Stockholm, 18 Juni 2005

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Assalamu'alaikum wr wbr.


DENGAN SENJATA GAMMA-KEROPOS UNTUK PUKUL WALI NEGARA ACHEH, AKHIRNYA MUBA DIJON TERSUNGKUR

Ahmad Sudirman

Stockholm - SWEDIA.



MUBA DIJON SARJANA BUDEK NGAKU LULUSAN ITB ATAU UI RENCANA MAU MEMUKUL WALI NEGARA ACHEH, AKHIRNYA TERSUNGKUR MENJADI HANTU MUBA DIJON

 

“Itu pembelaan kamu, Mad. Tidak heran bagi seorang kerbau yang dicocok hidungnya. Tapi orang waras jelas akan menolak pembelaanmu itu. Apalagi disampaikan oleh seorang sarjana psikologi karbitan yang tidak paham arti empathy, seorang programmer gadungan padahal pekerjaannya hanya ngoceh di milis, seorang yang menjadi bagian dari barisan sakit hati, juga seorang penghujat (baca: pengecam) semua sekte Islam tanpa terkecuali (sehingga aku menempatkannya sebagai sekte ke-74 dari 73 sekte yang diisyaratkan Rasulallah SAW)” (Muba Zir, mbzr00@yahoo.com , Sat, 18 Jun 2005 06:42:34 -0700 (PDT))

 

Muba di Dijon, Bourgogne, Perancis.

 

Akhirnya Muba Dijon, yang pada awalnya petentengan menampilkan cerita buatan GAMMA tahun 1999-an dengan maksud dan tujuan untuk menghancurkan Teungku Hasan Muhammad di Tiro, ternyata akhirnya, menggelupur, seperti ayam jantan-Jawa yang menggelupur kena sapu lawan beradu-nya.

 

Muba Dijon, itu sumber cerita yang kalian kumpulkan adalah keluar dari orang yang menamakan dirinya Teungku Lamkaruna Putra, anak Teungku Fauzi Hasbi Geudong, yang banyak memproduksi cerita untuk menghancurkan Teungku Hasan Muhammad di Tiro.

 

Itu Teungku Lamkaruna Putra pernah berdebat beberapa bulan yang lalu dengan Ahmad Sudirman, dimana akhirnya ia tersungkur, sehingga ia meminta kepada Ahmad Sudirman beberapa tulisan yang menyangkut Teungku Hasan Muhammad di Tiro. Bahkan pada bulan Februari 2005, ia meminta kepada Ahmad Sudirman tentang data-data baik primer ataupun sekunder yang langsung ditulis oleh Teungku Hasan Muhammad di Tiro untuk dijadikan bahan tesis S2-nya tentang Perjuangan Teungku Hasan Muhammad di Tiro.

 

Nah akhirnya, usaha dari pihak Teungku Lamkaruna Putra dan Teungku Fauzi Hasbi Geudong untuk mengahncurkan Teungku Hasan Muhammad di Tiro, gagal total. Mengapa ? Karena dasar dan sumber data-nya adalah keropos. Banyak didasarkan pada sentimen politik dan kebencian saja. Dan akhirnya, ia mengemis kepada Ahmad sudirman meminta data-data tentang tulisan pribadi Teungku Hasan Muhammad di Tiro. Celakanya untuk dipakai bahan membuat tesis S2-nya.

 

Begitu juga dengan kalian Muba Dijon. Kalian tau apa tentang Teungku Hasan Muhammad di Tiro, yang kalian bisa hanya melambungkan cerita gombal alias keropos ”kebersentuhan hasan tiro dengan Yahudi”. Celakanya dari cerita hasil pungutan dari tempat sampah yang disebar luaskan oleh Teungku Fauzi Hasbi Geudong dan Teungku Lamkaruna Putra.

 

Nah, coba perhatkan apa yang dipungut Muba Dijon dari cerita model GAMMA-nya Nurlis Effendi, dan Muhammad Shaleh buatan tahun 1999. ”keculasan hasan tiro dalam masalah pengadaan senjata dengan memakan dana untuk senjata itu, yang diulangnya paling tidak sekali lagi sesudah itu”

 

Nah, lihat mana itu fakta dan buktinya yang menyatakan memakan dana untuk senjata. Sedangkan tahun 1962 itu RIA atau Republik Islam Acheh telah hancur bersama menyerahnya Teungku Muhammad Daud Beureueh kepada Soekarno. Siapa yang meneruskan RIA selepas Teungku Muhammad Daud Beureueh menyerah kepada Soekarno ? Apakah itu Fauzi Hasbi Geudong alias Abu Jihad ? Yang akhirnya ia disapu bersih di Ambon, diketemukan pada hari Rabu 23 Mei 2003 dilereng bukit STAIN, Keboncengkeh, Batumerah, Ambon, sudah tidak bernyawa.

 

Jadi Muba Dijon, coba tampilkan fakta dan bukti tentang tuduhan kalian bahwa Teungku Hasan Muhammad di Tiro ”memakan dana untuk senjata”. Kalau kalian tidak sanggup menunjukkan fakta dan buktinya atas tuduhan kalian itu, maka itu adalah merupakan fitnah yang besar, dan kalian Muba Dijon, tidak akan dipercaya lagi di mimbar bebas ini. Cuapan kalian hanyalah kekedar cuapan gombal saja.

 

Selanjutnya, Muba Dijon menyatakan: ”teganya hasan tiro membiarkan "teman-teman seperjuangannya" diberondong helikopter ABRI dalam peristiwa "100 tikar" itu yang terkait dengan keculasan dia dalam pengadaan senjata, ketegaan yang dilanjutkan dengan mengumpankan rakyat NAD yang terhasut masuk tna untuk peluru TNI/Polri”

 

Itu Cerita ”100 tikar” adalah cerita buatan Fauzi Hasbi Geudong alias Abu Jihad yang dibuat tahun 1980-an. Cerita gombal alias keropos itu untuk menjatuhkan dan menghancurkan perjuangan Teungku Hasan Muhammad di Tiro. Buktinya, itu Fauzi Hasbi Geudong alias Abu Jihad dengan sukarela menyerahkan dirinya kepada pihak TNI dan mau dijadikan sebagai kacungnya, sehingga pada bulan Mei 2003 di Ambon ia dihabisi. Dan menurut  Lamkaruna Putra, ayahnya itu : ”keluar dari GAM dan mendirikan Republik Islam Acheh (RIA) dan terbunuh akibat aktifitas politiknya”

 

Jelas, Muba Dijon, kalau kalian percaya dengan cerita ”100 tikar”-nya Abu Jihad alias Fauzi Hasbi, maka kalian telah tertipu. Dasar Jawa budek. Mudah saja percaya pada tulisan gombal.

 

Seterusnya, itu Muba Dijon menulis: ”kultus yang jelas-jelas musyrik dengan mengikutsertakan salah satu asmaul husna, Al-Malik, dalam julukan panjang hasan tiro, dimana julukan panjang ini pernah diucapkan mendiang Abdullah Syafei secara eksplisit di layar televisi Indonesia di saat-saat awal bergeraknya kembali aksi GSA di sekitar masa reformasi, seperti yang aku postingkan di awal keikutsertaanku di posting ini”

 

Muba Dijon, itu cerita nama Teungku Hasan Muhammad di Tiro buatan GAMMA-nya Nurlis Effendi, dan Muhammad Shaleh yang melambungkan nama ”Al Mudzabbir Al Maulana Al Malik Al Mubin Profesor Doktor Sultan Di Tiro Muhammad Hasan Ibnal Sultan Maat di Tiro.”

 

Mana pernah nama panjang itu dipakai oleh Teungku Hasan Muhammad di Tiro, inilah memang salah satu alasan yang sangat lemah yang bisa dilambungkan oleh pihak-pihak yang sangat menentang Teungku Hasan Muhammad di Tiro, seperti Muba Dijong Jawa-budek satu ini.

 

Coba saja suruh itu Nurlis Effendi, dan Muhammad Shaleh menyebutkan dari mana sumber cerita budek-nya itu diambil. Paling hanya dengar cerita dari orang-orang model Abu Jihad alias Fauzi Hasbi. Bahkan cerita yang ditulis oleh Nurlis Effendi, dan Muhammad Shaleh dimulai dengan kata ”SYAHDAN”, artinya ”selanjutnya” untuk mengawali cerita lama-nya, yang isinya gombal alias keropos.

 

Dimana cerita mitos gombal model  GAMMA-nya Nurlis Effendi, dan Muhammad Shaleh disantap dengan lahapnya oleh Muba Dijon budek, dengan tujuan untuk menghancurkan Teungku Hasan Muhammad di Tiro. Tetapi hasilnya, nol besar.

 

Selanutnya, Muba Dijon masih terus berceloteh: ”kebersentuhan hasan tiro dengan Yahudi... ah, ini tidak perlu dibahas lagi, siapapun tahu Yahudi dengan segala kelicikannya, rencana-rencana busuknya, dan nafsunya menguasai dunia dalam semua sisi kehidupan...”

 

Inilah cerita yahudi-nya Muba Dijon yang terus dibolak-balik, dalam rangka menjatuhkan Teungku Hasan Muahmmad di Tiro, tetapi sayang, cerita Yahudi-nya model Muba Dijon ini tidak mempan. Karena Ahmad Sudirman telah menghancurkananya, dengan memakai dalil apa yang Diturunkan Allah SWT dan contoh Rasululla saw tentang perkawinan Rasulullah saw dengan perempuan Yahudi seperti Juwairiyah (ra) dan Shafiyah (ra).

 

Muba Dijon, kalian mati kutu.

 

Terakhir, akhirnya, Muba Dijon, terkapar, tidak sanggup lagi berdiri untuk mencari alasan lain yang bisa dipakai untuk menghancurkan Teungku Hasan Muhammad di Tiro.

 

Dan sebelum nafas terakhir Muba Dijon keluar dari tubuhnya, ia masih sempat berceloteh: ”Hasan tiro memang Abu Jahal modern, Abdullah bin Saba modern (Yahudi Yaman yang membuat Islam terpecah dengan lahirnya Syiah), Bokassa modern, dan bahkan Pol Pot Modern. Tak secuilpun aku menaruh hormat kepada orang tua renta pikun ini.”

 

Muba Dijon, itu yang namanya Pol Pot adalah mbah Soeharto pembunuh jutaan umat manusia di RI. Dan yang merupakan Abu Jahal adalah Soekarno, termasuk Juga Soeharto, Abdurahman wahid, dan sekarang Susilo Bambang Yudhoyono. Mengapa ? Karena merekalah yang terus menerus menghancurkan umat Islam di Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri.

 

Muba Dijon, sebelum hantu kalian bangkit, silahkan cari dan obrak-abrik dulu perpustakaan untuk mencari alasan dan argumentasi yang bisa dipakai untuk menjatuhkan argumentasi yang dipasang oleh Ahmad Sudirman.

 

Dan tentu saja, mulai sejak hari ini, Muba Dijon menjelma menjadi hantu Muba Dijon. Selamat ketemu hantu Muba Dijon. Kalian telah mati kutu.

 

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad


Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*


Wassalam.


Ahmad Sudirman


http://www.dataphone.se/~ahmad

www.ahmad-sudirman.com

ahmad@dataphone.se

----------

 

Date: Sat, 18 Jun 2005 06:42:34 -0700 (PDT)

From: muba zir mbzr00@yahoo.com

Subject: Re: MUBA DIJON COBA TERUS HANTAM WALI NEGARA ACHEH PAKAI PENTUNGAN GAMMA-KEROPOS

To: Ahmad Sudirman ahmad@dataphone.se

Cc: AcehA_yoosran <a_yoosran@yahoo.com>, Acehabu_dipeureulak <abu_dipeureulak@yahoo.com>, AcehAhmad_mattulesy <ahmad_mattulesy@yahoo.com>, AcehAhmadGPK <ahmad@dataphone.se>, Acehalasytar_acheh <alasytar_acheh@yahoo.com>, acehalchaidar <alchaidar@yahoo.com>, Acehapalambak2000 <apalambak2000@yahoo.ca>, AcehBambang <bambang_hw@rekayasa.co.id>, Acehburamu <buramu@plasa.com>, acehdityaaceh_2003 dityaaceh_2003@yahoo.com

 

Itu pembelaan kamu, Mad... Tidak heran bagi seorang kerbau yang dicocok hidungnya... Tapi orang waras jelas akan menolak pembelaanmu itu... Apalagi disampaikan oleh seorang sarjana psikologi karbitan yang tidak paham arti empathy, seorang programmer gadungan padahal pekerjaannya hanya ngoceh di milis, seorang yang menjadi bagian dari barisan sakit hati, juga seorang penghujat (baca: pengecam) semua sekte Islam tanpa terkecuali (sehingga aku menempatkannya sebagai sekte ke-74 dari 73 sekte yang diisyaratkan Rasulallah SAW)...

 

Dua postingku itu memang tulisan lama. Aku mencantumkan tanggalnya di situ. Tapi aku ingin mengingatkan banyak hal kepada peserta mimbar. Dalam dua postingku itu nampak jelas di antaranya hal-hal berikut: (1) keculasan hasan tiro dalam masalah pengadaan senjata dengan memakan dana untuk senjata itu, yang diulangnya paling tidak sekali lagi sesudah itu, (2) teganya hasan tiro membiarkan "teman-teman seperjuangannya" diberondong helikopter ABRI dalam peristiwa "100 tikar" itu yang terkait dengan keculasan dia dalam pengadaan senjata, ketegaan yang dilanjutkan dengan mengumpankan rakyat NAD yang terhasut masuk tna untuk peluru TNI/Polri, (3) kultus yang jelas-jelas musyrik dengan mengikutsertakan salah satu asmaul husna, Al-Malik, dalam julukan panjang hasan tiro, dimana julukan panjang ini pernah diucapkan mendiang Abdullah Syafei secara eksplisit di layar televisi Indonesia di saat-saat awal bergeraknya kembali aksi GSA di sekitar masa reformasi, seperti yang aku postingkan di awal keikutsertaanku di posting ini, (4) kebersentuhan hasan tiro dengan Yahudi... ah, ini tidak perlu dibahas lagi, siapapun tahu Yahudi dengan segala kelicikannya, rencana-rencana busuknya, dan nafsunya menguasai dunia dalam semua sisi kehidupan...

 

Masih banyak lagi informasi tentang kenistaan lainnya dari hasan tiro.

 

Hasan tiro dan Yahudi memang mempunya watak yang sama pada awalnya: inferioritas. Yahudi merasa inferior atas ketidakberdayaannya terhadap Nazi, sementara hasan tiro merasa inferior karena ulahnya sendiri: keculasannya dan keujug-ujugannya melakukan "reploklamasi". Untuk mengatasi inferior ini, yahudi dan hasan tiro melakukan hal yang sama: masturbasi. Jika yahudi bermarturbasi dengan utopia Israel Raya yang terbentang dari sungai Nil di Mesir sampai sungai Efrat di Irak, dan mencoba "melobby" dunia untuk sampai ke utopianya itu, maka hasan tiro bermarturbasi dengan (di antaranya) menyatakan dirinya sebagai keturunan Tengku Tjik di Tiro, pahlawan Indonesia asal Aceh itu, menggunakan gelar meynesatkan dan musyrik, dan kemudian mencoba meraih mimpinya dengan mengumpankan tna kepada peluru TNI/Polri untuk "melobby" dunia.

 

Hasan tiro memang Abu Jahal modern, Abdullah bin Saba modern (Yahudi Yaman yang membuat Islam terpecah dengan lahirnya Syiah), Bokassa modern, dan bahkan Pol Pot Modern. Tak secuilpun aku menaruh hormat kepada orang tua renta pikun ini. Betapapun, jika dia masih seorang muslim, aku berdoa agar dia segera sampai di keadaan khusnul khotimah. Juga untuk Abdullah Syafei, semoga kekhilafannya yang mengancam dirinya musyrik

itu, diampuni Allah SWT. Amin.

 

Sudahlah, Mad... Bertobatlah kamu selagi sempat... Jangan biarkan dirimu semakin tersesat... Kamu itu sudah tua loh...

 

Muba ZR

 

mbzr00@yahoo.com
Dijon, Bourgogne, Perancis

----------