Stockholm, 21 Juli 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

SUMITRO DITIPU PROPAGANDA MEDIA MASSA RI, MEGAWATI & YUDHOYONO
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

JELAS SUMITRO DAN SELURUH RAKYAT DI RI DITIPU PROPAGANDA MEDIA MASSA RI, MEGAWATI & YUDHOYONO

"Anda keliru, anda bohong lagi dech bilang kemampuan berpikir Hasan Tiro masih tajam dan mendalam wong beliau sedang berbaring di tempat tidur dan memakai selang di hidungnya kok? Ahmad Ahmad makin kelihatan dech bodohnya udah tahu yang dibahas itu perjuangan ahmad dan hasan Tiro dalam hal bentuk perjuangan maupun tujuannya kok larinya ke kemerdekaan dan dasar hukum! Mad aku bilang "Yach bang Ahmad kalau saya mach yang lain berjuang untuk Acheh murni untuk rakyat sich bisa diterima tapi yang berjuang itu Ahmad dan Hasan Tiro CS ma'af2 azah dech karena berjuangnya untuk kepentingan pribadi bukan untuk kepentingan rakyat Aceh." jelaskhan yang dibahas adalah ahmad dan Hasan Tiro!" (Sumitro , mitro@kpei.co.id , Wed, 21 Jul 2004 15:32:21 +0700)

Baiklah saudara Sumitro di Jakarta, Indonesia.

Sumitro kalian dan seluruh rakyat di RI memang ditipu oleh mesin propaganda media massa RI tentang Teungku Hasan Muhammad di Tiro, mengapa ?

Karena ketika pada hari Selasa, 15 Juni 2004 dari pihak Kepolisian Stockholm dengan perintah surat penangkapan datang ke rumah Tengku Hasan Muhammad di Tiro dan setelah itu datang beberapa jurnalis dari TV Swedia, itu tergambar dengan jelas dan terang dalam berita yang disiarkan TV pada petangnya Teungku Hasan Muhammad di Tiro dengan keadaan yang sehat memberikan penjelasan kepada pihak wartawan TV tidak seperti yang dipublikasikan dan disiarkan oleh media massa di RI.

Jadi, jelas itu gambar TV yang disiarkan di RI berbeda sekali dengan fakta dan bukti yang ditunjukkan oleh berita-berita di TV Swedia pada tanggal 15 Juni 2004 petang dalam siaran TV-nya.

Begitu juga pada saat setelah itu, berdatangan dari pihak tim Pembela dan Kejaksaan datang bertemu dengan Teungku Hasan Muhammad di Tiro tidak beliau menyambut para tamu itu sambil tidur berbaring sambil memakai selang dihidungnya.

Jadi itu Sumitro berita gambar yang disiarkan di TV di RI dan di Negeri Acheh adalah propaganda murahan bagi konsumsi rakyat di RI dan di Negeri Acheh yang bisa ditipu.

Kembali kepada tuduhan Sumitro tentang Ahmad Sudirman yang berjuang "untuk kepentingan pribadi bukan untuk kepentingan rakyat Aceh"

Jelas Sumitro, Ahmad Sudirman mendukung dan menyokong penuh rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila.

Itu Sumitro apa yang dilakukan Ahmad Sudirman bukan tujuan untuk kepentingan pribadi. Sudah berpuluh kali Ahmad Sudirman menuliskan di mimbar bebas ini, bahwa penyelesaian konflik Acheh serahkan seluruhnya kepada rakyat Acheh. Biarkan seluruh rakyat Acheh yang menentukan masa depan mereka melalui penentuan pendapat dengan referendum yang disaksikan oleh badan internasional seperti PBB. Dimana rakyat Acheh menentukan dua opsi, opsi YA bebas dari RI dan opsi TIDAK bebas dari RI.

Nah, itu yang saya katakan perjuangan untuk seluruh rakyat Acheh. Bukan seperti sekarang Negeri Acheh terus diduduki dan dijajah. Rakyat Acheh dilarang untuk melakukan dan memberikan sikap dan suaranya untuk penentuan nasibnya dimasa depan. Bahkan bukan diberikan kebebasan, melainkan ditekannya dengan berbagai dasar hukum dari mulai daerah operasi militer jaman Soeharto sampai darurat militer dan sipilnya dimasa Megawati.

Sumitro, kalau Ahmad Sudirman berjuang untuk kepentingan sendiri tidak perlu membela mati-matian rakyat Acheh yang sedang berjuang untuk kemerdekaan negerinya. Tetapi, karena Ahmad Sudirman telah membaca, menggali, menganalisa, dan menyimpulkan bahwa ternyata memang benar itu Negeri Acheh ditelan, dicaplok, diduduki, dan dijajah oleh pihak Presiden RIS Soekarno pada tanggal 14 Agustus 1950 dan diteruskan oleh pihak RI yang menjelma NKRI dari mulai 15 Agustus 1950 sampai detik sekarang ini.

Ahmad Sudirman dengan dasar argumentasi fakta, bukti, sejarah dan hukum itulah menyokong, mendukung dan membantu penuh rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila.

Itu semua bukan karena untuk kepentingan pribadi Ahmad Sudirman, melainkan untuk kepentingan seluruh rakyat Acheh. Sekarang rakyat Acheh telah menyadari bahwa memang benar itu RI yang menduduki dan menjajah Negeri Acheh dengan TNI/POLRI-nya.

Jadi, untuk mengetahui apakah benar itu Negeri Acheh milik RI atau bukan, marilah kita buktikan melalui jajak pendapat dengan cara referendum dengan memilih dua opsi, seperti yang saya jelaskan diatas. Bukan dengan cara kekerasan senjata.

Selanjutnya menyinggung perjuangan Teungku Hasan Muhammad di Tiro itu yang ditulis Sumitro: "kenapa Hasan Tiro berjuang setelah dicabut pasport dan kewarganegaraan saat menjabat sebagai pejabat Indonesia bukan pada waktu2 sebelum dia menjabat atau saat dia menjabat, kok ngejawabnya perjuangan yang dilakukan terhadap Aceh sejak teungku MDB ? Ahmad Ahmad ? yang ditanyakan itu Hasan Tiro bukan yang lainnya."

Sumitro, itu Teungku Hasan Muhammad di Tiro tidak terlepas dari langkah perjuangan Teungku Muhammad Daud Beureueh dengan NII-nya. Teungku Hasan Muhammad di Tiro berjuang itu sendiri bukan setelah dicabut pasport dan kewarganegaraan. Itu kejadian proses pencabutan pasport dan kewarganegaraannya adalah akibat dari sikap Teungku Hasan Muhammad di Tiro yang melihat pembantaian besar-besaran yang dilakukan oleh pihak Soekarno terhadap para pejuang Islam yang dipelopori dari Jawa barat, Sulawesi Selatan dan dari Acheh sendiri, sehingga pada 9 September 1954, Teungku Hasan Muhammad di Tiro membuat surat yang ditujukan kepada Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo yang mengingatkan agar menghentikan serangan bersenjata kepada para mujahid Islam yang tergabung dalam NII dan DI/TII di Aceh dan di Jawa Barat

Sumitro, dari sejak meletusnya NII Jawa Barat dan di Acheh itu Teungku Hasan Muhammad di Tiro sudah terlibat. Bukan setelah pasport dan kewarganegaraan Indonesianya dicabut. Itu kesalahan pengambilan kesimpulan yang dibuat oleh saudara Sumitro saja. Karena memang tidak ada lagi alasan lain yang bisa dipakai untuk mempertahankan pendudukan dan penjajahan di Negeri Acheh oleh Sumitro.

Jadi, perjuangan Teungku Hasan Muhammad di Tiro dalam membebaskan Negeri Acheh itu bukan karena untuk kepentingan dirinya sendiri, melainkan itu semua adalah untuk merdekanya Negerinya Acheh bebas dari pendudukan dan penjajahan negara kafir RI dibawah Soekarno dan Soeharto serrta diteruskan oleh Megawati sekarang ini.

Sumitro saran saya, lebih baik saudara belajar lagi tentang sejarah Acheh, sejarah Teungku Hasan Muhammad di Tiro dan sejarah pertumbuhan dan perkembangan RI yang benar. Bukan hanya membaca dari apa yang ditulis oleh para penerus Soekarno yang isi cerita dan sejarahnya banyak sekali yang keliru dan penuh dengan kebohongan.

Tentang apa yang disinggung Sumitro: "sekarang ini (sebenarnya telah berlangsung lama) terjadi krisis kepemimpinan dalam GAM dalam hal pengganti Hasan Tiro soalnya masing2 pada pingin menggantikan hasan tiro kalau beliau wafat wong udah jelas sekarang GAM terjadi perpecahan pura-pura enggak tahu dan berusaha menutupi yach ? Bang Ahmad bang Ahmad."

Itu soal adanya pebedaan dalam tubuh organisasi atau pergerakan sudah biasa. Tetapi yang jelas itu semua rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasibnya sendiri bebas dari pengaruh Negara Pancasila yang ada di luar negeri, apakah mereka itu ada yang bekerjasama dengan pihak Pemerintah RI ?

Jelas Sumitro tidak ada. Apakah ada yang di Malaysia, di Amerika atau di negara-negara lainnya mereka itu berbalik dan bekerjasama dengan pihak musuh penjajah RI ?. Jelas tidak ada saudara Sumitro.

Sebenarnya perjuangan rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasibnya sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila masih kuat. Itu soal perbedaan dimanapun ada. Dan ternyata terbukti yang katanya ada perpecahan dalam tubuh ASNLF atau GAM ternyata pihak Pemerintah RI, TNI/POLRI, DPR, MPR tidak mampu menghancurkan GAM dan TNA-nya.

Apakah ada pihak yang dikatakan pecah itu bekerjasama dengan pihak RI, TNI/POLRI ?. Jelas tidak ada saudara Sumitro.

Jadi, saudara Sumitro kalian memang sudah termakan propaganda pihak Pemerintah RI, TNI/POLRI di negara kafir RI.

Terakhir saya nyatakan bahwa soal kepemimpinan dalam tubuh ASNLF atau GAM tidak dibicarakan dan bukan suatu persoalan yang besar, karena regenerasi dan kesinambungan perjuangan rakyat Acheh akan terus berlangsung sampai Negeri Acheh dapat diraih kembali.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

From: Sumitro <mitro@kpei.co.id>
To: Ahmad Sudirman <ahmad@dataphone.se>, Serambi Indonesia <serambi_indonesia@yahoo.com>, Aceh Kita <redaksi@acehkita.com>, ahmad jibril <ahmad_jibril1423@yahoo.com>, balipost <balipost@indo.net.id>, waspada <newsletter@waspada.co.id>, PR <redaksi@pikiran-rakyat.com>, Pontianak <editor@pontianak.wasantara.net.id>, Hudoyo <hudoyo@cbn.net.id>, JKT POST <jktpost2@cbn.net.id>, Redaksi Detik <redaksi@detik.com>,
Cc: Sumitro <mitro@kpei.co.id>, ahmad@dataphone.se
Subject: RE: SUMITRO MEMANG BUTA SEJARAH ACHEH & RI, MENGIKUTI JALUR PIKIR AN SENDIRI & IKUT YUDHOYONO
Date: Wed, 21 Jul 2004 15:32:21 +0700

Ahmad Ahmad makin kelihatan dech bodohnya udah tahu yang dibahas itu perjuangan ahmad dan hasan Tiro dalam hal bentuk perjuangan maupun tujuannya kok larinya ke kemerdekaan dan dasar hukum! Mad aku bilang "Yach bang Ahmad kalau saya mach yang lain berjuang untuk Acheh murni untuk rakyat sich bisa diterima tapi yang berjuang itu Ahmad dan Hasan Tiro CS ma'af2 azah dech karena berjuangnya untuk kepentingan pribadi bukan untuk kepentingan rakyat Aceh." jelaskhan yang dibahas adalah ahmad dan Hasan Tiro !

Terus anda menulis :"Selanjutnya itu menyinggung perjuangan pembebasan Negeri Acheh dari
pendudukan dan penjajahan Soekarno bukan dilakukan dari sejak Teungku Hasan
Muhammad di Tiro saja, melainkan sudah dilaksanakan jauh sebelum itu. Ketika
Soekarno sebagai Presiden RIS menelan Negeri Acheh pada tanggal 14 Agustus
1950 memakai dasar hukum PP RIS No.21/1950 dan PERPPU No.5/1950, maka tidak
lama kemudian, pada tanggal 20 September 1953 Teungku Muhammad Daud Beureueh
memproklamasikan Negara Islam Indonesia di Acheh bebas dari pengaruh
kekuasaan negara Pancasila atau Negara RI atau NKRI." (Ahmad Sudirman, 21 Juli 2004)

Loh yang dibahas kenapa Hasan Tiro berjuang setelah dicabut pasport dan kewarganegaraan saat menjabat sebagai pejabat Indonesia bukan pada waktu2 sebelum dia menjabat atau saat dia menjabat kok ngejawabnya perjuangan yang dilakukan terhadap Aceh sejak teungku MDB ? Ahmad Ahmad ? yang ditanyakan itu Hasan Tiro bukan yang lainnya.

"Kesehatan Teungku Hasan Muhammad di Tiro terganggu karena usia sudah berumur yang sekarang sudah hampir masuk usia ke 74. Itu soal gangguan kesehatan memang biasa diusia yang demikian. Persoalannya bukan masalah usia sudah tua atau belum, permasalahannya adalah
kemampuan berpikir dari Teungku Hasan Muhammad di Tiro masih tetap berjalan dan mampu berpikir secara mendalam. Karena kemampuan berpikir Teungku Hasan Muhammad di Tiro yang masih tajam dan mendalam inilah pihak Pemerintah RI tidak mampu menjerat Teungku Hasan Muhammad di Tiro." (Ahmad Sudirman, 21 Juli 2004)

Anda keliru, anda bohong lagi dech bilang kemampuan berpikir Hasan Tiro masih tajam dan mendalam wong beliau sedang berbaring di tempat tidur dan memakai selang di hidungnya kok?

"Selanjutnya soal siapa yang akan meneruskan dan menggantikan Teungku Hasan Muhammad di Tiro memimpin perjuangan rakyat Acheh untuk penentuan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan negara itu tidak dibicarakan dalam tubuh Negara Acheh. Karena Pemerintahan Negara Acheh dalam pengasingan di Swedia sudah wujud dan berjalan. Itu semuanya diserahkan kepada pihak Pemerintah negara Acheh dalam pengasingan yang akan menentukan kemudian. Dan hal itu tidak dibicarakan sekarang. Sekarang rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan negara Pancasila bukan mempersoalkan siapa yang akan menjadi pemimpin, melainkan rakyat Acheh sekarang sedang giat berjuang untuk penentuan nasib sendiri bebas dari penjajahan pihak RI." (Ahmad Sudirman, 21 Juli 2004)

Wah berarti anda enggak mengikuti perkembangan kepemimpian GAM yach atau memang anda pura2 enggak tahu? sekarang ini (sebenarnya telah berlangsung lama ) terjadi krisis kepemimpinan dalam GAM dalam hal pengganti Hasan Tiro soalnya masing2 pada pingin menggantikan hasan tiro kalau beliau wafat wong udah jelas sekarang GAM terjadi perpecahan pura-pura enggak tahu dan berusaha menutupi yach ? Bang Ahmad bang Ahmad.

Sumitro

mitro@kpei.co.id
Jakarta, Indonesia
----------