Stockholm, 9 juni 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

SUMITRO ITU YANG MENDUDUKI & MENJAJAH ACHEH KAUM YANG RENDAH & MELANGGAR HUKUM
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

JELAS SUMITRO HARUS TAHU ITU YANG MENDUDUKI & MENJAJAH ACHEH KAUM YANG RENDAH & MELANGGAR HUKUM

"Saudara Ahmad. Pancasila dan UUD'45 adalah Dasar negara kami Indonesia dan bagi kami seluruh rakyat Indonesia itu adalah yang terbaik dan bagi siapapun yang ingin merubah itu maka harus berhadapan dengan rakyat Indonesia. Jadi terserah apakah saudara menganggap kafir keq, bandeng keq masa' bodoh karena apapun penilaian saudara tentang kami tidak akan ada pengaruhnya sama sekali karena kami telah menganggap saudara CS adalah kaum terendah lebih rendah daripada komunis bahkan lebih nazis daripada kafir.Lagi pula ngapain sich kamu ngurusin dasar negara dan sumber hukum negara lain ? saudara khan bukan warga negara Indonesia / NKRI? Sekarang saya tanya sama saudara Hasan Tiro CS ( mungkin anda juga) yang tinggal di Swedia apa dasar negara dan sumber hukumnya ? Islamkah atau kafir juga seperti yang anda tuduhkan kepada NKRI ? kalau bukan Islam lalu kenapa kalian malah betah bersenang-senang dan hidup mewah disana ? pake otak donk Ahmad!" (Sumitro, mitro@kpei.co.id , Wed, 9 Jun 2004 08:21:23 +0700)

Baiklah saudara Sumitro di Jakarta, Indonesia.

Makin melantur saja saudara Sumitro berdebat tentang penjajahan yang dilakukan oleh RI terhadap Negeri Acheh. Dan makin kelihatan saja saudara Sumitro itu dangkal pengetahuannya tentang sumber hukum dan dasar hukum negara RI yang menelan, mencaplok, menduduki, menjajah Negeri Acheh melalui tangan Presiden RIS Soekarno pada tangal 14 Agustus 1950 dan dipertahankan oleh RI yang menjelma menjadi NKRI sejak tanggal 15 Agustus 1950 sampai detik sekarang ini dibawah Presiden Megawati.

Coba perhatikan ceritanya itu saudara Sumitro ingin membantu saudara Jayadi Kamrasyid untuk mendebat Ahmad Sudirman: "Pancasila dan UUD'45 adalah Dasar negara kami Indonesia dan bagi kami seluruh rakyat Indonesia itu adalah yang terbaik dan bagi siapapun yang ingin merubah itu maka harus berhadapan dengan rakyat Indonesia. Jadi terserah apakah saudara menganggap kafir keq, bandeng keq masa' bodoh karena apapun penilaian saudara tentang kami tidak akan ada pengaruhnya sama sekali karena kami telah menganggap saudara CS adalah kaum terendah lebih rendah daripada komunis bahkan lebih nazis daripada kafir."

Eh, ketika saya baca isi tanggapan saudara Sumitro, isinya kosong molongpong. Mengapa? Karena saudara Sumitro tidak punya lagi argumentasi yang mempunyai dasar fakta dan bukti, dasar hukum dan sejarah yang benar dan jelas untuk mempertahankan pendudukan, penjajahan Negeri Acheh. Melainkan hanya sanggup mengatakan: "terserah apakah saudara menganggap kafir keq, bandeng keq masa' bodoh karena apapun penilaian saudara tentang kami tidak akan ada pengaruhnya sama sekali karena kami telah menganggap saudara CS adalah kaum terendah lebih rendah daripada komunis bahkan lebih nazis daripada kafir".

Kelihatan itu jawaban dari seorang yang sudah tidak mempunyai lagi argumentasi, akhirnya mengomel: "terserah apakah saudara menganggap kafir keq, bandeng keq masa' bodoh". Karena pikirannya sudah lemah dan yang mampu dikeluarkannya hanya alasan: "karena apapun penilaian saudara tentang kami tidak akan ada pengaruhnya sama sekali karena kami telah menganggap saudara CS adalah kaum terendah lebih rendah daripada komunis bahkan lebih nazis daripada kafir"

Coba, perhatikan, memangnya kaum penjajah RI adalah kaum yang lebih tinggi dari kaum yang dijajah rakyat Acheh?.

Saudara Sumitro, kalau berdebat melawan Ahmad Sudirman harus diisi dahulu itu otak saudara, jangan hanya mengekor Megawati, Sutarto dan Ryacudu saja.

Itu kaum penjajah RI adalah pemimpinnya yang telah melanggar Pembukaan UUD 1945-nya sendiri. Dimana secara jelas dan gamblang itu Soekarno telah melanggar Preambule atau Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi : "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."

Bagaimana tidak rendah, UUD 1945-nya sendiri dilanggar oleh Soekarno dan para penerusnya. Coba saja pikirkan, undang undang dasar yang dijadikan sebagai konstitusi, dasar hukum, dilanggarnya sendiri. Bagaimana tidak disebut sebagai pemimpin yang rendah. Sudah melanggar UUD-nya dengan cara menelan, mencaplok, menduduki, dan menjajah Negeri Acheh, menganggap dan mengakui pula Negeri Acheh sebagai milik RI yang menjelma NKRI.

Saudara Sumitro, janganlah saudara itu bercuap sebelum memikirkan dengan dalam dan teliti. Karena akibat dari apa yang saudara katakan di mimbar bebas ini akan menghantam balik kepada saudara sendiri.

Lihat saja dengan saudara Sumitro mengatakan: "kami telah menganggap saudara CS adalah kaum terendah lebih rendah daripada komunis bahkan lebih nazis daripada kafir".

Jelas, itu yang dikatakan oleh saudara Sumitro adalah hasil dari pemikiran yang tidak didasarkan oleh ilmu tentang Negeri Acheh dan Negara RI. Masa rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasibnya sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara pancasila atau NKRI dikatakan sebagai "kaum terendah lebih rendah daripada komunis bahkan lebih nazis daripada kafir."

Saudara Sumitro, yang rendah daripada komunis adalah itu Soekarno dan para pengikutnya. Coba saja pikirkan, itu nasionalisme agama komunis dicampur adukkan akhirnya menjadi nasakom. Itu ajaran gado-gado Soekarno yang telah menelan, mencaplok, menduduki, dan menjajah Negeri Acheh.

Jelas, saudara Smitro rakyat Acheh lebih tinggi derajatnya dari Presiden RIS Soekarno yang merampok, menduduki, dan menjajah Negeri Acheh.

Dan tentu saja, saudara Sumitro, itu para pimpinan RI yang tidak ingin tegaknya syariat Islam di RI adalah memang sudah menyimpang dilihat dari sudut Islam. Termasuk saudara Sumitro sendiri yang terus saja mendukung para pimpinan RI dan TNI-nya yang jelas-jelas sedang melakukan pendudukan dan penjajahan di Negeri Acheh tanpa fakta dan bukti, dasar hukum, dan sejarah yang benar.

Kemudian saudara Sumitro menyatakan lagi: "Lagi pula ngapain sich kamu ngurusin dasar negara dan sumber hukum negara lain ? saudara khan bukan warga negara Indonesia / NKRI?".

Saudara Sumitro, itu setiap orang diatas dunia ini dijamin haknya oleh hukum internasional Pernyataan Umum Tentang Hak Hak Asasi Manusia bahwa "Setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan-kebebasan yang tercantum di dalam Pernyataan ini tanpa perkecualian apapun, seperti ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau pendapat yang berlainan, asal mula kebangsaan atau kemasyarakatan, hak milik, kelahiran ataupun kedudukan lain.(Pasal 2).

Jadi, saudara Sumitro kalau rakyat Acheh ditindas, dibunuh, dihancurkan oleh pihak RI bersama TNI-nya. Jelas itu Ahmad Sudirman punya hak untuk membela rakyat Acheh yang tertindas. Dan itu dijamin oleh hukum internasional Pernyataan Umum Tentang Hak Hak Asasi Manusia.

Terakhir saudara Sumitro bertanya: "Sekarang saya tanya sama saudara Hasan Tiro CS ( mungkin anda juga) yang tinggal di Swedia apa dasar negara dan sumber hukumnya ? Islamkah atau kafir juga seperti yang anda tuduhkan kepada NKRI ? kalau bukan Islam lalu kenapa kalian malah betah bersenang-senang dan hidup mewah disana ? pake otak donk Ahmad!"

Saudara Sumitro, Ahmad Sudirman telah berulang kali menyatakan bahwa Negara RI yang hukum negaranya bersumberkan kepada pancasila sama statusnya dengan Kerajaan Swedia yang hukum negaranya bersumberkan kepada non Islam. Kedua-duanya negara kafir. Tetapi, kedua-duanya adalah bumi Allah.

Nah, mengapa rakyat Acheh sekarang berada dan tinggal di Kerajaan Swedia ? Karena mereka negerinya telah dirampas, ditelan, dicaplok, diduduki, dan dijajah RI. Dan juga rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasibnya sendiri bebas dari pengaruhkekuasaan Negara pancasila atau NKRI sendiri sedang dihancurkan dan dibunuh pihak RI bersama TNI-nya.

Kalau itu Negeri Acheh berdiri berdaulat bebas merdeka dari cengkraman RI, masa rakyat Acheh mau tinggal di Kerajaan Swedia. Rakyat Acheh di Kerajaan Swedia bukan bersenang-senang dan hidup mewah. Mereka rakyat Acheh adalah rakyat yang sedang berjuang untuk membebaskan Negeri Acheh dari pendudukan dan penjajahan RI.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

From: Sumitro mitro@kpei.co.id
To: Ahmad Sudirman <ahmad@dataphone.se>, Ditya Soedarsono <dityaaceh_2003@yahoo.com>, Yuhendra <yuhe1st@yahoo.com>, Matius Dharminta <mr_dharminta@yahoo.com>, Habe Arifin <habearifin@yahoo.com>, MT Dharminta <editor@jawapos.co.id>, Suparmo <suparmo@tjp.toshiba.co.jp>,Hidajat Sjarif siliwangi27@hotmail.com
Cc: JKamrasyid@aol.com, ahmad@dataphone.se
Subject: RE: KAMRASYID TIDAK TAHU BEDA SUMBER HUKUM DAN DASAR HUKUM, PANCASILA DISEBUT KONSTITUSI
Date: Wed, 9 Jun 2004 08:21:23 +0700

Saudara Ahmad...Pancasila dan UUD'45 adalah Dasar negara kami Indonesia..dan bagi kami seluruh rakyat Indonesia itu adalah yang terbaik dan bagi siapapun yang ingin merubah itu maka harus berhadapan dengan rakyat Indonesia. Jadi terserah apakah saudara menganggap kafir keq...bandeng keq.....masa' bodoh karena apapun penilaian saudara tentang kami tidak akan ada pengaruhnya sama sekali karena kami telah menganggap saudara CS adalah kaum terendah lebih
rendah daripada komunis bahkan lebih nazis daripada kafir.Lagi pula ngapain sich kamu ngurusin dasar negara dan sumber hukum negara lain ? saudara khan bukan warga negara Indonesia / NKRI..?

Sekarang saya tanya sama saudara Hasan Tiro CS ( mungkin anda juga) yang tinggal di Swedia...apa dasar negara dan sumber hukumnya ? Islamkah atau kafir juga seperti yang anda tuduhkan kepada NKRI ? kalau bukan Islam lalu kenapa kalian malah betah bersenang-senang dan hidup mewah disana ? pake otak donk Ahmad....!

Sumitro

mitro@kpei.co.id
Jakarta, Indonesia
----------