Stockholm, 22 Februari 2005

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

RYAMIZARD RYACUDU TAKUT ACHEH LEPAS, YANG LAIN BISA LEPAS, ITULAH NEGARA RI HASIL TELANAN SOEKARNO
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

JENDERAL TNI RYAMIZARD RYACUDU KETAKUTAN ACHEH LEPAS, BILA ACHEH LEPAS YANG LAIN BISA LEPAS, ITULAH AKIBAT NEGARA RI HASIL TELANAN SOEKARNO DENGAN RIS-NYA

"Antisipasi ke depan terpaksa saya menambahkan pasukan keamanan bagi pasukan zeni yang mengerjakan perbaikan jalan. Kalau (GAM) mengganggu ya apa boleh buat, kita akan serang tapi kalau menyerah itu lebih baik dan kita serahkan kepada yang berwenang. Tapi dari sana tersirat pemerintah kita walau dibohongi terus tetap bersedia berdamai. Kalau ingin memisahkan diri dari NKRI itu tidak mungkin, nanti semuanya akan lepas." (KASAD Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu, Lhok Nga, Aceh Besar, Acheh, Selasa, 22 Februari 2005).

Dari apa yang dikemukakan oleh Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu bahwa kalau Acheh lepas, maka dearah lainnya akan lepas. Itu menggambarkan bagaimana sebenarnya rawannya ikatan tali pengikat yang dijadikan alat pengikat negeri dan daerah-daerah yang ditelan Soekarno melalui jalur proses peleburan RIS kedalam RI, seperti wilayah Negeri Acheh.

Memang tidak heran kalau Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu mengungkapkan seperti itu. Mengapa ? Karena memang kalau ditelusuri sampai kedalam, maka akan terkuak bahwa adanya usaha ekspansi politik dan pertahanan yang dijalankan Soekarno terhadap wilayah Negara-Negara dan Daerah-Daerah yang ada diluar wilayah de-facto dan de-jure RI untuk dimasukkan kedalam rongga tubuh Negara RI dan berada dibawah satu payung kekuasaan yang dikontrol dan didominasi oleh kekuasaan yang sebelumnya dianggap mempunyai kekuasaan di Nusantara dibawah kekuasaan kerajaan hindu Majapahit dengan Patih Gajah Mada. Ternyata dalam prakteknya sangat lemah. Terbukti dengan masih terusnya bergejolak usaha dari beberapa rakyat di Negeri Acheh, Maluku Selatan dan Papua Barat untuk menuntut penentuan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan pusat RI.

Kerawanan yang semakin hari semakin terasa dan semakin sulit untuk diatasi inilah yang membuat pihak lembaga Eksekutif (Pemerintah) RI dan lembaga Legislatif (DPR/MPR) RI untuk terus berusaha dengan segala cara dan metode untuk tetap mempertahankan ikatan tali pengikat Daerah-Daerah yang memang ketika proses peleburannya kedalam tubuh rongga RI melalui langkah-langkah yang tidak memperhatikan keinginan dan aspirasi seluruh rakyat yang ada di Daerah-Daerah yang ditelan oleh Soekarno dengan RIS-nya itu.

Jadi, karena terus saja ada kekhawatiran dan kecemasan dari pihak Pemerintah, DPR/MPR, dan TNI terhadap makin kuat dan luasnya pergolakan rakyat di Daerah Acheh, Maluku Selatan dan Papua Barat inilah, mengapa pihak RI terus melancarkan berbagai cara dan metode untuk terus mempertahankan ikatan tali pengikat Negara-Negara dan daerah-Daerah yang sebelumnya telah dilebur dan ditelan masuk kedalam tubuh Negara RI.

Dengan dilambungkannya kekhawatiran pihak KASAD Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu tentang masalah kalau Negeri Acheh lepas, maka Negeri lainnya akan lepas juga seperti Negeri Maluku Selatan dan Negeri Papua Barat adalah suatu kewajaran dan suatu hal yang logis, karena memang ketika terjadinya proses peleburan Negeri Acheh, Maluku Selatan kedalam tubuh RIS dilakukan secara sepihak dan ilegal dengan penggunaan kekerasan senjata dan bentuk pembuatan legalisasi hukum sepihak tanpa melalui legalisasi secara penuh dari seluruh rakyat yang ada di Acheh dan di Maluku Selatan dan di Papua Barat.

Terakhir, bagi kita yang telah memahami tentang proses jalur sejarah pertumbuhan dan perkembangan Negara RI, maka akan terlihat dengan jelas keadaan kerangka tubuh Negara RI sebenarnya kalau dilihat lebih kedalam yang merupakan kerangka tubuh yang sangat rapuh dan keropos. Dan hanya menunggu waktu saja, kerangka tubuh RI itu akan patah menjadi beberapa kepingan bagian rongga tubuh yang masing-masingnya akan menjadi Negara tersendiri sebagaimana pada awal bentuknya sebelum ditelan Soekarno dengan RIS-nya.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
www.ahmad-sudirman.com
ahmad@dataphone.se
---------

KSAD: Serangan GAM Ganggu Program TMMD Tanggap Darurat
Reporter: Muhammad Atqa

detikcom - Jakarta, KSAD Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu mengakui, selain hambatan jalan yang terputus, serangan GAM juga menjadi salah satu faktor pengganggu dalam program TNI Manunggal Mambangun Desa (TMMD) Tanggap Darurat 2005.

KSAD mengungkapkan hal itu usai membuka TMMD Tanggap Darurat 2005 di Lhok Nga, Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Selasa, (22/2/2005).

"Semua jalan terputus, sehingga alat berat itu tidak bisa ditaruh di tengah. Jadi harus mengangkut alat berat dari laut dan keadaan itu sangat sulit serta memakan waktu cukup lama. Lalu gangguan dari GAM. Kemarin, satu pasukan kita juga tewas dan satu luka-luka. Antisipasi ke depan terpaksa saya menambahkan pasukan keamanan bagi pasukan zeni yang mengerjakan perbaikan jalan," papar Ryamizard.

Namun, saat ditanya, apakah TNI akan 'melibas' GAM untuk memperlancar program tersebut, Ryamizard mengatakan, hal itu tergantung pihak GAM sendiri. Jika GAM terus mengganggu, maka TNI tidak akan segan-segan kembali menyerang.

"Kalau mengganggu ya apa boleh buat, kita akan serang tapi kalau menyerah itu lebih baik dan kita serahkan kepada yang berwenang," tegasnya.

Sementara itu, mengenai perundingan Helsinki II yang kini tengah berjalan dan cenderung alot, Ryamizard menolak menanggapinya. Alasannya, masalah tersebut sudah menyangkut politik. "Tapi dari sana tersirat pemerintah kita walau dibohongi terus tetap bersedia berdamai," ujarnya.

Padahal, menurut dia, solusi terbaik menghadapi GAM adalah meminta GAM menyerahkan senjata dan apabila ditempuh jalan dialog, maka kerangkanya adalah dalam kerangka NKRI. "Kalau ingin memisahkan diri dari NKRI itu tidak mungkin, nanti semuanya akan lepas," kata dia.

B TMMD Tanggap Darurat

Sementara itu, terkait dengan pelaksanaan TMMD Tanggap Darurat 2005, Pangdam Iskandar Muda Mayjen Endang Suwarya mengatakan, pasukan yang terlibat dalam TMMD ini berjumlah 8.000 personel dari tiga struktur, yaitu Bantuan Kendali Operasi (BKO) dan pendukung yang berjumlah 1.047 orang, satuan tugas 40 SSK yang berjumlah 4.953 orang dan masyarakat yang berjumlah 2000 orang.

Endang juga menambahkan alat berat yang digunakan untuk TMMD mencapai 234 unit yang terdiri dari 71 milik AD, 40 unit milik Pemda Jatim, Jateng, Sumsel dan Sumut, serta Pemda NAD sebanyak 123 unit.

Selain alat berat, TMMD juga mengerahkan lima buah kapal ADRI, 20 buah PSR, dan enam buah kapal motor yang diperbantukan untuk memperlancar program TMMD Tanggap darurat 2005.

Dalam pembukaan TMMD yang juga dihadiri Pangkostrad Letjen Hadi Waluyo, Wakil Gubernur Azwar Abu Bakar, Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen Endang Sunarya, seluruh pangdam di Indonesia dan aparat Pemda NAD, KSAD Jenderal Ryamizard Ryacudu mengatakan, ada dua sasaran yang akan diselesaikan dalam tanggap darurat ini, yaitu sasaran fisik dan non fisik.

Sasaran fisik terkait dengan rehabilitasi fasilitas umum yang rusak, seperti perbaikan jalan sepanjang 235 Km yang menghubungkan Banda Aceh-Meulaboh, perbaikan 53 jembatan yang rusak, perbaikan badan jalan yang rusak, dan putus sepanjang 81 Km, pengalihan dan pembuatan jalan baru sepanjang 82 Km, pembersihan jalan yang tertimbun sepanjang 65 Km dan pembuatan rumah sebanyak 1.000 unit.

Sedangkan sasaran non fisik meliputi, pelayanan medis, pengobatan pada masyarakat, dan penyuluhan serta penanganan trauma akibat gempa. (umi)

http://jkt1.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/02/tgl/22/time/153014/idnews/296601/idkanal/10
----------