Stockholm, 14 Maret 2005

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

TEJOKUSUMO HANYA SEORANG PENDUKUNG PENJAJAH RI & TNI YANG MEMBUNUH RAKYAT MUSLIM ACHEH
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

KELIHATAN ITU SAUDARA BIMO TEJOKUSUMO HANYA SEORANG PENDUKUNG PENJAJAH RI & TNI YANG MEMBUNUH RAKYAT MUSLIM ACHEH

"Anda telah mengubah judul situs anda, Bismillahirrahmanirrahim. Visi untuk membangun persatuan dengan berlandaskan keadilan, amanah dan perdamaian yang bertujuan untuk beribadah, bertaqwa dan mengharap ridha Allah SWT, padahal dulu kan "Selamat Datang ke situs Daulah Islam Rasulullah." Berarti anda menyadari, anda bukanlah wakil Rasulullah dalam hal ini, anda hanya sendirian mendebat masalah Aceh, makanya aku tidak peduli Aceh merdeka atau tidak, sebab bagiku yang penting orang Aceh sejahtera, dan tidak dilanda konflik berkepanjangan. Memang fokus aku bukan mendebat anda, melainkan mengingatkan anda: Anda berjuang bukanlah untuk Islam, melainkan untuk Aceh merdeka. Anda berjuang bukanlah sesuai visi Rasulullah, melainkan untuk nasionalisme Aceh. Anda berjuang bukan untuk masyarakat banyak, melainkan untuk masyarakat terbatas Aceh, bahkan tidak semua Aceh setuju pada tindakan anda. Dengan demikian, disimpulkan: anda bukanlah pejuang Islam, melainkan pejuang Aceh merdeka. Ini fokus saya. Dengan begitu, muslim akan mengetahui sebenarnya anda berjuang karena Islam, ataukah hanya untuk Aceh merdeka. Anda hijrah ke swedia karena mempertahankan aqidah keislaman, ataukah karena terdesak musuh politik kontra Aceh merdeka" (Bimo Tejokusumo , bimo_tejokusumo@yahoo.co.uk , Sun, 13 Mar 2005 21:18:31 +0000 (GMT))

Baiklah saudara Bimo Tejokusumo di Malmo, Swedia.

Apa yang telah dipertanyakan Ahmad Sudirman kepada saudara Tejokusumo dalam tulisan sebelum ini, ternyata saudara Tejokusumo tidak memberikan jawabannya, melainkan makin mengada-ada saja.

Saudara Tejokusumo, itu situs Ahmad Sudirman tidak pernah dirobah main page-nya. Dari sejak awal lahirnya situs http://www.dataphone.se/~ahmad telah tertulis "Bismillahirrahmanirrahim. Visi untuk membangun persatuan dengan berlandaskan keadilan, amanah dan perdamaian yang bertujuan untuk beribadah, bertaqwa dan mengharap ridha Allah SWT"

Begitu juga kalimat "Selamat Datang ke homepage Daulah Islam Rasulullah" tetap ada dari sejak awal, kalau saudara tekan "Indonesiska" atau "Indonesian". Juga kalimat "Welcome to Daulah Islam Rasulullah homepage" kalau saudara tekan "Engelska" atau "Inggris".

Jadi Ahmad Sudirman tidak pernah merobah itu judul dalam situs http://www.dataphone.se/~ahmad .

Itu setiap muslim yang mukmin harus mencontoh dan mengikuti apa yang telah dicontohkan Rasulullah saw. Ahmad Sudirman bukan wakil Rasulullah saw. Ahmad Sudirman adalah seorang muslim yang mukmin yang mencontoh dan mengikuti Rasulullah saw.

Mengenai membangun dan menegakkan Daulah Islamiyah bukan tujuan, melainkan sebagai alat untuk menuju kepada keridhaan Allah SWA. Dimana Daulah Islamiyah adalah sebagai tempat memberikan perlindungan kepada kaum muslimin, sebagai tempat untuk mengaplikasikan hukum-hukum Islam, sebagai alat untuk menyebarkan risalah Islam keseluruh penjuru dunia, sebagai benteng pertahanan bagi ummat Islam dari ancaman dan serangan dari pihak luar, dan sebagai tempat untuk beribadah dan untuk mendapat ridha Allah SWT. Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw ketika Rasulullah saw membangun Daulah Islamiyah pertama di Yatsrib pada tahun 1 H / 622 M.

Jadi, sebagai seorang muslim yang mukmin, dan sebagai pengikut Rasulullah saw, bukan wakil Rasulullah saw, itu harus mengikuti dan mencontoh apa yang telah dicontohkan dan dilaksanakan Rasulullah saw. Bukan membangkang dan menolak apa yang telah dicontohkan dan dijalankan Rasulullah saw. Itu membangun dan menegakkan Daulah Islamiyah pertama di Yatsrib adalah merupakan contoh Rasulullah saw. Dan sebagai seorang muslim yang mukmin itu contoh Rasulullah saw dalam hal membangun dan menegakkan Daulah Islamiyah harus dicontoh dan diacu.

Apakah saudara Bimo, sebagai orang yang bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah, tetapi saudara tidak mau dan menolak apa yang dicontohkan Rasulullah saw ?.

Nah, mengenai Acheh. Itu Ahmad Sudirman mendukung dan menyokong perjuangan rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan negara pancasila. Itu hak Ahmad Sudirman. Ahmad Sudirman tidak sendirian dalam hal mendukung dan menyokong perjuangan rakyat muslim Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara pancasila.

Kalau saudara Bimo tidak peduli Acheh merdeka atau tidak itu hak saudara Bimo. Tidak perlu saudara lambungkan di mimbar bebas ini.

Nah celakanya, saudara Bimo justru mengatakan: "sebab bagiku yang penting orang Aceh sejahtera, dan tidak dilanda konflik berkepanjangan"

Sekarang, orang Acheh manakah yang dimaksud oleh saudara Tejokusumo ? Apakah orang Acheh transmigran asal dari luar Acheh, seperti dari Jawa ?. Apakah orang Acheh yang sudah ikut-ikutan Soekarno dan para penerusnya ?. Apakah orang Acheh yang sudah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara pancasila ?

Jadi, itu yang saudara Bimo maksudkan orang Acheh ini harus didefinisikan terlebih dahulu, jangan hanya mengklaim orang Acheh. Di Acheh itu ada orang Acheh, orang Gayo, orang Alas, orang Singkil, orang Tamiang, orang Simeuleu, orang Anek Jamee, orang Jawa, orang Sunda, orang Arab, orang Minangkabau, orang Makasar, orang Palembang, orang India, orang China.

Nah, orang Acheh yang mana yang saudara Bimo Tejokusumo maksudkan ?.

Kemudian, kalau saudara Bimo ingin di Acheh itu semua rakyat yang ada di Acheh sejahtera, maka harus dicari bagaimana jalan keluarnya dari konflik Acheh ini.

Persoalannya, saudara Bimo pandainya hanya mahunya saja sejahtera di Acheh, tetapi bagaimana caranya, tidak pernah saudara Bimo sampaikan di mimbar bebas ini. Yang bisa, hanya menyatakan: "aku tidak peduli Aceh merdeka atau tidak".

Bagaimana untuk menyelesaikan konflik, saudara Bimo tidak pernah mengemukakan cara solusinya. Jadi, bagaimana mahu saja sejahtera di Acheh. Kalau saudara Bimo hanya ikutan Susilo Bambang Yudhoyono dan TNI-nya, jelas, mana bisa mencapai kesejahteraan di Acheh. Buktinya sudah lebih dari setengah abad itu tetap saja konflik di Acheh tidak bisa diselesaikan. Mengapa ? Karena pihak RI tetap menutupi akar utama penyebab timbulnya konflik Acheh ini.

Kemudian, saudara Bimo hanya pandai menyatakan: "Memang fokus aku bukan mendebat anda, melainkan mengingatkan anda: Anda berjuang bukanlah untuk Islam, melainkan untuk Aceh merdeka. Anda berjuang bukanlah sesuai visi Rasulullah, melainkan untuk nasionalisme Aceh."

Apakah mendukung dan menyokong perjuangan rakyat muslim Acheh yang menuntut penentuan nasib sendiri bebas dati pengaruh Negara pancasila, itu bertentangan dengan Islam ?. Apakah pihak RI yang menduduki dan menjajah Acheh dan membunuh rakyat muslim Acheh itu dibenarkan dan sesuai dengan apa yang dicontohkan Rasulullah saw ?

Apakah itu dasar dan sumber hukum Negara RI yang tidak mengacu pada apa yang diturunkan Allah SWT adalah dicontohkan Rasulullah saw ketika Rasulullah saw membangun Daulah Islamiyah pertama di Yatsrib ?.

Itu rakyat muslim Acheh menuntut kemerdekaan bagi negerinya adalah hak rakyat Acheh. Yang justru harus dikutuk adalah pihak RI yang terus menduduki dan menjajah Acheh dan TNI-nya membunuh rakyat muslim Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri.

Nah disinilah, mengapa Ahmad Sudirman menanyakan kepada saudara Bimo dalam tulisan sebelum ini, yaitu coba tampilkan fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum yang menyatakan legalitas pihak RI memasukkan Negeri Acheh.

Tetapi, saudara Bimo tidak menanggapinya, dengan alasan: "fokus aku bukan mendebat anda, melainkan mengingatkan anda".

Bagaimana bisa saudara Bimo mengingatkan Ahmad Sudirman tentang Acheh, kalau saudara Bimo sendiri tidak tahu mengenai sejarah jalur pertumbuhan dan pekembangan Negeri Acheh dihubungkan dengan Negara RI.

Itu visi Rasulullah saw mengenai masalah membangun Daulah Islamiyah adalah sebagai tempat memberikan perlindungan kepada kaum muslimin, sebagai tempat untuk mengaplikasikan hukum-hukum Islam, sebagai alat untuk menyebarkan risalah Islam keseluruh penjuru dunia, sebagai benteng pertahanan bagi ummat Islam dari ancaman dan serangan dari pihak luar, dan sebagai tempat untuk beribadah dan untuk mendapat ridha Allah SWT.

Sekarang, kalau rakyat muslim Acheh menuntut kemerdekaan, itu adalah hak rakyat muslim Acheh, bukan karena masalah nasionalisme Acheh. Tetapi karena itu Negeri Acheh ditelan dan dicaplok oleh Soekarno dengan RIS-nya.

Apakah memang disebutkan dalam maklumat Teungku Muhammad Daud Beureueh nama nasionalisme Acheh ketika memaklumatkan Negeri Acheh bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila ?. Kan, jelas tidak ada itu istilah nasionalisme Acheh. Begitu juga ketika Teungku Hasan Muhammad di Tiro mendeklarkan ulang Negeri Acheh pada tangal 4 Desember 1976, tidak disebutkan atas dasar nasionalisme Acheh, yang ada adalah untuk penentuan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan asing yang dikontrol dari Jakarta.

Jadi, tidak benar kalau dasar untuk kemerdekaan Acheh adalah karena nasionalisme Acheh. Itu hanyalah alasan dan argumentasi saudara Bimo yang lemah.

Seterusnya, kalau saudara Bimo menyatakan: "Anda berjuang bukan untuk masyarakat banyak, melainkan untuk masyarakat terbatas Aceh, bahkan tidak semua Aceh setuju pada tindakan anda. Dengan demikian, disimpulkan: anda bukanlah pejuang Islam, melainkan pejuang Aceh merdeka."

Ahmad Sudirman mendukung dan menyokong rakyat muslim Acheh yang sedang berjuang untuk kemerdekaan Negeri Acheh yang dijajah oleh pihak RI. Kemudian, berapa banyak yang tetap mau ikut kepada Susilo Bambang Yudhoyono dan berapa banyak rakyat Acheh yang ingin menentukan nasib sendiri, itu sampai detik sekarang ini tidak ada orang yang mengetahuinya, karena belum diadakan penentuan pendapat rakyat Acheh.

Nah, kalau memang saudara Bimo mahu mengetahui berapa banyak rakyat Acheh yang tetap ingin bergabung kepada Susilo Bambang Yudhoyono dan berapa banyak rakyat Acheh yang ingin berdiri sendiri, maka jalan keluarnya harus dilakukan penentuan pendapat rakyat Acheh di Acheh. Seperti rakyat Hawai yang telah melakukan referendum pada tanggal 7 November 1950 ketika menentukan apakah mahu bergabung dengan Amerika atau berdiri sendiri. Ternyata sebagian besar rakyat Hawai memilih bergabung dengan Amerika. Begitu juga rakyat Quebeq pada tahun 1976 melakukan referendum untuk menentukan apakah ingin bergabung dengan Canada atau berdiri sendiri. Ternyata hasilnya, 51 % bergabung dengan Canada, sedangkan 49 % berdiri dendiri.

Jadi saudara Bimo, itu rakyat muslim Acheh sedang berjuang untuk menuntut penentuan nasib sendiri, guna membebaskan Negerinya dari penjajahan RI, dan untuk membebaskan Agama dari campuran dan pengaruh pancasila.

Kemerdekaan itu hak setiap orang. Dan umat Islam Acheh berhak untuk menuntut kemerdekaan negerinya yang dijajah RI. Apakah saudara Bimo adalah salah seorang yang mendukung penjajahan di Acheh yang dilakukan oleh pihak RI dan TNI-nya ?. Kalau saudara Bimo memang mendukung kebijaksanaan politik ekspansi dan pendudukan serta penjahahan RI di Acheh, maka itu tandanya saudara Bimo adalah salah seorang yang ikut terus membarakan dan memperpanjang konflik Acheh. Dan saudara Bimo adalah salah saorang yang bicara untuk kesejahteraan rakyat Acheh, tetapi dalam kenyataannya hanya sebagai orang yang mendukung penjajahan dan pembunuhan rakyat muslim Acheh di Acheh. Inilah kemunafikan saudara Bimo Tejokusumo yang mengaku seorang muslim, yang sok membela Islam, tetapi tidak tahu bagaimana memperjuangkan Islam dan mencontoh Rasulullah saw dalam membangun daulah Islamiyah Rasulullah.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
www.ahmad-sudirman.com
ahmad@dataphone.se
---------

Date: Sun, 13 Mar 2005 21:18:31 +0000 (GMT)
From: bimo tejokusumo bimo_tejokusumo@yahoo.co.uk
Subject: Re: TEJOKUSUMO, ITU KARENA RI MENUTUPI AKAR UTAMA PENYEBAB KONFLIK ACHEH SEHINGGA KALIAN TERJERUMUS
To: Ahmad Sudirman ahmad@dataphone.se

Salam,
Anda telah mengubah judul situs anda, Bismillahirrahmanirrahim. Visi untuk membangun persatuan dengan berlandaskan keadilan, amanah dan perdamaian yang bertujuan untuk beribadah, bertaqwa dan mengharap ridha Allah SWT, padahal dulu kan "Selamat Datang ke situs Daulah Islam Rasulullah.."

Berarti anda menyadari, anda bukanlah wakil Rasulullah dalam hal ini, anda hanya sendirian mendebat masalah aceh, makanya aku tidak peduli aceh merdeka atau tidak, sebab bagiku yg penting orang aceh sejahtera, dan tidak dilanda konflik berkepanjangan.

Memang fokus aku bukan mendebat anda, melainkan mengingatkan anda:
-anda berjuang bukanlah untuk Islam, melainkan untuk aceh merdeka
-anda berjuang bukanlah sesuai visi Rasulullah, melainkan untuk nasionalisme aceh
-anda berjuang bukan untuk masyarakat banyak, melainkan untuk masyarakat terbatas aceh, bahkan tdk semua aceh setuju pada tindakan anda
-dg demikian, disimpulkan: anda bukanlah pejuang islam, melainkan pejuang aceh merdeka....., ini fokus saya... dg begitu, muslim akan mengetahui sebenarnya anda berjuang karena Islam, ataukah hanya untuk aceh merdeka...anda hijrah ke swedia karena mempertahankan aqidah keislaman, ataukah karena terdesak musuh politik kontra aceh merdeka...

Secara pribadi aku ingatkan: innamal a'malu binniyat... Apa niat lubuk hati anda?

Semoga syahid untuk para pejuang Islam, sedangkan niat anda bukan untuk Islam, maka wallahu'alam

Wassalam

Bimo Tejokusumo

bimo_tejokusumo@yahoo.co.uk
Malmo, Swedia
----------