Stockholm, 17 April 2005

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

ABU PEUREULAK, ITU PENJAJAH RI BUKAN HARUS KEMBALIKAN RP 800 MILIAR TETAPI SELURUH ACHEH HARUS DIKEMBALIKAN
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

ABU PEUREULAK, ITU PENJAJAH RI BUKAN HARUS KEMBALIKAN RP 800 MILIAR TETAPI SELURUH ACHEH HARUS DIKEMBALIKAN

"Kang Mamad ! Gileeeee Beneeeeeer ! Malaek Mahmud (Nggak Tahu kenapa ia disebut perdana menteri) dan kawan-kawan sudah dalam keadaan kelaparan di Swedia, makanya ia mau berunding dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Udah lapar banget kali. Naggak tahu malu, cari makan dengan cara berunding, minta-minta alias mengemis ke RI minta dana 800 M ke RI. Malulah sedikit. Mungkin kang Mamad dapat kebagian dari Al Mukomkom Hasan Tiro He " (Abu Peureulak , abu_dipeureulak@yahoo.com , Sun, 17 Apr 2005 06:47:49 -0700 (PDT))

Baiklah Abu Peureulak di Bandung, Indonesia.

Abu Peureulak, sebenarnya itu penjajah RI dibawah mbah Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla ditambah mas Djoko Santoso serta mas Endriartono Sutarto bukan hanya harus mengembalikan Rp 800 miliar tetapi harus mengembalikan seluruh Acheh kepada seluruh rakyat Acheh.

Rp 800 miliar itu kecil, tidak ada artinya, dibandingkan dengan apa yang telah ditelan, dicaplok, diduduki dan dijajah oleh mbah Soekarno dengan RIS dan RI-Asaatnya, yang diteruskan oleh mbah Susilo Bambang Yudhoyono orang Jawa satu itu beserta TNI-nya pembunuh rakyat Acheh.

Yang tidak tahu malu adalah itu mbah Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla beserta TNI-nya mas Djoko Santoso, yang terus menerus menduduki dan menjajah Acheh. Mereka itulah yang harus dikutuk dan harus dikecam oleh dunia internasional, yang telah dengan sengaja dan penuh kesadaran terus menduduki dan menjajah Acheh.

Dan kelihatan itu Abu Peureulak adalah salah seorang yang ada dibelakang punggung mbah Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf kalla serta TNI-nya Endriartono Sutarto yang terus menerus menduduki, menjajah dan membunuh rakyat muslim Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan negara sekuler burung garuda pancasila RI.

Abu Peureulak, kelihatannya Abu Peureulak ini telah begitu bersahabat kental dengan itu mbah Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla yang telah memakai TNI untuk menduduki dan membunuh rakyat muslim Acheh.

Mana itu Abu Peureulak pernah melakukan protes terhadap kejahatan TNI di Acheh. Ahmad Sudirman tidak pernah mendengar Abu Peureulak mengutuk kelakuan jahat mbah Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla beserta TNI-nya yang melakukan pembunuhan terhadap rakyat muslim di Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri.

Pandainya Abu Peureulak di Bandung ini adalah hanya mengacung-ngacungkan telunjuk sambil membawa benderanya mpu Tantular dengan mengekor mang Endang Suwarya dan mas Djoko Santoso saja. Berapa banyak uang Abu Peureulak dibayar oleh kaki tangannya mbah Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla untuk meneriakkan lagu pancasila dan bhineka tunggal ika di Acheh ?

Abu Peureulak ini pura-pura sok mau membawa-bawa Acheh dengan Peureulaknya, tetapi kelakuan seperti mbah Susilo Bambang Yudhoyono orang Jawa satu itu. Sama-sama membawa bendera garuda pancasila, sambil teriakkan slogan bhineka tunggal ika yang keropos itu.

Ahmad Sudirman tidak perlu mendapat bayaran dan tidak perlu mendapat pemberian dari rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri, apalagi dari Teungku Hasan Muhammad di Tiro.

Kalau rakyat Acheh menuntut kepada penjajah RI untuk mengembalikan seluruh kekayaan Acheh yang telah dikuras habis oleh penjajah RI, itu adalah hak seluruh rakyat Acheh, Ahmad Sudirman tidak memerlukan itu semuanya. Negeri Acheh untuk seluruh rakyat Acheh, bukan untuk mbah Susilo Bambang Yudhoyono atau Jusuf Kalla atau mas Djoko Santoso atau Abu Peureulak yang ada dibawah ketiak Jusuf Kalla.

Abu Peureulak, itu yang harus malu dan yang tidak mempunyai malu adalah itu mbah Susilo Bambang Yudhoyono, Jusuf Kalla, mas Djoko Santoso, mas Endriartono Sutarto, Sofyan Djalil dari Peureulak, Hamid Awaluddin, dan juga Abu Peureulak sendiri.

Abu Peureulak, itu Susilo Bambang Yudhoyono, Jusuf Kalla, mas Djoko Santoso, mas Endriartono Sutarto, Sofyan Djalil dari Peureulak, dan Hamid Awaluddin adalah para penerus mbah Soekarno yang menelan, mencaplok, merampok, menduduki, dan menjajah negeri Acheh. Tetapi tentu saja Abu Peureulak mana menyadarinya itu semua. Karena memang Abu Peureulak sekarang berada dibelakang dan sekaligus dibawah ketiak Jusuf Kalla dan ketiak mbah Susilo Bambang Yudhoyono.

Itu ASNLF bukan mengemis, melainkan ASNLF dibawah Teungku Hasan Muhammad di Tiro menuntut Acheh untuk dikembalikan lagi kepada seluruh rakyat Acheh. Tetapi, ternyata usaha ASNLF dibawah Teungku Hasan Muhammad di Tiro ini dijegal oleh Abu Peureulak dengan cara ikutan dibawah ketiak mbah Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla serta TNI-nya Endriartono Sutarto dan mas Djoko Santoso.

Abu Peureulak, seharusnya Abu Peureulak yang malu dan tidak punya harga diri ikutan bergelantungan ditangan Jusuf Kalla dan mbah Susilo Bambang Yudhoyono penjajah yang harus dikutuk itu.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
www.ahmad-sudirman.com
ahmad@dataphone.se
---------

Date: Sun, 17 Apr 2005 06:47:49 -0700 (PDT)
From: abu peureulak abu_dipeureulak@yahoo.com
Subject: GAM CARI NAFKAH HIDUP DI HELSINKI
To: Ahmad Sudirman ahmad@dataphone.se

Kang Mamad !!!!
Gileeeee Beneeeeeer!!!!! Malaek Mahmud (Nggak Tahu kenapa ia disebut perdana menteri) dan kawan-kawan sudah dalam keadaan kelaparan di Swedia, makanya ia mau berunding dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Udah lapar banget kali. Naggak tahu malu, cari makan dengan cara berunding, minta-minta alias mengemis ke RI minta dana 800 M ke RI. Malulah sedikit. Mungkin kang Mamad dapat kebagian dari Al Mukomkom Hasan Tiro ... He..........

Abu Peureulak

abu_dipeureulak@yahoo.com
Bandung, Indonesia
----------