Stockholm, 12 Juli 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

SUMITRO & SEKUTUNYA TIDAK PUNYA DASAR NASH KUAT UNTUK MEMBELA PIMPINAN NEGARA RI
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

JELAS ITU SUMITRO DAN SEKUTUNYA TIDAK PUNYA DASAR NASH KUAT UNTUK MEMBELA PIMPINAN NEGARA RI

"Bagaimana dengan produk makanan dan darimana makanan itu diperoleh apakah dari uang hasil kafir atau bukan ? terus kok anda kalau memang memperjuangkan syariat Islam kenapa hanya di Aceh saja ? kenapa enggak di Swedia padahal anda berwarganegara Swedia ? dan bukan warganegara Indonesia atau "Acheh" ? ( alasannya karena aceh itu dicaplok yach ? sedangkan swedia enggak dicaplok ? ) ha ha ha benar juga yang ada yang menyatakan anda itu sakit jiwa mat !" (Sumitro mitro@kpei.co.id , Mon, 12 Jul 2004 10:42:50 +0700)

Baiklah saudara Sumitro di Jakarta, Indonesia.

Jelas, saudara Sumitro, Ahmad Sudirman bekerja dengan cara halal, baik bekerja dengan orang lain dan bekerja sendiri, dibayar dengan cara halal. Saya bekerja dengan diawali bismillahirrahmaniirahim, kemudian dibayar hasil jerih payah kerja saya sesuai denga apa yang sudah dibuat dalam perjanjian kerja.

Kemudian, itu soal makanan, jelas saya dan keluarga berusaha untuk menyaring dan menyeleksi itu makanan-makanan yang dijual di pasaran di Swedia. Sekarang telah banyak produk-produk halal, yang diimpor dari luar negeri, dari negara-negara Arab, Malaysia. Binatang-binatang sembelihan disembelih secara hahal dan telah diakui kebenarannya dan diakui oleh oraganisasi Islam di Negara binatang itu disembelih dan diimport. Juga ada yang disembelih secara Islam di Swedia ini.

Jadi, soal produk makanan halal adalah bukan masalah lagi bagi kami ummat Islam di Swedia dan di Scandinavia dan juga di Negara-Negara Eropa lainnya.

Selanjutnya, Ahmad Sudirman mendukung dan membela sepenuh hati rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila dari pendudukan dan penjajahan yang dilakukan oleh Negara kafir RI. Kemudian apabila Negeri Acheh telah merdeka secara de-facto maka seluruh rakyat Acheh dilibatkan untuk memutuskan dan membangun Negeri Acheh yang merdeka sesuai dengan agama yang dianut oleh seluruh rakyat Acheh yaitu Islam. Semuanya diserahkan seluruhnya kepada rakyat Acheh untuk menentukan masa depan Negeri Acheh yang merdeka.

Kemudian mengenai di Swedia, kami umat islam setahap demi setahap memperjuangkan tegaknya Islam di bumi kerajaan Swedia. Sekarang Islam agama nomor dua terbesar di Swedia setelah agama Kristen. Itu semua berkat umat islam yang ada dan tinggal di Swedia. Itu agama Yahudi adalah agama minoritas di Swedia.

Kita pelan-pelan saudara Sumitro. Bukan seperti saudara dan sekutu saudara, sudahlah umat Islam mayoritas, eh, malahan menentang syariat Islam ditegakkan di RI. Bukan itu saja, malahan itu para pimpinan Negara RI disokong dan ditunjangnya untuk tidak tegaknya syariat Islam di Negara RI yang menjajah Negeri Acheh ini. Memang sudah salah kaprah itu para pimpinan Negara RI dan para pendukungnya ini, termasuk itu saudara Sumitro yang pendukung berat Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat-nya penentang berat syariat Islam tegak di Negara RI.

Tentang apa yang dikatakan oleh saudara Husaini Daud itu sudah jelas dasar nash-nya yang kuat dan benar yaitu ayat 44, 45, 47 surat Al-Maidah. Karena memang dasar nashnya kuat dan benar, jelas Ahmad Sudirman membenarkan. Bukan seperti saudara Sumitro dan sekutunya orang dari Malaysia atau yang tinggal lama di Malaysia yang secara terang-terangan tidak meyakini seratus persen bahwa ayat 44, 45, 47 surat Al-Maidah adalah ayat muhkamat dan ditafsirkan sendiri bahwa ayat-ayat itu menyangkut masalah politik dan sosial. Betul-betul salah kaprah, dan kelihatan untuk membela para pimpinan Negara kafir RI yang telah secara terang-terangan telah membentuk lembaga tandingan untuk membuat aturan, hukum, undang-undang disamping aturan, hukum, undang-undang Allah SWT lalu memutuskan perkara tidak berdasarkan pada aturan, hukum, undang-undang yang telah diturunkan Allah SWT, padahal tindakan itu bertentangan dengan dasar hukum yang telah diturunkan Allah SWT dalam surat Al Maidah ayat 44, 45, 47.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

From: Sumitro mitro@kpei.co.id
To: Ahmad Sudirman <ahmad@dataphone.se>, Serambi Indonesia <serambi_indonesia@yahoo.com>, Aceh Kita <redaksi@acehkita.com>, ahmad jibril <ahmad_jibril1423@yahoo.com>, balipost <balipost@indo.net.id>, waspada newsletter@waspada.co.id>, PR <redaksi@pikiran-rakyat.com>, Pontianak <editor@pontianak.wasantara.net.id>, Hudoyo <hudoyo@cbn.net.id>, JKT POST <jktpost2@cbn.net.id>, Redaksi Detik <redaksi@detik.com>, Redaksi Kompas <redaksi@kompas.com>, Redaksi Satu Net <redaksi@satunet.com>, Redaksi Waspada redaksi@waspada.co.id
Cc: melpone2002@yahoo.com, ahmad@dataphoen.se
Subject: RE: SAGIR ALVA ITU KARENA MENGIMANI APA YANG TERCANTUM DALAM AYAT 44, 45, 47 SURAT AL-MAIDAH
Date: Mon, 12 Jul 2004 10:42:50 +0700

"Secara filosofis orang-orang seperti Sukarno, Suharto, Habibi, Gusdur, megawati, SBY, Wiranto dan lain-lain serta semua pengikut mereka adalah kafir dan tidak salah juga kalau kita katakan orang-orang dhalim atau fasiq. Namun secara syar-`i mereka semua adalah munafiq. Menurut fiq Rokhmawan (saya tak tau entah fiq apa yang dia pakai) mereka tak termasuk kafir, namun masih tergolong ke dalam mukmin, ini yang lucu bin ajaib. Disebabkan banyaknya orang-orang yang berpendapat demikianlah, makanya orang-orang dhalim didunia ini merasa aman dalam melakukan kedhalimannya. Mereka beranggapan di akhirat kelak akan dimasukkan juga akhirnya ke dalam syurga, kendatipun mampir di neraka duluan sebagaimana ceramah Zainuddin Mz, pendakwah sejuta ummat yang nyaring terdengar di mulutnya, "Fir-aun-fir-aun moderen", sebaliknya berjing krak-jingkrak dalam ketiak firaun moderen tersebut dalam system Hindunesia-Jawa, akibatnya kaburlah pemahaman rakyat jelata yang mana sesungguhnya fir-aun yang dimaksudkan MZ.. Suharto, Sutrisno, Wiranto, itu juga kawannya." (Husaini Daud, Mon, 28 Jun 2004 10:48:01 -0700
(PDT))"

Tapi saudara Ahmad anda mengforward email itukhan secara utuh tanpa penjelasan jadi pendapat itu juga menjadi pendapat anda khan ? Anda ini benar-benar licik dan pandai bersilat lidah mat mat?

Kemudian anda menyatakan:

"Jadi, kalau ada produk hukum dan undang-undang yang dikeluarkan dan dihasilkan oleh lembaga pembuat hukum dan undang undang Kerajaan Swedia, maka saya sebagai seorang muslim yang mukmin dan sekaligus sebagai rakyat Kerajaan Swedia berusaha sekuat tenaga untuk menyaringnya dengan hukum yang berlaku dalam Islam, walaupun hukum Islam tidak diakui dan dibenarkan untuk dijalankan di Kerajaan Swedia. Tetapi bagi pribadi saya, keluarga dan masyarakat muslim lainnya itu hukum Islam bisa dijadikan sebagai filter atau alat penyaring hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh lembaga pembuat hukum dan undang-undang di Kerajaan Swedia. Dan saya bersama keluarga dan seluruh kaum muslimin yang ada di Swedia belepas diri dari tanggung jawab para pimpinan Kerajaan Swedia yang telah menetapkan dan memutuskan hukum dan undang-undang yang tidak dibuat menurut apa yang diturunkan Allah SWT. Semoga Allah SWT memaafkan dan tetap memberikan Petunjuk dan Bimbingan-Nya kepada kaum muslimin di Kerajaan Swedia, serta mengampuni dosa-dosa kaum muslimin di Kerajaan Swedia khususnya dan di Negara Scandinavia pada umumnya dan diseluruh Negara Eropa lainnya."

Bagaimana dengan produk makanan dan darimana makanan itu diperoleh apakah dari uang hasil kafir atau bukan ? terus kok anda kalau memang memperjuangkan syariat Islam kenapa hanya di Aceh saja ? kenapa enggak di Swedia padahal anda berwarganegara Swedia ? dan bukan warganegara Indonesia atau "Acheh" ? ( alasannya karena aceh itu dicaplok yach ? sedangkan swedia enggak dicaplok ? ) ha ha ha benar juga yang ada yang menyatakan anda itu sakit jiwa mat !

Sumitro

mitro@kpei.co.id
Jakarta, Indonesia
----------