Stockholm, 8 juni 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

KAMRASYID BUKA MATA JANGAN HANYA MENGEKOR BAYANGAN SOEKARNO SAJA
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

JAYADI KAMRASYID PERLU MEMBUKA MATA JANGAN HANYA MENGEKOR BAYANGAN SOEKARNO SAJA

"Bung Ahmad semakin keluar penyakit botol-nya, bo and tolol. Maaf. Pemilu demokratis 1955, dan Pemilu terakhir 2004 yang dinilai Barat paling bersih dan fair dalam sejarah perpolitikan di Indonesia memberi hasil yang sama. Partai Islam pendukung asas Islam (PBB dan PPP) tidak mendapat tempat di Indonesia. Jadi bagaimana Anda masih saja ngotot bahwa Indonesia adalah negara kafir karena Pancasilais. NU dan Muhammadyah mendukung sikap ini. Anda ngotot menuduh orang kafir. Benar-benar botol" (Jayadi Kamrasyid, JKamrasyid@aol.com , Tue, 8 Jun 2004 02:35:13 EDT)

Baiklah saudara Jayadi Kamrasyid di New Haven, Connecticut, USA.

Saudara Kamrasyid yang menulis: "Partai Islam pendukung asas Islam (PBB dan PPP) tidak mendapat tempat di Indonesia. Jadi bagaimana Anda masih saja ngotot bahwa Indonesia adalah negara kafir karena Pancasilais. NU dan Muhammadyah mendukung sikap ini. Anda ngotot menuduh orang kafir. Benar-benar botol"

Rupanya saudara Jayadi Kamrasyid yang sudah lama dibina oleh KNPI ini memang tidak mengerti mengenai apa yang saya katakan negara kafir.

Saudara Kamrasyid, dalam tulisan sebelum ini saya menulis: "dilihat dari sudut hukum Islam, negara yang hukum negaranya bersumberkan kepada yang non Islam dikatakan negara kafir, bukan negara Islam (misalnya NII itu negara Islam, karena hukum negaranya bersumberkan kepada Islam.). Nah, sedangkan rakyat, dilihat dari sudut akidah Islam, itu tidak tergantung kepada hukum negara. Misalnya ketika Rasulullah dan para pengikutnya masih di Mekkah, itu ummat Islam tetap akidahnya tidak berobah walaupun berada dalam daerah kekuasaan wilayah de-facto dan de-jure negara kafir kaum Quraisyi. Jadi, kalau dihubungkan dengan negera RI, yang hukum negaranya bersumberkan kepada pancasila (pancasila juga dijadikan dasar negara, tetapi juga dijadikan sebagai sumber hukum negara). Jelas, kalau ada rakyat yang hidup dan tinggal di wilayah kekuasaan de-facto dan de jure RI, maka tidak ada pengaruhnya kepada akidahnya. Ia tetap saja sebagai seorang muslim. Sebagaimana Rasulullah saw beserta pengikutnya ketika tinggal dan masih berada di Mekkah."

Coba oleh saudara Kamrasyid perhatikan dan baca teliti apa yang saya tulis diatas itu, biar tidak terus-terusan mengawur dalam berdebat melawan Ahmad Sudirman ini.

Pertama saya katakan, dilihat dari sudut hukum Islam, negara yang hukum negaranya bersumberkan kepada yang non Islam dikatakan negara kafir, bukan negara Islam (misalnya NII itu negara Islam, karena hukum negaranya bersumberkan kepada Islam.). Contoh negara kafir adalah negara RI karena hukum negaranya bersumberkan kepada yang non Islam, yakni pancasila.

Kedua, dilihat dari sudut aqidah rakyat, itu tidak tergantung kepada hukum negara. Misalnya ketika Rasulullah saw dan para pengikutnya masih di Mekkah, itu ummat Islam tetap akidahnya tidak berobah (tidak menjadi kafir) walaupun berada dalam daerah kekuasaan wilayah de-facto dan de-jure negara kafir kaum Quraisyi. Jadi, begitu juga dengan rakyat di Negara RI, tetap akidahnya tidak berobah walaupun berada dalam daerah kekuasaan wilayah de-facto dan de-jure negara kafir RI.

Jadi, saudara Kamrasyid, itu rakyat negara RI, seperti anggota NU, Muhammadiyah dan rakyat muslim lainnya, tetap aqidah mereka tidak berobah, tidak menjadi kafir. Hanya yang dinamakan kafir adalah negara RI, yang menjadi negara kafir RI. Mengapa?, karena hukum negaranya bersumberkan kepada yang non Islam, yakni pancasila.

Hanya kalau anggota NU dan anggota Muhammadiyah membenarkan dan menjadikan asas partai politiknya, seperti PKB dan PAN, kepada pancasila, dan membela mati-matian pancasila, kalau bukan pancasila tidak benar, Islam tidak perlu dijadikan dasar partai dan dasar negara, kemudian ngotok anggota legislatif dari PKB dan PAN syariat Islam tidak perlu dimasukkan kedalam UUD 1945, maka jelas orang muslim tersebut sudah berobah dan sudah tidak mengikut kepada apa yang dicontohkan oleh Rasulullah ketika Rasulullah saw membangun Daulah Islam Rasulullah di Yatsrib (Madinah sekarang).

Nah, itu terserah kepada mereka tanggung jawabnya dihadapan Allah SWT kelak.
Misalnya saudara Jayadi Kamrasyid ngotot, ah, tidak perlu syariat Islam dimasukkan kedalam UUD 1945, cukup pancasila saja, kan itu pancasila sebagai penjabaran dari nilai-nilai Islam. Jelas, itu akibatnya dilihat dari sudut Islam, aqidah saudara Jayadi sudah berobah. Adapun pertanggung jawabannya kelak akan dipertanyakan di hadapan Allah SWT. Bukan sekarang dihadapan Megawati atau DPR atau MPR. Karena secara hukum Presiden RI Megawati, DPR RI dan MPR RI tidak ada hubungannya dengan aqidah dan Syariat Islam. Sebabnya, karena hukum negara RI tidak bersumberkan kepada Islam.

Jadi kesimpulannya, saudara Jayadi Kamrasyid. Negara RI negara kafir karena hukum negaranya bersumberkan kepada non Islam, yakni pancasila (contoh negara Islam adalah NII). Adapun aqidah rakyat muslim di negara RI tetap tidak berobah, selama tidak membela mati-matian dan berani mati demi pancasila dan UUD 1945.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

From: JKamrasyid@aol.com
Date: Tue, 8 Jun 2004 02:35:13 EDT
Subject: Re: KAMRASYID ITU FAKTA & BUKTI SOEKARNO MENOLAK ISLAM
To: "ahmad@dataphone.se, dityaaceh_2003@yahoo.com, yuhe1st@yahoo.com, mr_dharminta@yahoo.com, habearifin@yahoo.com, editor@jawapos.co.id, suparmo@tjp.toshiba.co.jp, siliwangi27@hotmail.com, sea@swipnet.se, solopos@bumi.net.id, Padmanaba@uboot.com, kompas@kompas.com, webmaster@detik.com, waspada@waspada.co.id, redaksi@waspada.co.id, redaksi@satunet.com, redaksi@kompas.com, redaksi@detik.com, jktpost2@cbn.net.id, hudoyo@cbn.net.id, editor@pontianak.wasantara.net.id, redaksi@pikiran-rakyat.com, newsletter@waspada.co.id, balipost@indo.net.id
Cc: JKamrasyid@aol.com

"Jelas itu adalah besar, hampir 50 % yang menginginkan Islam menjadi asas dalam UUD. Padahal menurut saudara Kamrasyid ditolak oleh rakyat (para anggota Konstituante) hasil pemilu 1955. Memang saudara Kamrasyid ini mengarang-ngarang, semau udelnya sendiri.(Ahmad Sudirman, 6/7/2004 6:23:45 PM Eastern Standard Time)

Bung Ahmad semakin keluar penyakit botol-nya....bo.. and tolol. Maaf. ..Pmilu demokratis 1955, dan Pemilu terakhir 2004 yang dinilai Barat paling bersih dan fair dalam sejarah perpolitikan di Indonesia memberi hasil yang sama. Partai islam pendukung asas islam (PBB dan PPP) tidak mendapat tempat di Indonesia. Jadi bagaimana Anda masih saja ngotot bahwa Indonesia adalah negara kafir karena Pancasilais. NU dan Muhammadyah mendukung sikap ini. Anda ngotot menuduh orang kafir. Benar-benar botol....

Wassalam,

Jayadi Kamrasyid

JKamrasyid@aol.com
New Haven, Connecticut, USA
----------