Stockholm, 6 Juli 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

HADI TIDAK PERLU BANYAK CUAP ITU AMIEN RAIS SUDAH MASUK KOTAK
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

SAUDARA HADI TIDAK PERLU LAGI BANYAK BERCUAP KARENA ITU CAPRES AMIEN RAIS TELAH MASUK KOTAK

"ASNLF/GAM menteror rakyat Acheh yang ingin mengikuti Pemilu Presiden" (Hadi, hadifm@cbn.net.id , 6 juli 2004 06:12:02)

Baiklah saudara Hadi di Jakarta, Indonesia.

Pagi ini saudara Hadi melampirkan berita entah darimana sumbernya, mungkin dari Tempo, karena didalamnya disinggung wartawan Tempo News Room, yang jelas judul beritanya berbunyi "ASNLF/GAM menteror rakyat Acheh yang ingin mengikuti Pemilu Presiden"

Saran saya kepada saudara Hadi, lain kali kalau mau melampirkan berita disebutkan sumber berita itu.

Saudara Hadi, itu Pemilu Legislatif 5 April 2004 dan Pemilu Presiden 5 Juli 2004 di Negeri Acheh adalah Pemilu ilegal. Pertama Pemilu Legislatif 5 April 2004 bertentangan dengan isi Keppres No. 28/2003 yang berisikan Daurat Militer. Begitu juga Pemilu Presiden 5 Juli 2004 bertentangan dengan isi Keppres No.43/2004 yang berisikan Daurat Sipil.

Mana ada lagi itu istilah pemilu bebas dan rahasia. Yang ada adalah dengan cara dipaksa dan dikawal oleh pihak TNI/POLRI.

Sebenarnya di Negeri Acheh sedang berjalan dan berlaku perang modern dan perang rahasia yang dikobarkan oleh Presiden Megawati dan oleh Susilo Bambang Yudhoyono ketika ia masih menjabat sebagai Menko Polkam dalam Kabinet Gotong Royong Megawati dengan Keppres No.28/2003 dan Keppres No.43/2003.

Jangan salahkan GAM dan TNA kalau itu pemilu Presiden 5 Juli 2004 tidak lancar. Itu karena memang Pemilu Presiden itu sendiri yang bertetangan dengan apa yang terkandung dalam Keppres No.43/2004.

Saya telah berulang kali membahas masalah ini dalam tulisan-tulisan sebelum ini di mimbar bebas, tidak perlu saya ulang-ulang lagi.

Saudara Hadi, tidak perlu saudara bercuap lagi sekarang. Itu Capres Amien Rais sudah masuk kotak. Tidak mungkin bisa maju lagi ke putaran ke II Pemilu Presiden bulan September 2004 mendatang. Walaupun di Acheh itu Amien Rais diberitakan unggul. Unggul untuk masuk kotak.

Lagi pula saudara tidak perlu ikut-ikutan mendukung kebijaksanaan politik pendudukan dan penjajahan di Negeri Acheh yang dijalankan oleh Pemerintah RI sekarang ini. Karena dengan cara terus saja menerapkan kebijaksanaan politik pendudukan dan penjajahan di Negeri Acheh, itu konflik Acheh tidak akan bisa diselesaikan.

Apalagi kalau itu Susilo Bambang Yudhoyono terpilih jadi Presiden RI ke-6. Sudah jelas akan makin membara saja konflik di Acheh ini. Mana mampu itu Susilo Bambang Yudhoyono menyelesaikan konflik Acheh dengan cara jujur, adil, dan damai.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

From: H4D! hadifm@cbn.net.id
Date: 6 juli 2004 06:12:02
To: "H4D!" <hadifm@cbn.net.id>, "Ahmad Sudirman" <ahmad_sudirman@hotmail.com>, <padhang-mbulan@egroups.com>, <PPDI@yahoogroups.com>, <oposisi-list@yahoogroups.com>, <mimbarbebas@egroups.com>, <politikmahasiswa@yahoogroups.com>, <fundamentalis@eGroups.com>, <Lantak@yahoogroups.com>, <kuasa_rakyatmiskin@yahoogroups.com>, acehkita@yahoogroups.com
Subject: ASNLF / GAM MENTEROR RAKYAT ACHEH YANG INGIN MEGIKUTI PEMILU PRESIDEN

Hadi

hadifm@cbn.net.id
Jakarta, Indonesia
----------

ASNLF / GAM MENTEROR RAKYAT ACHEH YANG INGIN MEGIKUTI PEMILU PRESIDEN

Banda Aceh: Pelaksanaan pemilihan presiden di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Senin (5/7) diwarnai suara tembakan dan teror di sejumlah tempat. Di Aceh Timur, mobil pengangkut kotak suara sempat diserang kelompok Gerakan Aceh Merdeka / ASNLF dalam perjalanan dari tempat pemungutan suara menuju ibukota kecamatan Idi Cut.

Kapolres Aceh Timur AKBP Ilsaruddin mengatakan, aksi penyerangan terhadap mobil pengangkut kotak suara di Kecamatan Idi Cut, Aceh Timur, tidak mengenai sasaran. "Mobil pengangkut kotak suara bisa selamat sampai ke ibukota kecamatan," ujar Ilsaruddin Sementara itu, warga sejumlah desa di Kecamatan Darul Ikhsan yang merupakan pemekaran Idi Rayeuk harus diangkut dengan truk dengan pengawalan pasukan Brimob untuk mendatangi lokasi pemungutan suara pada Senin (5/7) siang. Pasalnya, pada pagi harinya terdengar rentetan tembakan yang ditengarai dilakukan kelompok Gerakan Aceh Merdeka untuk menghalau warga yang hendak ke TPS. "Kalau ada yang berani pergi pasti ditembaki," ujar Abdul Wahab, 35 tahun, warga Desa Seuneubok Tengoh.Dia (Abdul Whab - red ) Sangat takut sekali dengan ancaman teror yang di lancarkan pihak separatis
aceh.

Suasana sepi terlihat di Desa Meunasah Aron dan Seunebok Tengah pada Senin (5/7) sekitar pukul 10.00 WIB. Beberapa warga mengintip dari balik jendela ketika mobil yang ditumpangi Tempo News Room melintas di sana. "Baru saja disini ada suara tembakan. Kami tidak berani keluar," ujar Fauziah, 20 tahun, warga Desa Meunasah Aron. Fauziah belum selesai berbicara ketika rentetan tembakan kembali terdengar dari balik bukit tak jak jauh dari rumahnya. Akibatnya, wanita itu merapat ke tubuh suaminya dengan wajah pucat.

Aksi tembak menembak di kawasan yang terletak di daerah perbukitan itu mulai terdengar sejak pukul 06.00 WIB. Akibatnya, warga yang telah bersiap-siap hendak ke TPS terpaksa kembali ke rumah masing-masing. Warga baru berani mendatangi TPS yang dipusatkan di Desa Pulo Blang ketika dijemput dua truk polisi bersama lima truk angkutan barang. Sejumlah warga terlihat
Menangis ketika berada di dalam truk. "Saya takut sekali, kami disini serba salah,"
ujar seorang lelaki tua.

Akibat insiden dan teror itu, tidak semua warga berani mendatangi TPS. Camat Darul Ikhsan, Zainal Abidin memperkirakan, dari 2.545 pemilih di kecamatan itu, hanya sekitar 90 persen yang datang ke TPS setelah dijemput. Warga tiba di tempat pemungutan suara pada siang harinya. Karena itu, petugas PPS baru menyelesaikan perhitungan suara pada pukul 15.00 WIB. Amien Rais
Menempati posisi pertama di kecamatan itu.

Sementara itu, Suasana pemilihan di kecamatan Sawang, Aceh Utara, Yang dikenal sebagai basis GAM / ASNLF juga terasa tegang.Apalagi sehari sebelumnya terjadi kontak senjata anatara GAM dan TNI yang menewaskan seorang separatis GAM.Akibatnya, warga yang hendak memilih terpaksa dikawal ketat selama perjalanan oleh pihak kepolisian.Dari Pengamatan tempo News room di sejumlah desa di kecamatan itu, Sebanyak 1.522 orang memilih di enam tempat pemungutan suara. Setelah dilakukan penghitungan, Duet Amien Rais dan Siswono Yudhohusodo mendominasi perolehan suara,dengan perolehan mencapai 80 persen.
----------