Stockholm, 3 Januari 2005

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

SEDIKIT MENYOROT KETERLIBATAN IRAN DALAM KONFLIK AFGHANISTAN 1992 - 1998
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

KETERLIBATAN IRAN DALAM PENYELESAIAN PERANG SAUDARA ANTARA KELOMPOK GULBUDDIN HEKMATYAR CS DENGAN BURHANUDDIN RABBANI CS

"Pa Ahmad, saya minta tolong kepada bapak untuk menjelaskan tentang keterlibatan Iran dalam konflik di Afghanistan pada tahun 1992-1998, kira-kira kepentingan apa yang melatarbelakangi keterlibatan Iran tersebut? Adakah motif ideologi didalamnya (perluasan paham syiah)? Saya berharap bapak tidak berkeberatan untuk menjelaskannya kepada saya. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih." (Fitriah Fitri , as_fitri04@yahoo.com , Sun, 2 Jan 2005 04:36:15 -0800 (PST))

Baiklah saudari Fitriah Fitri di Jakarta, Indonesia.

Pada bulan April 1988 ditandatangani perjanjian antara Amerika dengan Uni Soviet mengenai Afghanistan. Dimana Uni Soviet setuju untuk menarik pasukan angkatan perangnya dari Afghanistan yang dimulai pada bulan Februari 1989.

Ternyata walaupun Uni Soviet telah menarik pasukan angkatan perangnya dari Afghanistan, tetapi bantuan pemerintah Uni Soviet masih terus berjalan kepada Pemerintah Republik Demokrasi Afghanistan yang dipimpin oleh Mohammad Najibullah yang menggantikan Nur Muhammad Taraki. Tetapi setelah Uni Soviet pecah pada tanggal 18 April 1992 bantuan UniSoviet yang diberikan kepada Pemerintah Republik Demokrasi Afghanistan mengalami kemerosotan.

Ketika pada tanggal 15 April 1992, pasukan Mujahiddin memasuki Kabul, maka jatuhlah Rezim Mohammad Najibullah Penguasa Negara Republik Demokrasi Afghanistan.

Karena pasukan Mujahidin ini terdiri dari berbagai faksi etnis yang ada di Afghanistan, maka setelah Rezim Mohammad Najibullah jatuh, dibentuklah Fron Bersatu.

Dimana faksi etnis ini diantaranya:

pertama,Hizbi Islami yang dipimpin oleh Gulbuddin Hekmatyar dari etnik Pasthun. Pernah menjadi Menteri Pertahanan dalam Rezim Pemerintah Mohammad Najibullah. Pernah bergabung dengan Jenderal Abdul Rashid Dostum dari etnik Uzbek melawan pemerintahan Afganistan di bawah Presiden Burhanuddin Rabbani dari etnik Tajik.

Kedua, Jamiah Islamiyah yang dipimpin oleh Burhanuddin Rabbani dari etnik Tajik, Ulama Islam keluaran Universitas Al-Azhar. Dimana Jamaah Islamiyah ini didirikan pada tahun 1967. Antara Burhanuddin Rabbani yang dari etnik Tajik dengan Gulbuddin Hekmatyar dari etnik Pasthun karena adanya perbedaan etnik mereka berdua sulit bersatu. Dari Jamaah Islamiyah ini muncul komandan perang Ahmad Shah Masood dari etnik Tajik dan Ismail Khan dari etnik Hazara.

Ketiga, Hizbu Islamiyah yang dipimpin oleh Maulvi Mohammad Yunnus Khalis dari etnik Pashtun. Pada awalnya Maulvi Mohammad Yunnus Khalis bergabung dengan Gulbuddin Hekmatyar, tetapi pada tahun 1979, ia memisahkan diri.

Keempat, Harakati Inqilabi Islamiyah yang dipimpin oleh Maulvi Mohammad dari etnik Pasthun dan didirikan pada tahun 1978.

Kelima, Ittihadi Islamiyah yang dipimpin oleh Abdur Rab Rasul Sayyat. Dimana Abdur Rab Rasul Sayyat erat hubungan dengan Saudi Arabia dan banyak didukung oleh orang-orang dari provinsi Paghman dekat Kabul.

Keenam, Jabba i Nejat Milli Afganistan yang dipimpin oleh Sebghatullah Mojaddidi yang mempunyai hubungan erat dengan Zhair Shah tetapi tidak cocok dengan Gulbuddin Hekmatyar.

Ketujuh, Hizbi Wahdat ini merupakan gerakan Mujahiddin Shiah Afganistan yang berpusat di Teheran, Iran dan didirikan pada tahun 1990 serta mendapat dukungan Iran.

Kedelapan, Mahazi Milli Islami Afganistan yang dipimpim oleh Syed Ahmad Effendi Gaillani dari etnik Pashtun yang juga merupakan pemimpin spiritual sekte Sufi Afganistan. Dimana Syed Ahmad Effendi Gaillani memiliki hubungan erat dengan pihak keluarga kerajaan Raja Zahir Shah.

Dimana kelompok-kelompok ini, kecuali kelompok Hizbi Islami yang dipimpin oleh Gulbuddin Hekmatyar dan kelompok Hizbi Wahdat Mujahiddin Shiah Afganistan, telah mengadakan kesepakatan membentuk pemerintah Negara Islam Afganistan dengan mengangkat Sibghatullah Mojaddidi dari Jabba i Nejati Milli Afganistan menjadi presiden untuk masa periode dua bulan. Dan setelah itu diserahkan jabatan presiden kepada Burhanuddin Rabbani dari Jamiah Islamiyah untuk masa periode empat bulan.

Ternyata hasil kesepakatan dari kelompok-kelompok diatas itu ditolak oleh Gulbuddin Hekmatyar. Dan Gulbuddin Hekmatyar berserta pasukan perangnya menggempur Kabul selama tiga tahun. Dari pertempuran antara pasukan Gulbuddin Hekmatyar dengan pasukan koalisi akhirnya Gulbuddin Hekmatyar dipaksa keluar dari Kabul pada bulan Februari 1995. Inilah awal dari perang saudara diantara kelompok-kelompok yang pada awalnya bersama bersatu padu menghancurkan pasukan angkatan perang Uni Soviet.

Dimana selama perang antara pasukan Gulbuddin Hekmatyar melawan pasukan pemerintah Negara Islam Afganistan yang dipimpin oleh Presiden Burhanuddin Rabbani yang berkuasa sejak Juni tahun 1992, menurut catatan PBB selama bulan Mei sampai Agustus 1992 telah menelan korban tewas sebanyak 1.800 penduduk sipil, sedangkan sebanyak 500.000 orang sipil lainnya mengungsi meninggalkan Kabul.

Dalam melakukan aksi perangnya Gulbuddin Hekmatyar bergabung dengan Jenderal Abdul Rashid Dostum yang secara bersama-sama menyingkirkan Presiden Burhanuddin Rabbani dan Menteri Pertahanan Ahmad Shah Masood. Dan pada tahun 1994 tercatat korban yang tewas mencapai 25.000 orang di Kabul yang sebagian besar rakyat sipil, dan sepertiga kota Kabul hancur.

Nah disaat perang bersaudara antara faksi inilah Iran kembali kegelanggang untuk berusaha mencari jalan keluar dari konflik saling bunuh diantara saudara walaupun berlainan etnik. Dimana Iran ini pernah membantu para pejuang Mujahidin ketika mereka melawan pasukan Uni Soviet, terutama kelompok Hizbi Wahdat dari Mujahiddin Shiah Afganistan dan kelompok Gulbuddin Hekmatyar.

Karena yang tampil sebagai lawan dari pemerintah Negara Islam Afganistan dibawah pimpinan Burhanuddin Rabbani adalah Gulbuddin Hekmatyar dan kelompok Hizbi Wahdat Mujahiddin Shiah Afganistan yang didukung oleh Iran, maka untuk mencari jalan penyelesaiannya Pemerintah Iran berusaha untuk ikut terlibat dalam pencarian solusi konflik perang bersaudara ini.

Dikala Iran berusaha untuk mencari pemecahan konflik antara Gulbuddin Hekmatyar lawan pemerintah Negara Islam Afganistan dibawah pimpinan Presiden Burhanuddin Rabbani, muncul serangan baru dari kelompok Taliban yang berpusat di Khandahar dipimpin oleh Mullah Mohammad Omar. Taliban dengan sokongan penuh dari Pakistan, Saudi Arabia, dan Uni Arab Emirat, dan ketiga Negara inilah yang mengakui Pemerintahan Negara Islam Afghanistan dibawah Amir Mullah Mohammad Omar ketika pada tanggal 27 September 1996 Negara Islam Afghanistan dibawah pimpinan Presiden Burhanuddin Rabbani dapat ditumbangkan.

Ternyata setelah Presiden Burhanuddin Rabbani bisa ditumbangkan, dan Pemerintahan Taliban dibawah Mullah Mohammad Omar berdiri, Gulbuddin Hekmatyar bergabung dengan Presiden Burhanuddin Rabbani dan Menteri Pertahanan Ahmad Shah Masood dan mereka menyingkir ke utara.

Karena Pemerintahan Afghanistan yang diakui oleh PBB hanyalah Pemerintahan dibawah Pimpinan Presiden Burhanuddin Rabbani, maka Pemerintahan Taliban tidak mempunyai wakilnya di PBB. Dan Pemerintahan Burhanuddin Rabbani tetap wujud dengan ditambah masuknya Gulbuddin Hekmatyar sebagai Perdana Menteri. Mereka ditambah dengan Jenderal Abdul Rashid Dostum membentuk Aliansi Utara untuk menghadapi pihak Pemerintahan Negara Islam Afghanistan dibawah pimpinan Mullah Mohammad Omar dengan pasukan Talibannya.

Ketika Pemerintahan Negara Islam Afghanistan dibawah pimpinan Mullah Mohammad Omar dengan pasukan Talibannya berkuasa, Iran tetap mendukung Pemerintahan Burhanuddin Rabbani yang didalamnya ada Gulbuddin Hekmatyar.

Jadi dari apa yang diungkapkan diatas menunjukkan bahwa tampilnya Iran pada masa Mujahidin melawan pasukan Uni Soviet dan ketika timbulnya perang bersaudara diantara faksi-faksi pasca ditariknya pasukan Uni Soviet adalah untuk mengusahakan penyelesaian konflik perang bersaudara diantara Gulbuddin Hekmatyar dengan kelompok Burhanuddin Rabbani. Dan pada Masa Taliban Iran tidak mendukung Pemerintahan Taliban yang dipimpin oleh Mullah Mohammad Omar.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
www.ahmad-sudirman.com
ahmad@dataphone.se
----------

Date: Sun, 2 Jan 2005 04:36:15 -0800 (PST)
From: Fitriah Fitri as_fitri04@yahoo.com
Subject: bantuan berbagi ilmu
To: ahmad@dataphone.se

Assalamualaikum

Pa Ahmad, saya minta tolong kepada bapak untuk menjelaskan tentang keterlibatan Iran dalam konflik di Afghanistan pada tahun 1992-1998, kira-kira kepentingan apa yang melatarbelakangi keterlibatan Iran tersebut? Adakah motif ideologi didalamnya (perluasan paham syiah)? Saya berharap bapak tidak berkeberatan untuk menjelaskannya kepada saya. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.

Wassalam,

Fitri

mahasiswi hubungan internasional UPN Veteran Jakarta
as_fitri04@yahoo.com
Jakarta, Indonesia
----------