Sandnes, 20 Maret 2005

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

RAMUAN JAMU GENDONG PANCASILA MADE IN MBAH SOEKARNO & MBAK MEGA MINUMAN PAGI PIMPINAN NEGARA PANCASILA RI
Muhammad Al Qubra
Sandnes - NORWEGIA.

 

PIMPINAN NEGARA SEKULER BURUNG GARUDA PANCASILA RI KEKENYANGAN MINUM JAMU GENDONG PANCASILA MADE IN MBAH SOEKARNO & MBAK MEGA

Ketidak Islami di Timur sekarang ini disebabkan merosotnya kepemimpinan. Umumnya orang-orang yang menduduki tampuk kepemimpinan di Timur sekarang ini adalah "koruptor-koruptor" yang pasti mereka termasuk orang dhalim kendatipun mereka melabelkan diri dengan Islam sekalipun. Ketika itu harta negara bukan harta rakyat melainkan harta penguasa.

Manakala orang dhalim yang memimpin suatu negara sudah dapat dipastikan, semua produk pendidikan akan berada dibawah kekuasaan absolutnya, kendatipun dimedia-media manapun mereka mengaku menganut paham "demokrasi". Contohnya Suharto di Indonesia, Saddam Hussein di Irak dan Marcos di Pilipina.

Islam yang anda (Nadri Saaduddin) saksikan dewasa ini bukanlah Islam benaran alias yang "rahmatan lil 'alamin" melainkan Islam "kerasan" yang tunduk patuh kepada sang pemimpin dhalim bukan kepada Pemiliknya yaitu Allah swt.

Anda (Nadri Saaduddin) benar ketika mengatakan bahwa tidak ada paksaan dalam agama atau La ikraha fiddin (Al- Qur-an) yang kini lebih banyak kita saksikan justru di Barat. Persoalannya di Barat itu umumnya orang-orang yang menduduki tampuk kepemimpinan "pantang Korupsi" sehingga rakyat hidup layak dan bebas mengeluarkan pendapatnnya tanpa intimidasi dari sang penguasa.

Mungkin anda (Nadri Saaduddin) bertanya-tanya apa hubungannya kekerasan itu dengan korupsi dan kepemimpinanh ? Rasulullah Muhammad saw mengatakan: "Sesungguhnya kemiskinan itu dapat membuat kamu menjadi kufur" Imam Ali melanjutkan: " Seandainya kemiskinan itu berbentuk mahkluk akan kubunuh dia" Lalu diakhiri Abu Dzar Ghifari:" Ketika kemiskinan memasuki suatu rumah melalui pintu, iman keluar melalui jendela"

Ketika suatu negara dipimpin oleh sang Koruptor, rakyat jelata menjadi miskin dan hidup morat marait, ketika itu muncullah orang-orang alim palsu yang berjingkrak-jingkrak dibawah telapak sang koruptor tadi berfatwa sesuai selera sang koruptor (baca penampilan Bal'am Blour dengan Fir'aunnya). Ketika itu aliran apapun yang diduga membahayakan kelanggingan sang penguasa di biarkan saling bentrok yang sebetulnya di kondisikan penguasa itu sendiri.

Jadi dalam keadaan ekonominya yang morat marit, manusia umumnya takdapat mengendalikan emosi, kecuali orang-orang tertentu macam Imam 'Ali bin Abi Thalib dan Abu Dhar Ghifari yang dewasa ini mungkin sangat langka.

Anda (Nadri Saaduddin) keliru ketika mengatakan: "sayangnya kebanyakan orang-orang Islam malah ingin merebut kekuasaan dimana untuk itu mereka menampilkan kekerasan sejalan dengan ajaran ulama-ulama mereka yang mengatakan bahwa kekerasan identik dengan jihad dan peperangan." (Nadri Saaduddin , nadri_id@yahoo.com )

Ketika Rasulullah saw masih di Madinah, beliau memantapkan pengikutnya/ummahnya dengan 'Aqidah/Idiology yang sudah barang pasti tidak disenangi penguasa kala itu. Akhirnya Rasulullah saw hijrah bersama segenap pengikutnya, kecuali Imam 'Ali bin Abi Thalib sebagai wakilnya di Mekkah buat sementara waktu.

Kembali kepersoalan kita sekarang ini, ketika kita me nyaksikan bahwa Pemimpin kita itu Dhalim dan dikerumuni orang-orang dhalim yang kelak mewarisi kekuasannya (baca Indonesia Munafiq dan Dhalim), lalu apa yang harus kita buat ? Apakah kita tetap tunduk patuh kepada pemimpin dhalim itu sebagaimana kata Rohkmawan, Mazda, Kamrasyid dan duplikat duplikat nya itu ? Kalau demikian dapatkah kita berpegang teguh kepada Al Qur-an: " ......athiullah wa athiurrasul wa ulilamri mingkum........(QS.4:59)? Apakah mungkin kita mentaati Allah dan Rasulnya pada waktu yang sama kita juga mentaati pemimpin yang dhalim?

Inilah persoalannya maka kita "haq" meneladani perjua ngan Imam Hussein bin 'Ali di karbala. Kalau anda mengatakan itu yang namanya "kekerasan", anda harus mampu berfikir siapakah yang mengundang kekerasan itu? Imam Husseinkah di Karbala, Imam Khomainikah di Iran, Pejuang Checheniakah, pejuang Islam Pilipinakah, pejuang Timor timurkah, pejuang Papua Nuginikah ataupun ASNLF/GAM di Acheh - Sumatra ?

Selanjutnya anda (Nadri Saaduddin) juga mengatakan: "Selama negara tidak dipisahkan dari agama selama itu Islam akan dianggap sebagai momok yang menakutkan. Negara Islam adalah suatu utopia yang yang tidak bisa dicontohkan dimasa ini. Mereka yang menamakan diri negara Islam malah menampi lkan kekerasan dan totaliter dan justeru dinegara kafirlah Islam bisa leluasa bergerak." (Nadri Saaduddin , nadri_id@yahoo.com )

Pernyataan anda itu ternyata keliru 180 derajat. Apakah Rasulullah saw dulu memisahkan antara agama dengan negara? Lalu siapa yang takut pada saat Rasulullah saw mengabungkan antara agama dan negara? Abdullah bin Ubai bersama pengikutnya bukan? Lalu siapa yang takut sat Imam Khomeini menggabungkan agama dengan negara? Antek-antek Syah Pahlavi yang bersembunyi diketiak-ketiak 'Alim lugu yang menamakan diri "Komando Jihat" Bukan ? Lalu siapa yang takut di Indonesia munafiq ketika tumbuh Organisasi yang menggabungkan agama dan negara? Termasuk andakah ?

Anda harus memahami bahwa system yang memisahkan agama dengan negara adalah system sekuler, yaitu peusudo system komunis. Politik Islam (Siasah Fatanah) adalah bahagian yang takdapat dipisahkan dari Agama. Agama akan mandul tanpa kehadiran Siasah fatanah. Inilah "Islam sejati" yang sekarang sudah tergusur akibat ulah pemimpin Dhalim dimanapun dewasa ini.

Lalu anda juga harus memahami bahwa sekarang ini tidak ada satupun yang namanya negara Islam di Asia kecuali Republik Islam Iran. Justru itu saya tak paham negara mana yang anda alamatkan sebagai negara Islam menampil kan kekerasan dan otoriter. Kalau yang anda maksudkan adalah Republik Islam Iran, anda harus hati-hati dan perlu Informasi yang objektif.

Pasalnya Kalau hanya satu yang namanya Negara Islam sudah barang pasti negara tersebut menjadi bulan-bulanan fitnah. Anda dapat meng identifikasi bagaimana di suatu kampung yang semuanya keliru kecuali seorang saja yang benar. Akankah semua orang penduduk kampung itu menyata kan orang yang satu itu yang benar ? Bukankah semua fit nah akan mengalir kepadanya? Demikian jugalah fitnah itu akan mengalir kepada setiap kelompok minoriti kapanpun dan dimanapun, corong mikrofon berada di tangan mayoriti.

Kalau anda termasuk salah seorang dari pegawai Hindunesia Jawa Munafiq dan Dhalim sudah barang pasti anda takkan mampu mencernakan tulisan ini, kenapa? Sebabya anda telah mendarah daging dengan ilmu ramuan Jamu gendong Pancasila made in Mbah Soekarno dan Mbak Mega pakai Istilah Ustaz Ahmad Sudirman.

Billahi fi sabililhaq

Muhammad Al Qubra

acheh_karbala@yahoo.no
Sandnes, Norwegia.
----------

Nadri Saaduddin
nadri_id@yahoo.com

Asslammualaikum wr. wb.

Bagaimanapun Islam tidak mentolerir kekerasan dalam bentuk apapun. Tidak ada paksaan dalam agama namun sayangnya kebanyakan orang-orang Islam malam ingin merebut kekuasaan dimana untuk itu mereka menampilkan kekerasan sejalan dengan ajaran ulama-ulama mereka yang mengatakan bahwa kekerasan identik dengan jihaddan peperangan.

Selama negara tidak dipisahkan dari agama selama itu Islam akan dianggap sebagai momok yang menakutkan. Negara Islam adalah suatu utopia yang yang tidak bisa dicontohkan dimasa ini. Mereka yang menamakan diri negara Islam malah menampilkan kekerasan dan totaliter dan justeru dinegara kafirlah Islam bisa leluasa bergerak.

Inggeris adalah suatu contoh dimana kebebasan beragama dan keleluasaan meyebarkan agama mendapat tempat seluas-luasnya. Sayangnya ribuan orang-orang Muslim Ahmadi ditindas dinegara pakistan yang menamakan dirinya negara Islam dan malah di Inggeris tabligh Islam Ahmadi dikembangkan keseluruh dunia tanpa hambatan. Fajar Islam memang terbit dari barat bukan dari timur.

Stasion TV MTA ( Muslim Television Ahmadiyya) yang dipancarkan dari Islamabad Tilford, London adalah suatu pertanda bahwa Islam yang manusiawi memang akan terbit dari Barat.

Wassalam,

H. Nadri Saaduddin

nadri_id@yahoo.com
Telp. (+62-0752) 92367
Mobile. 081363259195
Payakumbuh 26225
Sumbar-Indonesia
----------