Stockholm, 5 juni 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

DHARMINTA ITU RI-TNI MEMANG TIDAK BEROBAH, TETAP MENJAJAH ACHEH
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

JELAS MATIUS DHARMINTA RAKYAT ACHEH TIDAK BEROBAH SELAMA NEGERI ACHEH DIJAJAH RI-SOEKARNO DAN TNI

"Setelah aku mankir sementara waktu karena kesibukan, aku berkesimpulan bahwa dalam dialog mails ini udah mengalami kemajuan yang siknifikan. Tapi ternyata sungguh jauh dari apa yang aku bayangkan, ternyata diaolok sama sekali tak ada kemajuan, alias jalan ditempat, berputar-putar pada hal-hal yang sangat tidak bermanfaat, dan hal-hal yang sudah tidak menarik untuk dibicarakan, apa lagi untuk dibahas, terjebak keculunan dalam berpikir, bagaikan anak-anak tk berebut mainan. Nah kalau hanya sedemikian kemampuannya dalam perpikir, dan hanya pertumpu pada pandangan yang sempit dan tidak masuk diakal sehat, sebaiknya tidak usah berbicara soal neagara, terlalu jauh dari jangkauan, terlalu jauh dari kemampuan, pemikiran dan keintelekan, karena pengetahuan sejarah yang dipakai untuk provokasi hanyalah cocok untuk dijadikan dongeng sebelum tidur." (Matius Dharminta, mr_dharminta@yahoo.com , Fri, 4 Jun 2004 20:47:53 -0700 (PDT))

Baiklah saudara wartawan Jawa Pos Matius Dharminta di Surabaya, Indonesia.

Setelah saudara Matius Dharminta ditelan kesibukannya sebagai wartawan Jawa Pos dari tanggal 24 maret 2004 yang lalu, baru pagi ini, ketika saya membuka email, muncul kembali nama Matius Dharminta, yang isi emailnya, tidak berobah sama sekali, sama seperti pertama kali waktu mengirimkan email yang beralamat editor@jawapos.co.id kepada saya hari Kamis, 29 Mei 2003 melalui PPDI yahoogroups.

Jelas, bagaimana akan berobah, selama itu Negeri Acheh ada dalam genggaman dan pendudukan RI yang menjelma NKRI dibawah Megawati dan TNI-nya, maka selama itu rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila atau NKRI akan terus berdiri tegar menghadapi pihak penjajah RI dan TNI-nya.

Dan tentu saja, saudara wartawan Matius Dharminta ini adalah dari dulu merupakan salah seorang yang mempetahankan penelanan, pencaplokan, perampokan, pendudukan, dan penjajahan yang dilakukan oleh pihak RI terhadap Negeri Acheh.

Selama pihak Megawati bersama TNI-nya tetap tidak mau mengakui dan menerima bahwa apa yang telah dilakukan oleh Presiden RIS Soekarno ketika menelan, mencaplok, menduduki dan menjajah Negeri Acheh sebagai suatu pelanggaran hukum internasional yang berat dan selama pihak Megawati bersama TNI-nya masih tetap menganggap apa yang dilakukan oleh Soekarno ketika merampok dan menjajah Negeri Acheh sebagai suatu hal yang bisa, maka selama itu rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila atau NKRI akan terus berjuang untuk membebaskan Negeri Acheh dari pendudukan dan penjajahan RI yang menjelma NKRI.

Jadi, saudara wartawan Matius Dharminta, saudara tidak akan melihat satu titikpun perobahan dari sikap dan perjuangan rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila atau NKRI.

Memang saudara Matius Dharminta hanya menginginkan bahwa Negeri Acheh yang telah dirampok dan dijajah Soekarno sebagai milik Soekarno, para penerusnya, dan milik RI. Tetapi saudara Matius jangan lupa bahwa Negeri Acheh yang telah ditelan dan dicaplok Soekarno itu akan terus dituntut sampai kapanpun oleh rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila atau NKRI.

Sejarah yang telah saya kemukakan dan telah diterangkan keseluruh rakyat di NKRI dan di Negeri Acheh, adalah satu fakta dan bukti, dasar hukum, dan sejarah yang jelas dan benar tentang penelanan, pencaplokan, pendudukan dan penjajahan Negeri Aceh yang telah dijalankan oleh pihak Presiden RIS Soekarno, yang sampai detik sekarang ini tidak ada seorangpun dari pihak sejawaran NKRI yang mampu membantahnya, termasuk saudara wartawan Matius Dharminta sendiri, kecuali hanya mampu menyanggah: "pengetahuan sejarah yang dipakai untuk provokasi hanyalah cocok untuk dijadikan dongeng sebelum tidur".

Dan memang benar, karena kemampuan dan ilmu saudara wartawan Jawa Pos Matius Dharminta yang menyangkut Negeri Acheh dan sejarah RI yang benar ini tidak ada. Kecuali hanya hasil bacaan dari sejarawan nasional RI yang telah terkena racun Soekarno dan para penerusnya.

Coba, kalau memang benar saudara wartawan Jawa Pos Matius Dharminta mempunyai ilmu yang luas tentang Negeri Acheh dan RI ini, maka ia akan mampu menampilkan alasan yang benar-benar cemerlang, sehingga pihak Megawati, Ryamizard Ryacudu, dan Sutarto bisa dibantunya. Tetapi, kenyataannya, saudara Matius ini pandainya hanya mengekor dan memegang buntut Penguasa RI Megawati dan TNI dibelakang ekor Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto dan KASAD Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu.

Terakhir, saudara wartawan Jawa Pos Matius Dharminta saudara tidak akan melihat satu coretpun perobahan dalam diskusi di mimbar bebas ini yang keluar dari garis perjuangan pembebasan Negeri Acheh melalui jajak pendapat untuk menentukan sikap dari seluruh rakyat Acheh apakah YA bebas dari RI dibawah Megawati atau TIDAK bebas dan masih tetap ingin bersama dibawah payung Megawati plus TNI-nya.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

Date: Fri, 4 Jun 2004 20:47:53 -0700 (PDT)
From: matius dharminta mr_dharminta@yahoo.com
Subject: Re: SUMITRO ITU PENELANAN, PENCAPLOKAN, PENDUDUKAN NEGERI ACHEH YANG DITENTANG
To: Ahmad Sudirman ahmad@dataphone.se
Cc: PPDI@yahoogroups.com

Wah wahh waahhh... setelah aku mankir sementara waktu karena kesibukan, aku berkesimpulan bahwa dalam dialog mails ini udah mengalami kemajuan yang siknifikan. Tapi ternyata sungguh jauh dari apa yang aku bayangkan, ternyata diaolok sama sekali tak ada kemajuan, alias jalan ditempat, berputar-putar pada hal-hal yang sangat tidak bermanfaat, dan hal-hal yang sudah tidak menarik untuk dibicarakan, apa lagi untuk dibahas, terjebak keculunan dalam berpikir, bagaikan anak-anak tk berebut mainan.

Nah kalau hanya sedemikian kemampuannya dalam perpikir, dan hanya pertumpu pada pandangan yang sempit dan tidak masuk diakal sehat, sebaiknya tidak usah berbicara soal neagara, terlalu jauh dari jangkauan, terlalu jauh dari kemampuan, pemikiran dan keintelekan, karena pengetahuan sejarah yang dipakai untuk provokasi hanyalah cocok untuk dijadikan dongeng sebelum tidur.

catatan :
tulisan diatas tak usah di bahas, karena aku udah tahu kemana arah dan bahan yang akan digunakan untuk menyanggahnya...

Matius Dharminta

mr_dharminta@yahoo.com
Surabaya, Indonesia
----------