/Negara Acheh Sumatra bukanlah wilayah integritas Indonesia/Indonesia Jawa/Jawa. Wilayah Acheh/Negara Acheh Sumatra adalah sebagai wilayah Acheh/Negara Sumatra yang utuh, sejak sebelum kedatangan kuasa Eropah cq Belanda menyerang Kerajaan /Negara Acheh Sumatra.

8. Hinduism is India! India is Hinduism! Jawanism is Indonesia Jawa! Indonesia is Jawa Sentris! Makanya akan menjadi jelas bahwa: Perjuangan bangsa Acheh itu, adalah PERJUANGAN KEMERDEKAAN, perjuangan untuk merebut kembali tanah airnya, tanah nenek dan kakeknya, tetapi bukan sebagai perjuangan untuk mendirikan negara baru. Justru itu, perjuangan Gerakan Acheh Merdeka (GAM) adalah perjuangan yang suci dan bukanlah sebagai perjuangan gerakan seperatis, atau sebagai perjuangan gerakan pemberontak. Gerakan Acheh Merdeka (GAM) adalah gerakan yang sah disisi Undang Undang International/PBB untuk membela dan mempertahankan hak mutlak rakyat Acheh sebagai sebuah bangsa, sebagai sebuah nation!

Nah, dari kesemua point-point diatas inilah, yang akan membawa kita kerefrensi selanjutnya, semoga tidaklah ada lagi "manusia-manusia" yang akan mempersoalkan terus apakah itu bangsa Acheh?:

Bangsa Acheh: Adalah komunitas rakyat Acheh yang mempunyai kesamaan dan kesatuan struktur cita-cita perjuangan politik untuk merebut kembali tanah airnya, dari kuasa tentara Agressor Asing cq ABRI-TNI/POLRI, Tentara Teroris Nasional Jawa si Penjajah atau Penjajah Indonesia Jawa cq pemerintah Jawa si Penjajah atau pemerintah Penjajah Indonesia Jawa dan kemudian setelah kemerdekaan dicapai, maka bangsa Acheh itu, akan membentuk pemerintahan yang akan dipimpin oleh bangsanya sendiri!

Jawa si Penjajah atau si Penjajah Indonesia Jawa:

Exploitation de nation par nation! Penjajahan suatu bangsa keatas satu bangsa yang lain.

a. Penjajahan oleh bangsa Jawa si Penjajah atau bangsa Penjajah Indonesia Jawa keatas bangsa Acheh Sumatra!

Benarkah bangsa Jawa si Penjajah atau bangsa Penjajah Indonesia Jawa sebagai bangsa baru yang ditetaskan pada 27 Desember, 1949, setelah dieram selama 353 tahun oleh Wihelmina dan Juliana?

b. Penjajah oleh bangsa Jawa si Penjajah atau bangsa Penjajah Indonesia Jawa sebagai Administrator (selaku pelaksana sinambung ) administrasi penjajahan pemerintah Penjajah Hindia Belanda keatas keseluruhan wilayah ex-jajahannya, secara utuh dan komplit yang diserahkan bulat-bulat oleh Belanda kepada bangsa Jawa si Penjajah atau bangsa Penjajah Indonesia Jawa, pada tanggal 27 Desember,1949. Atau effektively, sejak Acheh dicaplok oleh Soekarno dari RI-Jawa Jokya, pada tanggal 14 Agustus, 1950.

Jawa si Penjajah dengan si Penjajah Indonesia Jawa, menurut senarionya adalah indentik!

NB. Kerangka praktikal (proceduring) ini adalah sama, seperti melibatkan penerusan penjajahan keatas bangsa Sunda dan Betawi di Pulau Jawa atau keseluruhan Wilayah/Kerajaan-Kerajaan (Negara-Negara) di Luar Pulau Jawa cq keseluruhan ex - wilayah Penjajah Hindia Belanda.

Ayoh bangsa Sunda dan Betawi mari ikut Negara Acheh Sumatra, Negara Republik Maluku Selatan dan Negara Papua Barat! Ayoh Pan Borneo, Sulawesi dan Nusatenggara mari ikut Negara Acheh Sumatra, Negara Republik Selatan dan Negara Papua Barat kembali sebagai negara yang hidup merdeka, mati merdeka! Dan mari kita tolak Pemilu April, 2004 yang akan datang ini!

Pemilu itu hanya untuk kepentingan Jawa si Penjajah atau Penjajah Indonesia Jawa! Jawa si Penjajah? Ya! Si Penjajah Indonesia Jawa? Ya! Indonesia si Penjajah? Ya! Exploitation de l'home par l'home! Penjajahan oleh manusia keatas manusia atau penjajahan manusia keatas kemanusiaan!

Penjajahan oleh manusia feudalis, kapitalis, kolonialis dan imperialis dikendalikan oleh kuasa nafsu bourgeois! Penjajahan oleh manusia komunis, marxis, trotskys, maois, marhenis dan pancasilais karena kuasa nafsu birokratis!

Penjajahan oleh manusia Jawa si Penjajah atau oleh manusia Penjajah Indonesia Jawa keatas bangsa Acheh! Benarkah manusia Jawa si Penjajah atau manusia Penjajah Indonesia Jawa ini, sebagai manusia baru yang dilahirkan oleh Feudalis dan Marxis Jawa, sebagai founding fathers RI-Jawa Jokya? Ya! Tetapi sebagai founding fathersnya Jawa si Penjajah.

1. Manusia Feudalis Jawa si Penjajah, dilahirkan oleh Jacob Mossel, melalui pembentukan kerajaan pada tahun 1755, di Jokyakarta dan Surakarta, Pulau Jawa. Kemudian tercatatlah si Feudalis Sri Sultan Hamengkubuwono IX -lah yang menerima langsung penyerahan kuasa administrasi penjajahan Hindia Belanda keatas ex-Wilayah Penjajahan Hindia Belanda dari Wakil Tinggi Mahkota Kerajaan Belanda AHJ Lovink pada 27 Desember, 1949 di Jakarta.

2. Manusia Marxis Jawa si Penjajah, dilahirkan oleh Hendriks Sneevliet, Prof. Baars dan Bransteder, pada tahun 1914 di Surabaya, Pulau Jawa. Si Marxis Ir Soekarno -lah yang pertama memangku kuasa eksekutip Jawa si Penjajah atau Penjajah Indonesia Jawa keatas ex-Wilayah Penjajahan Hindia Belanda, pada 27 Desember,1949, yang kemudian bertukar nama sebagai Indonesia.

Soekarnois atau Marhenis adalah kuda tunggangan Marxisnya Soekarno itu sendiri. Soekarno yang pernah dididik oleh Professor Baars pada tahun 1917, sebagai seorang pemuda Marxis mengexposekan pribadi marxisnya kembali 48 tahun kemudian, ditahun 1965 bahu-membahu dengan Dipo Negoro Aidit, dengan Gestapo-PKInya.

Jika disusuri, perjalanan sejarah karekteristik sepak-terjak perjuangan Soekarno dengan PNInya maka Soekarno dan PNInya itu, pada kenyataannya hanya sebagai manusia-partai politik AC/DC, manusia-partai politik Bunglon atau manusia-partai politik Benalu yang menari diatas panggung Marxis-Leninis-Stalinis dan Marxis-Leninis-Trotskys! Soekarno itu, manusia Bunglon! Soekarno itu, manusia Benalu! Soekarno itu, manusia penipu yang berbelangkon!!!

Disini kita juga berkesempatan menyusuri Marxis-Lenisnis-Stalinisnya Jawa menentang Feudalis, Kapitalis, Kolonialis dan Imperialis Belanda, sebagai bukan karena kehendak semangat kebangsaan Jawa, bukan karena semangat nasioanalis Jawa, seperti kita lihat kenyataan di tahun 1948 sekembalinya Musso dari Moskowa, langsung dia membentuk Lembaga Partai Komunis Soviet Union-Indonesia, tidak berubah seperti Kiyai Haji Semaun ketika kembali dari Leningraad (Saint Petersburg) di tahun 1920 yang hanya menyemai semangat internasionalisme, semangat unversialisasi-sejagat, sebagaimana yang dituntut oleh Marxism-Lenisnism-Stalinism itu sendiri.

Manusia Feudalis dan Marxis Jawa si Penjajah atau Penjajah Indonesia Jawa dilahirkan setelah penyerahan kuasa administrasi pemerintahan Penjajah Hindia Belanda atas ex-Wilayah Penjajahan Hindia Belanda kepada anak-anak Jawa si Penjajah atau anak-anak Penjajah Indonesia Jawa pada 27 Desember, 1949 diatas Meja Bundar di Den Haag, Belanda.

Exploitation de nation par nation dan Expoitation de l'home par l'home, sepanjang sejarahnya adalah bergerak serentak, seperti manusia dan bayangannya! Jawa si Penjajah atau Penjajah Indonesia Jawa, bertidak seperti kumpulan binatang Srigala. Mereka memang seperti binatang Srigala!

Lihat seperti Jawa si Penjajah atau si Penjajah Indonesia Jawa telah meng-exploitkan Negara Acheh Sumatra dan bangsa Acheh:

Dirusakkannya sendi-sendi struktur sosio-ekonomi, sosio budaya dan sosio-politik rakyat/bangsa Acheh:

a. Rakyat Acheh itu, dibiarkan hidup miskin dan sengsara, harta kekayan pribadi bangsa itu dirampok, dikeruk dan dicuri, seperti juga mereka merampok dan mengeruk dan mencuri hasil bumi dan alam bangsa Acheh. Rakyat/bangsa Acheh itu, kemudian dihina dengan keda'ifannya.

b. Kesehatan tubuh dan penjajagaan kesehatan pada umumnya sangat minim, apalagi keadaan lingkungan hidup yang telah dirusakkan, hingga mengakibatkan masa hayat rakyat/bangsa Acheh rata-rata hanya mencapai 34 tahun, karena darah mereka terus dihisap siang dan malam.

c. Pendidikan putra-putri bangsa Acheh diracuni, sehingga mereka kemudian "dibentuk" menjadi seperti manusia Jawa si Penjajah atau manusia Penjajah Indonesia Jawa itu sendiri.

d. Budaya kuning (Yelowish Culture), terus dilestarikan agar dapat menghancurkan struktrur adat-istiadat/budaya dan secara perlahan-lahan mereka menyusupkan adat-istidat/budaya walang kekek atau Kejawen (Paguyuban Ngesti Tunggal).

e. Sejarah bangsa dan Negara Acheh akan dirobah menjadi hasil sebuah karya seni-sastra, dan nasib sejarah Acheh itu, akan menjadi seperti nasib Mahaberata dan Ramayana India dan kemudian akan dijadikan ragi tempe.

f.. Agama Islam, akan diletakkan dibawah kaki burung Garuda-Pancasila atau dengan kata lain, Islam itu musti mengikut kehendak Pancasila dan sebagai pancasilais.

"Pemimpin-Pemimpin" Acheh itu, kemudian menjadi seperti manusia Bao Dai! "Cendikiawan-Cendikiawan Acheh itu, kemudian menjadi sekumpulan keledai penggulam kitab! "Ulama-Ulama" Acheh itu, kemudian menjadi oelama Bal'am.

Nyawa bangsa Acheh, seperti nyawa ayam potong!

Seperti Peristiwa Tjôt Djeumpa, masa DI/TII, orang kampung: Laki-perempuan, tua-muda, anak-anak, malahan yang masih dalam gendongan dibaris-dijejerkan kemudian disiram dengan tembakan peluru brain-gun dan machine-gun, hingga habis rebah terkapar semua. Atau ketika pengerahan pasukan Diponegoro, Marinir, Pelopor, RPKAD serentak membuat pembersihan tahun 1958-1959, menjelang dekrit Presiden Jawa si Penjajah atau Penjajah Indonesia Jawa: 5 July, 1959 Seperti kejadian tahun 1965-1966 ; 1989-1998 masa Daerah Operasi Militer dan masa Darurat Militer (beyond "Secret War"nya), telah dilakukan oleh ABRI-TNI/POLRI, Tentara Teroris Nasioanal Indonesia Jawa si Penjajah atau Penjajah Indonesia Jawa yang biadab dan tidak berprikenmanusiaan itu.

Coba renungkan kembali sebagaimana dilaporkan oleh H. Princen lebih 300.000 jiwa bangsa Jawa, dibunuh di Pulau Jawa saja! Atau sebagaimana dilaporkan oleh Komunis-Trotskys Italia dan Perancis, lebih 500.000 jiwa atau laporan Pangkomkatib, Laksamana Sudomo, lebih 1.000.000 jiwa sama seperti laporan Amnesty International, London atau laporan Mayor Jenderal Sarwo Eddy, lebih 3.000.0000 jiwa atau laporan Permadi SH, lebih 1.900.000 jiwa, (belum lagi masuk laporan dari dr Ripka Tjiptaning) yang dibunuh ABRI-TNI/POLRI, Tentara Teroris Nasional Jawa si Penjajah atau Penjajah Indonesia Jawa seluruh wilayah Nusantara atau ex-wilayah Penjajah Hindia Belanda.

Inilah sebuah contoh Jawa itu si Penjajah atau Penjajah Indonesia Jawa. Jawa si Penjajah atau Penjajah Indonesia Jawa itu tidak mebedakan apakah dia Jawa ,Sunda ataupun Betawi, ataupun bangsa lainnya. Itulah sebabnya selalu diulang Jawa si Penjajah atau Penjajjah Jawa itu sebagai sekumpulan binatang Srigala!

Kedua Megawati Soekarno dan Jenderal Ryamizard Ryacudu, telah mengeluarkan perintah: Jangan takut terhadap pelanggaran HAM kepada ABRI-TNI/POLRI, Tentara Teroris Nasional Indonesia Jawa si Penjajah atau Penjajah Indonesia Jawa, ketika melakukan penculikan, pemerkosaan, penyiksaan, penghapusan, penyembelihan bangsa Acheh ketika Darurat Militer di Acheh. Megawati Soekarno dan Jenderal Ryamizard Ryacudu, sebagai sombong terhadap ancaman International Criminal Courts of Justice dari tindakannya: Kejahatan terhadap manusia dan kemanusiaan (Criminal Againts Humanity), Pemerkosaan Hak-Hak Azasi Manusia (Human Rights Violence) dan sebagai Penjajahat Prang (War Criminal) ditanah "jajahan-pendudukan" nya di Acheh hari ini, karena sememangnya mereka sedang merencanakan kembali Genocide, Homicide dan Etnocide agar bangsa Acheh sejati dapat dilenyapkan dimuka bumi. Agama Islam akan diletakkan dibawah kaki burung Garuda-Pancasila atau dengan dengan kata lain, Islam itu, musti menjadi pancasilais!

Demikianlah sementara penjelasan ini, bahwa benar wujud: Jawa si Penjajah atau Penjajah Indonesia Indonesia Jawa dan bahwa benar wujud: Feudalis Jawa si Penjajah atau Penjajah Indonesia Jawa dan Marxis-Leninis-Trotskys, Marhenis dan Pancasilais sedang melakukan penjajahan di Acheh khususnya dan di Luar Pulau Jawa, di Wilayah Nusantara, ex-Wilayah Penjajah Hindia Belanda, pada umumnya (termasuk Sunda dan Betawi), sebagai menjawab kepada: Komandan Satuan Tugas Penerangan Prop. NAD, Pangeran Dorna Kolonel (Laut) Ditya Soedarsono, Kecoa dari Jerman dan Matius Dharminta Cacing dari NKRI.

Wassalam

Omar Putéh

om_puteh@hotmail.com
Norway
----------