Stockholm, 10 Januari 2005

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

SDR HERMAN BEBERAPA NEGARA ARAB JUGA BANTU KORBAN TSUNAMI DI ACHEH, BUKAN HANYA AMERIKA
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

JELAS SDR HERMAN RANUWIHARJO ITU BUKAN HANYA AMERIKA YANG MEMBANTU KORBAN TSUNAMI DI ACHEH, MELAINKAN JUGA AUSTRALIA, JEPANG, SINGAPUR, MALAYSIA, TAIWAN, CHINA, KANADA, INGGRIS, SWEDIA, UNI EROPAH, NEGARA-NEGARA ARAB BANTU KORBAN TSUNAMI DI ACHEH

"Saya ini bingung. Selama ini sudah banyak orang yang selalu menggembar-gemborkan solidaritas antar sesama umat muslim untuk membantu rakyat Palestina. Bahkan banyak orang-orang Timur Tengah yang datang jauh-jauh ke Aceh untuk mengajak rakyat Aceh sebagai sesama umat muslim untuk membantu rakyat Palestina. Namun begitu rakyat Aceh terkena bencana alam, kok orang-orang yang sama tidak terdengar lagi suaranya? Mana suara mereka tentang solidaritas antar sesama umat muslim? Kemana mereka pada saat rakyat Aceh sedang sangat membutuhkan bantuan, baik bantuan jiwa, raga, dan iman? Lihat saja Amerika Serikat yang selama ini selalu dikatakan membenci dan memerangi umat Islam. Nyatanya Amerika Serikat malah termasuk negara yang mengirim bantuan terbesar untuk pemulihan Aceh, mulai dari bantuan makanan, bantuan uang, penyediaan air bersih, pendirian rumah sakit darurat, memperbaiki sarana yang rusak, dsb. Lah, negara yang katanya negara Islam (seperti negara-negara di Timur Tengah) tidak ada suaranya? Kalaupun ada bantuan dari mereka, besarnya bantuan tidak sebesar bantuan dari Amerika Serikat." (Herman Ranuwiharjo, hermanranuwiharjo@email.com ,Sat, 08 Jan 2005 18:55:09 -0500)

Baiklah saudara Herman Ranuwiharjo di Connecticut, USA.

Saudara Herman Ranuwiharjo ini memang orang lama, kurang lebih empat taun yang lalu, bertemu dengan Ahmad Sudirman di mimbar bebas ini. Dimana Saudara Herman Ranuwijaya ini aktif di Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (Permias) cabang Connecticut, USA.

Sebenarnya, masalah bantuan kemanusiaan untuk membantu, memulihkan, merehabilitasi rakyat Acheh yang selamat dari bencana gelombang tsunami, dan untuk membantu membangun kembali infrastruktur yang rusak akibat terjangan gelombang tsunami, itu tidaklah karena paksaan.

Dan semua orang, dari negara manapun, bebas untuk memberikan bantuan akibat bencana gempa tektonik dan gelombang tsunami ini.

Jadi, tidak perlu dibanggakan, karena George W. Bush memerintahkan pasukan armada angkatan perangnya di Pasifik dengan mengerahkan kapal perang induk USS Abraham Lincoln yang membawa 11 helikopter Sea Hawk-nya bisa berlabuh di Dermaga Malahayati, Sabang dan helikopter Sea Hawk-nya bisa langsung mendarat di bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Acheh, untuk membantu mereka yang selamat dan luka-luka di Acheh, maka kalau ada negara-negara lainnya yang secara diam-diam membantu pengiriman bantuan, tanpa dipublikasikan, kemudian tidak kedengaran suaranya, lalu dianggap tidak membantu.

Tentu saja itu George W. Bush dan wakilnya di Asia Pasifik, John Howard, yang giat dan paling menonjol dari pihak Negara-negara lainnya, dan telah berhasil menggetok kepala Susilo Bambang Yudhoyono untuk membuka Banda Acheh guna dipakai sebagai pangkalan militer bagi angkatan udara mereka untuk langsung membantu menyalurkan bahan makanan dan obat-obatan kepada rakyat Acheh yang sangat memerlukan.

Dimana jelas itu sheriff Asia Pasifik George W. Bush dan Wakil Sheriff Asia Pasifik John Howard menampakkan diri mereka dengan kekuatan militer mereka untuk menyelamatkan dan memberikan bantuan kepada rakyat Acheh yang sangat memerlukan pertolongan agar dapat makanan dan obat-obatan, dimana kalau mengharapkan langsung dari pihak RI dibawah komando Susilo Bambang Yudhoyono dan TNI/Polri-nya adalah sangat lambat dan tidak efektik.

Hanya jelas, George W. Bush dan John Howard, memang bukan orang bodoh. Mereka berdua ini, yang merasa menjadi jago di Asia Pasifik dengan kekuatan militernya, selepas selesai penyelamatan dan pemulihan kembali rakyat Acheh, dan infrastruktur sudah mulai bisa pulih kembali, maka jelas, terutama itu George W.Bush akan menuntut kepada Susilo Bambang Yudhoyono untuk segera menyelesaikan konflik Acheh dengan cara damai. Mengapa ?

Karena dengan pulihnya kembali akibat bencana gempa tektonik dan gelombang tsunami ini, bukan berarti konflik di Acheh juga pulih. Kalau ada orang yang beranggapan demikian, jelas orang itu adalah orang yang sedang bermimpi disiang hari bolong. Penyelamatan dan pemulihan dari akibat gempa tektonik dan gelombang tsunami tidak ada hubungannya dengan konflik Acheh.

Bahkan, itu George W. Bush dan John Howard, akan menyatakan kepada pihak Susilo Bambang Yudhoyono, bahwa itu TNI dalam kenyataannya terbukti tidak punya kemampuan yang efektif dalam hal penanggulangan dan penyelamatan para korban bencana gempa dan gelombang tsunami. Kekuatan TNI memang lumpuh di Acheh. Apalagi setelah ribuan pasukan TNI telah menjadi hantaman gelombang tsunami.

Kalau dikaji lebih dalam, ada dua ujung tombak yang akan diarahkan oleh George W. Bush dan John Howard kepada pihak Susilo Bambang Yudhoyono, setelah masa penyelamatan dan pemulihan korban gempa tektonik dan gelombang tsunami ini, yaitu pertama, Susilo Bambang Yudhoyono harus mengakui bahwa Amerika dan Australia adalah dua kekuatan militer yang dominan di Asia Pasifik. Setiap saat bisa saja menekan dan menguasai Negara-Negara di Asia pasifik dengan kekuatan militernya. Kedua, George W. Bush akan menekan Susilo Bambang Yudhoyono untuk kembali kemeja perundingan berhadapan dengan pihak ASNLF dan daerah Acheh harus menjadi daerah aman, PP No.2/2004 dan Keppres No.43/2003 harus dicabut untuk menyelamatkan minyak dan gas yang ada di Acheh, dan ini akan didukung penuh oleh Jepang. Disamping itu George W. Bush dan John Howard akan menekan Susilo Bambang Yudhoyono untuk memberikan kebebasan bergerak dalam wilayah RI guna menyapu bersih mereka yang dianggap dan dituduh terlibat dalam gerakan Al Qaeda dan Jamaah Islamiyah, musuh bebuyutan George W. Bush dan John Howard.

Jadi, saudara Herman Ranuwiharjo, itulah nota pembayaran yang akan diberikan oleh George W. Bush dan John Howard kepada Susilo Bambang Yudhoyono untuk dibayar oleh Susilo Bambang Yudhoyono. Bagi George W. Bush dan John Howard tidak ada yang namanya gratis atau cuma-cuma. Semuanya ada sesuatu yang tersirat, yang tidak semua orang mengetahuinya.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
www.ahmad-sudirman.com
ahmad@dataphone.se
----------

From: "Herman Ranuwiharjo" hermanranuwiharjo@email.com
To: ahmad@dataphone.se
Date: Sat, 08 Jan 2005 18:55:09 -0500
Subject: Kemana perginya solidaritas antar umat muslim?

AWW,

Saya ini bingung. Selama ini sudah banyak orang yang selalu menggembar-gemborkan solidaritas antar sesama umat muslim untuk membantu rakyat Palestina. Bahkan banyak orang-orang Timur Tengah yang datang jauh-jauh ke Aceh untuk mengajak rakyat Aceh sebagai sesama umat muslim untuk membantu rakyat Palestina.

Namun begitu rakyat Aceh terkena bencana alam, kok orang-orang yang sama tidak terdengar lagi suaranya? Mana suara mereka tentang solidaritas antar sesama umat muslim? Kemana mereka pada saat rakyat Aceh sedang sangat membutuhkan bantuan, baik bantuan jiwa, raga, dan iman?

Lihat saja Amerika Serikat yang selama ini selalu dikatakan membenci dan memerangi umat Islam. Nyatanya Amerika Serikat malah termasuk negara yang mengirim bantuan terbesar untuk pemulihan Aceh, mulai dari bantuan makanan, bantuan uang, penyediaan air bersih, pendirian rumah sakit darurat, memperbaiki sarana yang rusak, dsb. Lah, negara yang katanya negara Islam (seperti negara-negara di Timur Tengah) tidak ada suaranya? Kalaupun ada bantuan dari mereka, besarnya bantuan tidak sebesar bantuan dari Amerika Serikat.

Oleh karena itu saya menghimbau kepada semua muslim di muka bumi ini yang selama ini menggembar-gemborkan solidaritas antar sesama umat muslim dan "membenci" Amerika Serikat; agar segera membantu rakyat Aceh dari kesengsaraan mereka akibat banjir Tsunami. Malah kalian ini sebagai umat Islam semestinya malu bila melihat Amerika Serikat ("musuh" Islam) bisa mengirim bantuan kepada Aceh yang mana jumlah bantuannya lebih besar dari negara-negara Islam di Timur Tengah.

Ada satu hal lagi yang perlu kalian pikirkan. Apabila Amerika Serikat itu betul "musuh" Islam, kenapa Amerika Serikat bisa mengirimkan bantuan lebih besar kepada Aceh (Indonesia - yang merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia) daripada negara-negara Islam di Timur Tengah? Bila tuduhan bahwa Amerika Serikat itu "musuh" Islam seperti yang kalian gembar-gemborkan selama ini tidak terbukti, berarti kalian selama ini telah menyebarkan fitnah. Seperti kalian tahu bahwa menyebar fitnah itu merupakan dosa besar.

WWW.

Herman Ranuwiharjo

hermanranuwiharjo@email.com
Connecticut, USA
----------