Stockholm, 25 Februari 2005

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

KOMANDO OPERASI TNI ACHEH LAMBUNGKAN PROPAGANDA TNI DIPUKUL TNA BIAR PASUKAN TNI DITAMBAH
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

PROPAGANDA KONYOL PIHAK KOMANDO OPERASI TNI ACHEH MELAMBUNGKAN CERITA TNI DIPUKUL TNA BIAR PASUKAN TNI DITAMBAH KE ACHEH

"Bapak Ahmad Sudirman yang terhormat. Berikut ini saya sampaikan situs http://www.koops-tni-nad.mil.id Semoga berguna sebagai bahan perbandingan : bagaimana cara pandang Komando Operasi TNI terhadap peristiwa sehari-hari di Negari Acheh." (Bahtiar, bahtiar@gmail.com ,Fri, 25 Feb 2005 21:24:47 +0700)

Terimakasih saudara Bahtiar di Yogyakarta, Indonesia.

Memang sebenarnya taktik dan strategi dari pihak TNI di Acheh adalah untuk terus menduduki dan menjajah Acheh. Hanya caranya yang salah kaprah dan picisan. Perhatikan saja apa yang dilambungkan dalam situs TNI di Acheh yang diberinama situs Komando operasi TNI Acheh yang beralamat di www.koops-tni-nad.mil.id yang ditulisnya hari ini, Jumat, 25 Februari 2005 dan hari Selasa 22 Februari 2005, isinya betul-betul propaganda murahan yang gombal. Mengapa ?

Masa itu pasukan non-organik TNI yang jumlahnya lebih dari 50.000 personil itu bisa diserang dengan mudah oleh pasukan muslim Acheh TNA. Anak yang masih bau jaringao saja sudah mengerti bahwa itu cerita hanya isapan jempol kaum TNI di Acheh saja.

Coba pahami: "Kelompok pemberontak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) terus melancarkan aksi penyerangan terhadap pos-pos TNI di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Kemarin, Kamis (24/2) sebanyak lima orang anggota GAM secara sporadis melakukan pelemparan granat ke Pos Zipur-1/Medan di Desa Lambar Kueh, Kabupaten Aceh Besar."

Nah, cerita ini jelas cerita propaganda picisan dan isapan jempol belaka. Memangnya pasukan muslim Acheh TNA itu lebih banyak dibanding dengan pasukan non-organik TNI di Acheh ?.

Celakanya alasananya dihubungkan dengan perundingan bahwa "Pasukan TNI sebenarnya sudah berusaha bersikap defensif,menyikapi hasil perundingan damai antara pemerintah dengan GAM, serta memfokuskan kegiatannya dengan aksi kemanusiaan. Namun sepertinya GAM semakin brutal dan kehilangan arah perjuangan yang selama ini didengung-dengungkan sebagai pejuang rakyat Aceh"

Makin ngaco dan makin melambung itu bualan Jurubicara Satgas Info Koopslihkam TNI Drs. Ari Mulya Asnawi MM.

Sampai detik ini tidak ada gencatan senjata yang resmi yang telah disepakati kedua belah pihak dengan ditandatangani bersama. Sampai detik ini masih sedang membicarakan gencatan senjata dan sistem monitoringnya. Jadi itu gencatan senjata resmi tidak ada. Memang pihak ASNLF melambungkan gencatan senjata sepihak, tetapi pihak TNI tidak menyambutnya. Sehinga itu gencatan sepihak tidak berlaku.

Jadi alasan pihak TNI di Acheh dengan menyatakan: "menyikapi hasil perundingan damai antara pemerintah dengan GAM". Itu hanyalah alasan gombal yang dicari-cari saja.

Yang jelas, dengan dilambungkannya propaganda picisan oleh pihak Komando operasi TNI Acheh dalam situsnya itu adalah untuk memojokkan pihak TNA dan berusaha untuk memperkuat pasukan non-organik TNI di Acheh. Taktik TNI yang salah kaprah dan kedodoran.

Contoh lainnya lagi propaganda murahan TNI di Acheh dalam situsnya itu yang berbunyi : "Sehari setelah insiden penghadangan Kelompok pemberontak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) terhadap TNI yang mendapat kecaman dari berbagai pihak, penyerangan kembali terjadi ketika Satuan Zeni Konstruksi (Zikon)-13, ketika tengah melaksanakan pembuatan jalan, di desa Krueng Penong Kareng, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar, Senin (21/2)."

Nah, disini jelas kelihatan itu pihak TNI berusaha memojokkan TNA dengan menyatakan pihak TNA menyerang TNI ketika TNI sedang melaksanakan pembuatan jalan. Kan gombal itu namanya. Masa semua pasukan TNI dikerahkan untuk bekerja membuat jalan ? Apakah tidak ada yang ditugaskan untuk menjaga dan mengawasi ?.

Jadi kalau dipelajari lebih mendalam cerita-cerita yang ada dalam situs Komando operasi TNI Acheh ini adalah merupakan alat propaganda murahan untuk memojokkan TNA dan mengangkat TNI biar TNI mendapat bantuan dan sokongan baik dari rakyat Acheh ataupun dari pihak Pemerintah Pusat. Penipuan licik model Soekarno.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
www.ahmad-sudirman.com
ahmad@dataphone.se
---------

Date: Fri, 25 Feb 2005 21:24:47 +0700
From: Bahtiar bahtiar@gmail.com
Reply-To: Bahtiar bahtiar@gmail.com
To: Ahmad Sudirman ahmad@dataphone.se
Subject: Informasi Situs http://www.koops-tni-nad.mil.id/

Yogyakarta, 25 Februari 2005

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

Bapak Ahmad Sudirman yang terhormat,

Berikut ini saya sampaikan situs http://www.koops-tni-nad.mil.id/ Semoga berguna sebagai bahan perbandingan : bagaimana cara pandang Komando Operasi TNI terhadap peristiwa sehari-hari di Negari Acheh.

Wassalam.

Bahtiar

bahtiar@gmail.com
Yogyakarta, Nusantara
----------
 

GAM TERUS SERANG POS TNI

Satgas Info NAD, Lhokseumawe (25/2) - Kelompok pemberontak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) terus melancarkan aksi penyerangan terhadap pos-pos TNI di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Kemarin, Kamis (24/2) sebanyak lima orang anggota GAM secara sporadis melakukan pelemparan granat ke Pos Zipur-1/Medan di Desa Lambar Kueh, Kabupaten Aceh Besar.

Beruntung, granat yang dilemparkan tidak meledak sehingga tidak menimbulkan kerugian materiil maupun personel dari pihak TNI. Seketika itu juga pasukan TNI melaksanakan pengejaran terhadap para pelaku, namun para pemberontak melarikan diri ke arah Lam Lom, Kabupaten Aceh Besar.

"Pasukan TNI sebenarnya sudah berusaha bersikap defensif,menyikapi hasil perundingan damai antara pemerintah dengan GAM, serta memfokuskan kegiatannya dengan aksi kemanusiaan. Namun sepertinya GAM semakin brutal dan kehilangan arah perjuangan yang selama ini didengung-dengungkan sebagai pejuang rakyat Aceh", jelas Jurubicara Satgas Info Koopslihkam TNI Drs. Ari Mulya Asnawi MM, kepada sejumlah wartawan di Media Center, Lhokseumawe.

Sementara itu, di Kabupaten Aceh Barat, empat orang mantan anggota GAM yang sudah kembali kepada NKRI dan saat ini dalam binaan Koramil-01/Sungai Mas, diculik. Keempat orang yang menjadi korban penculikan tersebut, masing-masing Malilan (21), Cot Halud (20), Samain (24) dan Rusdi (26). Hingga kini, pasukan TNI masih terus melaksanakan pencarian terhadap para korban penculikan, yang belum diketahui keberadaannya.

Diduga, peristiwa penculikan yang dilakukan oleh anggota GAM pimpinan Abdul Rajak tersebut, terjadi karena para pemberontak saat ini sudah tidak memiliki peluang untuk memperjuangkan lagi kemerdekaan Aceh sehingga melancarkan aksi-aksi kriminal sebagai pelampiasan kekecewaan mereka, kata Ari melengkapi penjelasannya.

Demikian Siaran Pers Satgas Info Koopslihkam
http://www.koops-tni-nad.mil.id/FEBRUARI-05.htm/FEB-25.html
----------

LAGI, GAM GANGGU TNI DI ACEH BESAR

Satgas Info NAD, Lhokseumawe (22/2) - Sehari setelah insiden penghadangan Kelompok pemberontak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) terhadap TNI yang mendapat kecaman dari berbagai pihak, penyerangan kembali terjadi ketika Satuan Zeni Konstruksi (Zikon)-13, ketika tengah melaksanakan pembuatan jalan, di desa Krueng Penong Kareng, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar, Senin (21/2).

Penyerangan oleh GAM yang diperkirakan berkekuatan 20 orang dengan berbagai jenis senjata itu, mengakibatkan seorang prajurit TNI Zikon-13 Praka Susanto mengalami luka tembak pada bagian atas kantong kemih. Beruntung, setelah menjalani operasi di Kesdam Iskandarmuda Banda Aceh, korban dapat diselamatkan dan kondisinya berangsur membaik.

"GAM memang tidak pernah mau tau ataupun peduli kalau saat ini sedang diberlakukan gencatan senjata, menunggu hasil perundingan damai di Helsinki", kata Jurubicara satgas Info Koopslihkam TNI Drs. Ari Mulya Asnawi, MM dalam penjelasannya kepada sejumlah wartawan di Media Center, Lhokseumawe.

Persitiwa lainnya terjadi pasukan TNI dari Tim Srigala-4 Kompi E yonif-112/DJ berdasarkan informasi masyarakat, menemukan barang bukti milik pemberontak GAM berupa sebuah bom rakitan, berukuran panjang 60 cm dengan berat 35 kg, di Desa Blang Crok, Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara. Demi keamanan, bom rakitan yang masih aktif tersebut, diledakkan oleh Tim Gegana.

Sedangkan di Desa Meusale, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar, GAM pimpinan Syarifudin Yahya alias Pak Cik kembali melakukan penghadangan terhadap pasukan TNI dari Koramil 06 yang tengah mlaksanakann pengamanan. Akibat kejadian itu, dua orang warga masyarakat binaan TNI masing-masing Wahyu (24) dan Yusra (27) mengalami luka tembak di bagian kaki. Kedua korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Iskandarmuda, untuk menjalani pemeriksaan intensif.

Demikian Siaran Pers Satgas Info Koopslihkam
http://www.koops-tni-nad.mil.id/FEBRUARI-05.htm/FEB-22-a.html
----------