Stockholm, 26 Agustus 2004
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
MONYET LIHAT MONYET BIKIN
Malik Mahmud
Stockholm - SWEDIA.
PEMERINTAH NEGARA ACHEH (PNA) KANTOR PERDANA MENTERI P.O.BOX 130, S-145 01 NORSBORG, SWEDEN TEL : +46 8 531 83833 FAX: +46 8 531 91275
Pemerintah Negara Acheh (PNA) mengutuk dengan sekeras-kerasnya kebiadaban pemerintah kolonial Indonesia atas pembuangan empat perunding damai beserta 70 tahanan lainnya ke penjara di Pulau Jawa kemarin. Penangkapan para perunding damai adalah salah satu dari tindakan-tindakan Jakarta untuk menggagalkan perundingan damai di Tokyo dalam tahun 2002 yang lalu.
Pembuangan para perunding dan tahanan lainnya merupakan satu pengkhianatan terhadap Deklarasi Universal tentang Hak-Hak Asasi Manusia dan hukum-hukum humaniter internasional Sebagian perunding damai akan ditempatkan di penjara Sukamiskin, penjara di mana Soekarno pernah ditahan oleh penjajah kolonial Belanda. Pemerintah kolonial Indonesia tidak segan-segan menjiplak seluruh kekejian yang pernah dilakukan oleh Belanda untuk menundukkan perjuangan rakyat Acheh.
Pemerintah Negara Acheh menyampaikan rasa duka yang sangat mendalam kepada seluruh keluarga tahanan yang diasingkan ke pulau Jawa, yang terdahulu dan yang sekarang ini, terlebih-lebih lagi karena ramai diantara mereka yang sakit keras akibat pemukulan dan kondisi penjara yang sangat buruk. Para tawanan hanya mendapat rawatan dokter yang disediakan oleh keluarga masing-masing yang dibenarkan masuk penjara setelah membayar sogokan yang mahal. Kini mereka telah dibuang jauh dari Acheh, maka keluarga mereka sudah pasti tidak dapat membantu lagi. Ini kembali menjadi bukti, bahwa pemerintah kolonial Indonesia hanya bermaksud untuk menindas dan menghancurkan martabat rakyat Acheh.
Semakin kuat penindasan akan semakin kokoh perlawanan kita memerdekakan bangsa Acheh dari penindasan dan kezaliman.
Pemerintah Negara Acheh di Pengasingan
Malik Mahmud
Perdana Menteri
----------
THE STATE OF ACHEH THE PRIME MINISTER'S OFFICE P.O.BOX 130, S-145 01 NORSBORG, SWEDEN
TEL : +46 8 531 83833 FAX: +46 8 531 91275
26 August 2004
MONKEYS SEE MONKEYS DO
The Government of the State of Acheh (PNA) condemns in the strongest terms the uncivilised action of the Indonesian colonial government for resorting again into exiling Achehnese detainees from Acheh to Java. This time, 4 of the 5 Achehnese leading peace negotiators and 70 other detainees have been transferred to different jails in Java chained on their arms and ankels during transportation. The arrest of the negotiators was one of the provocations performed by Jakarta in order to derail the peace talks in Tokyo in 2002. Exiling the negotiators and other prisoners are acts of treason against the Universal Declaration of Human Rights and other international humanitarian laws.
Some of the negotiators will be placed at the Sukamiskin ("Poverty Loving") prison where Soekarno was once jailed by the Dutch colonial government. It is once more evident that the Indonesian colonial government has no qualm about imitating its former master's atrocities in order to subdue the struggle of the Achehnese people.
The government of the State of Acheh expresses its deep sorrow to all the family members of the detainees who have been exiled to Java before and now, especially when many of them are in very bad health conditions due to beatings and very poor conditions of the detention centres in Acheh. The sick get medical treanment only from doctors provided by their families after bribing jail wardens. Now that they have been exiled so far away from Acheh, even such treatments are no longer possible. This situation proves once again that the Indonesian colonial regim has nothing to offer to the Achehnese people but oppression and the destruction of their dignity.
But the harder the oppression the stronger will be the resoluteness of the Achehnese people to fight for their independence from Indonesian colonialism.
The Government of the State of Acheh in exile
Malik Mahmud
Prime Minister
----------