Stockholm, 31 Agustus 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

SUMITRO TINGGALKAN POLITIK TRANSMIGRAN LONCAT KE POLITIK IMIGRAN
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

KELIHATAN DENGAN JELAS ITU SUMITRO TINGGALKAN POLITIK TRANSMIGRAN LONCAT KE POLITIK IMIGRAN

"Ha ha ha goblok ! benar2 goblok ! si Ahmad ini dibilangnya aku mengakui secara de-facto dan de-jure bahwa itu Negeri Acheh adalah sudah berdiri sendiri. Siapa yang mengakui? emang ada pengakuan di sini ? bodoh sekali nich bocah ! aku khan bilang: "Ahmad, Hasan Tiro CS menganggap bahwa Aceh adalah sebuah bangsa dan sebuah negara itu berarti warga lain yang bukan warga Aceh yang tinggal dan mencari nafkah disana bukankah di sebut sebagai Imigran ?" Sudah jelas di situ aku katakan bahwa Hasan Tiro CS menganggap itu berarti yang mengakui Aceh itu adalah suatu negara khan cuman Hasan Tiro CS (termasuk kamu Ahmad) kecuali saya katakan bahwa kita semua mengakui bahwa aceh adalah suatu negara berdiri sendiri" (Sumitro mitro@kpei.co.id , Tue, 31 Aug 2004 08:11:13 +0700)

Baiklah Sumitro di Jakarta, Indonesia.

Makanya itu Sumitro kalau kalian bicara untuk menanggapi di mimbar bebas ini jangan seenak udel sendiri. Kalian Sumitro mau coba menangkis, tetapi ternyata tali raketnya putus, mana bisa lagi itu kok dipukul balik.

Kan kelihatan karena memang otak Sumitro otak udang, maka apa yang dia ucapkan ternyata lalu begitu saja, tanpa melalui proses penyaringan dan analisa.

Perhatikan saja, ketika Sumitro mengatakan: "Ahmad, Hasan Tiro CS menganggap bahwa Aceh adalah sebuah bangsa dan sebuah negara itu berarti warga lain yang bukan warga Aceh yang tinggal dan mencari nafkah disana bukankah di sebut sebagai Imigran ?"

Dengan keluarnya perkataan "Imigran" dari mulut dan pikiran Sumitro yang dihubungkan dengan Teungku Hasan Muhammad di Tiro Cs dan dengan Negeri Acheh itu sudah memberikan fakta dan bukti Sumitro tanpa diketahui benar dan dia pikirkan secara mendalam sebelum diucapkan, padahal dari pihak Teungku Hasan di Tiro belum pernah kedengaran itu ucapan "Imigran", eh, rupanya Sumitro dengan otak udangnya terus mengacungkan tangan sambil teriak: "Ahmad, Hasan Tiro CS menganggap bahwa Aceh adalah sebuah bangsa dan sebuah negara itu berarti warga lain yang bukan warga Aceh yang tinggal dan mencari nafkah disana bukankah di sebut sebagai Imigran ?"

Itu membuktikan bahwa Sumitro secara sadar telah menempatkan dirinya dipihak Acheh dan Teungku Hasan Muhammad di Tiro. Mengapa ? Karena kalau tidak, pasti itu Sumitro tidak akan memukul dari sudut itu. Dia kalau pandai dan cerdik akan memukul dari sudut Yudhoyono dan Megawati. Apapun resiko yang akan diterimanya. Artinya, itu Sumitro sekuat tenaga akan mempertahankan dari sudut "transmigran" karena itu perkataan sesuai dengan kebijaksanaan politik penjajahan yang dilakukan oleh pihak RI dibawah pimpinan Megawati.

Tetapi, karena Sumitro otaknya otak udang, maka itu kebijaksanaan politik "transmigran" ditinggalkan Sumitro, dan langsung locat kepada kebijaksanaan politik "imigran". Jelas ini menguntungkan Teungku Hasan Muhammad di Tiro.

Yang tertawa Teungku Hasan Muhammad di Tiro. Yang menangis Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono, akibat ulah Sumitro.

Tetapi, tidak mengapa, otak Sumitro otak udang, harus berterimakasih pada Sumitro, dengan telah meninggalkan kebijaksanaan politik transmigran kepada kebijaksanaan politik imigran, walaupun itu Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati mengutuk setengah mati pada ulah Sumitro.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

From: Sumitro mitro@kpei.co.id
To: Ahmad Sudirman <ahmad@dataphone.se>, Serambi Indonesia <serambi_indonesia@yahoo.com>, Aceh Kita <redaksi@acehkita.com>,
ahmad jibril <ahmad_jibril1423@yahoo.com>, balipost <balipost@indo.net.id>, waspada <newsletter@waspada.co.id>, PR <redaksi@pikiran-rakyat.com>, Pontianak <editor@pontianak.wasantara.net.id>, Hudoyo <hudoyo@cbn.net.id>, JKT POST <jktpost2@cbn.net.id>, Redaksi Detik <redaksi@detik.com>, Redaksi Kompas <redaksi@kompas.com>, Redaksi Satu Net <redaksi@satunet.com>,Redaksi Waspada <redaksi@waspada.co.id>,Waspada waspada@waspada.co.id
Cc: nacara2004@yahoo.com, ahmad@dataphone.se
Subject: RE: SUMITRO MEMANG OTAK UDANG APA YANG DIKATAKANNYA MEMUKUL MUKA MEGAWATI & SUSILO
Date: Tue, 31 Aug 2004 08:11:13 +0700

Ha ha ha goblok ! benar2 goblok ! si Ahmad ini dibilangnya aku mengakui secara de-facto dan de-jure bahwa itu Negeri Acheh adalah sudah berdiri sendiri. Siapa yang mengakui? emang ada pengakuan di sini ? bodoh sekali nich bocah ! aku khan bilang :

"Ahmad, Hasan Tiro CS menganggap bahwa Aceh adalah sebuah bangsa dan sebuah negara itu berarti warga lain yang bukan warga Aceh yang tinggal dan mencari nafkah disana bukankah di sebut sebagai Imigran ?"

Sudah jelas di situ aku katakan bahwa Hasan Tiro CS menganggap itu berarti yang mengakui Aceh itu adalah suatu negara khan cuman Hasan Tiro CS (termasuk kamu Ahmad) kecuali saya katakan bahwa KITA SEMUA mengakui bahwa aceh adalah suatu negara berdiri sendiri"

Nach itu baru saya mengakui loh wong aku nulis cuman Hasan Tiro CS saja malah dibilang aku mengakui Ahmad Ahmad kamu ini sarjana dimana sich ? bodoh dan dungu sekali anda menyikapi dan memberi arti tulisan orang ?

Nach sekarang giliran si Ham Am dech yang jawab e-mail aku mengenai : "Saudara Ham Am, anda menegur saya karena bahasa saya? apakah anda pernah menegur Omar Puteh , si Keledai (tahu sendiri siapa itu si keledai) lebih-lebih pada Ahmad sudirman yang memulai dan lebih dasyat bahasanya daripada saya? siapakah anda ? sehingga anda berhak hanya menegur saya dan yang lainnya Ahmad CS tidak anda tegur sama sekali? anda ngomong dengan bibir berbusa sekalipun TIDAK akan ada yang mau dengar karena anda tidak fear. Saya sarankan lebih baik anda duduk diam dan banyak2lah berzikir menunggu azal yang sebentar lagi menjemput anda."
demikian.

NB: sekarang si Omar Puteh dan si keledai kok enggak kedengaran lagi ? kemana ? jangan2 sudah di masukan ke panti rehabilitasi Jiwa?

Sumitro

mitro@kpei.co.id
Jakarta, Indonesia
----------