Sydney,
12 Juni 2005
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
YANG BISA KITA ANDALKAN DARI NKRI ADALAH BAGAIMANA MEMBODOHI
RAKYAT
Muhammad Dahlan
Sydney - AUSTRALIA.
KELOMPOK ELIT DARI JAWA TIDAK MAU
BERSATU DAN TIDAK MENGAKUI APA YANG DATANG DARI KELOMPOK LUAR JAWA
"Menteri Pertahanan, Menteri
Luar Negeri, dan Menteri Dalam Negeri tidak terlibat dalam proses pertemuan
Helsinki. Itu prakarsa dari Wapres yang saya anggap masih valid dalam rangka
menangani teater politik yang namanya kepedulian internasional terhadap
Aceh." (Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, rapat kerja dengan Komisi I
DPR, Senin, 6 Juni 2005)
Dari pernyataan petinggi militer
NKRI di atas, sudah terlihat jelas betapa kelompok elit dari jawa tidak mau
bersatu dan tidak mengakui apa saja yang datang atau ide-ide daro kelompok luar
jawa. Apalagi menyangkut kasus-kasus
Acheh, West-Papua dll di luar jawa.
Maka apapun istilah-nya, yang
namanya NKRI itu adalah negara dominasi jawa-jawa atau imperialist-jawa. Kalau
bukan kenapa seorang Gendral bisa berbicara demikian, atau katakanlah bahwa
Juwono Sudarsono bodoh, kenapa pamerintah NKRI memilih seorang menteri orang
yang bodoh, demikian juga banyak anggota DPR-nya yang sama bodohnya.
Masak kalau gagasan Jusuf Kalla
tidak mau mangakui, apakah karena Jusuf Kalla adalah bukan jawa. Memang aneh
bin ajaib negara NKRI yang satu ini. Banyak Jendral yang bodoh, anggota DPR
bodoh, pegawai apalagi, makanya tak ada masalah yang bisa diselesaikan. Hanya
bisa kita andalkan dari NKRI ini adalah bagaimana cara membodohi rakyat atau
metode pembodhan rakyatnya, cara korupsi supaya tidak ketahuan. Kalu kehuan
juga tidak apap-apa asal mereka itu berasa dari jawa.
Tangkap para koruptor kalau dia
bukan orang jawa, kalau dia orang jawa yang koruptor...? Tunggu dulu...! sebab
bila diadili negara NKRI akan bubar.
Wassalam,
Muhammad
Dahlan
tang_ce@yahoo.com
Sydney, New South Wales, Australia
----------
http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se
www.ahmad-sudirman.com
Stockholm,
7 Juni 2005
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum
wr wbr.
MENHAN
SUDARSONO JADIKAN KALLA SEBAGAI KAMBING HITAM & LUPA REALITA PERUNDINGAN
ASNLF-RI SUDAH JADI FORMAL
Ahmad
Sudirman
Stockholm
- SWEDIA.
MENTERI
PERTAHANAN JUWONO SUDARSONO MENJADIKAN JUSUF KALLA SEBAGAI KAMBING HITAM &
LUPA REALITA PERUNDINGAN ASNLF-RI SUDAH MENJADI FORMAL
“Menteri Pertahanan, Menteri Luar
Negeri, dan Menteri Dalam Negeri tidak terlibat dalam proses pertemuan
Helsinki. Itu prakarsa dari Wapres yang saya anggap masih valid dalam rangka
menangani teater politik yang namanya kepedulian internasional terhadap
Aceh." (Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, rapat kerja dengan Komisi I
DPR, Senin, 6 Juni 2005)
Dengan hembusan dari mulut
orang-orang F-PDIP-Mega yang duduk di Komisi I DPR, seperti Permadi, Tjahjo
Kumolo, dari F-KB-Gus Dur, seperti AS Hikam, Ali Masykur, dari Fraksi PAN-Amien
Rais, seperti Djoko Susilo, Dradjad Hari Wibowo dan Fuad Bawazier yang
menghembuskan penyetopan perundingan damai di Acheh kemuka Menteri Pertahanan
Juwono Sudarsono, sehingga Juwono Sudarsono melancarkan gerakan pertahanan diri
dengan menyudutkan dan mengkambing-hitamkan Jusuf Kalla sebagai otak dari
perundingan ASNLF-RI di Vantaa, Helsinki, Finlandia untuk mencapai solusi damai
di Acheh.
Walaupun banyak yang menolak,
tetapi ada sebagian yang mendukung Perundingan ASNLF-RI ini seperti dari
Koalisi Kerakyatan, yaitu dari Fraksi Demokrat (PD), seperti Soekartono
Hadiwarsito, Sutan Bhatoegana, dan Muhammad Nadjib, dari Fraksi Partai Golkar,
seperti Andi Mattalata, dan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS),
seperti Untung Wahono, Zoelkieflimansyah, Nasir Djamil.
Kelihatan dengan jelas, bagaimana
itu orang-orang penerus Soekarno yang duduk dalam Komisi I DPR yang diwakili
orang-orang dari PDI-P-nya Megawati, orang-orang dari PKB-nya Gus Dur, dan orang-orang
dari PAN-nya Amien Rais, yang ingin terus menduduki dan menjajah Acheh, tidak
ingin timbulnya perdamaian di Acheh.
Para keroco dari Komisi I DPR yang
tidak ingn perundingan untuk perdamaian dan penentuan nasib sendiri rakyat
Acheh ini sudah tidak melihat lagi kenyataan yang ada, yaitu bahwa sebenarnya
Perundingan ASNLF-RI adalah bukan lagi perundingan yang sifatnya informal
sebagaimana yang dipropagandakan dan digembar-gemborkan oleh pihak RI,
melainkan telah menjadi Perundingan yang sifatnya formal.
Dan Perundingan ASNLF-RI untuk
mencapai solusi damai di Acheh ini telah mendapat dukungan dunia internasional,
khususnya dari Uni Eropa untuk membantu menyelesaikan proses jalannya
perdamaian di Acheh ini.
Nah, dengan adanya realita bahwa
Perundingan ASNLF-RI telah menjadi formal dan telah menjadi masalah
internasional, maka dari sebagian besar pihak DPR, Jenderal-Jenderal TNI, dan
dari kalangan sebagian anggota Kabinet Susilo Bambang Yudhoyono, seperti
Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, Menteri Luar Negeri Noer Hassan Wirajuda,
dan Menteri Dalam Negeri Letjen (Purn) M Ma’ruf terus mencari jalan untuk
menggagalkan Perundingan ASNLF-RI yang sedang berjalan prosesnya di Helsinki
ini, dan memojokkan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai kambing hitamnya.
Disini menunjukkan bahwa ternyata
usaha-usaha untuk menciptakan perdamaian di Acheh dan memberikan kebebasan
kepada rakyat Acheh untuk menentukan nasib mereka sendiri dengan mentah-mentah
ditolak oleh sebagian besar dari anggota DPR, Jenderal-Jenderal TNI, dan para
penyokong penganeksasian Acheh yang dijalankan oleh para penerus Soekarno
seperti yang terkumpul dalam PDI-P-Mega, PKB-Gus Dur, dan PAN-Amien Rais.
Memang dengan adanya upaya
penggagalan perundingan damai ASNLF-RI di Vantaa, Helsinki, Finladia ini adalah
dengan tujuan agar supaya tetap Negeri Acheh berada dalam dekapan selimut dan
kurungan kerangka tubuh NKRI jelmaan RI-Jawa-Yogya yang telah menelan 15
Negara/Daerah Bagian RIS ditambah dengan Acheh, Maluku Selatan dan Papua Barat.
Tetapi tentu saja perjuangan
rakyat Aheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri ini akan terus
melangkah dengan derap langkah yang kuat guna meraih kembali tanah Negeri Acheh
yang telah dianeksasi dan diduduki oleh RI lebih dari setengah abad ini.
Bagi yang ada minat untuk
menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya
sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya
yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang
Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad
Hanya kepada Allah kita memohon
pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*
Wassalam.
Ahmad
Sudirman
http://www.dataphone.se/~ahmad
www.ahmad-sudirman.com
ahmad@dataphone.se
----------