Stockholm,
13 Agustus 2005
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum
wr wbr.
DHARMINTA BUTA SOAL ACHEH APALAGI PAPUA
BARAT KARENA OTAKNYA PENUH DENGAN MITOS MBAH SEOKARNO
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.
MATIUS
DHARMINTA DARI JAWA POS HANYA MENELAN MITOS MBAH SEOKARNO TENTANG ACHEH DAN
PAPUA, AKHIRNYA BERJINGKRAK-JINGKRAK SEPERTI KARDUN DIPINGGIR CILIWUNG
"He
hee heee Asudirman kambuh lagi dengan ilmu kolo caplok hapalannya he he
heeee." (Matius Dharminta, mr_dharminta@yahoo.com
, Fri, 12 Aug 2005 23:35:00 -0700 (PDT))
"Seandainya orang buta jadi
penunjuk jalan, dan orang bego nan gagab jadi juru bicara, udah bisa ditebak
apa jadinya, pastilah kacau, kacau dan kacau, yaa sebagai contoh terungkap
dibawah ini." (Matius Dharminta, mr_dharminta@yahoo.com , Fri, 12 Aug 2005 23:46:41 -0700 (PDT))
Baiklah
Dharminta di Jakarta, Indonesia.
Coba
perhatikan, ketika Ahmad Sudirman membeberkan fakta, bukti, sejarah dan dasar
hukum tentang "bangsa Papua telah siap untuk memerdekakan Papua Barat
menjadi Negara Papua. Dan pada tanggal 19 Oktober 1961 di Hollandia (Jayapura
sekarang) bangsa Papua mendeklarkan Manifesto yang ditandatangani oleh
wakil-wakil kelompok, agama, dan suku adat yang ada di Papua Barat." (Ahmad Sudirman, 11
Agustus 2005)
Nah,
ini fakta, bukti , sejarah dan dasar hukum mengenai Kongres Pertama Rakyat
Papua yang terdiri dari wakil-wakil kelompok, agama dan adat yang ada di Papua
yang secara penuh kesadaran mendeklarkan manifesto penentuan nasib sendiri
bebas dari penjajah Belanda. Dimana bangsa Papua menuntut kesamaan sebagai
bangsa yang merdeka, menginginkan hidup damai dan ikut membantu mempertahankan
perdamaian dunia. Bendera Papua harus
dikibarkan disamping bendera Belanda. Lagu kebangsaan Papua ''Hai Tanahku Papua" harus dinyanyikan
disamping menyanyikan lagu kebangsaan Belanda. Negeri Papua akan mengemban nama
Papua Barat. Dan rakyat di Papua akan dipanggil Rakyat Papua.
Itu semua merupakan ciri identitas
bangsa Papua dan Negara Papua Barat yang merdeka dari penjajah Belanda.
Tetapi, oleh Dharminta, yang pandainya
hanya mengembek kepada Soekarno, itu kemerdekaan bangsa dan Negeri Papua
dihancurluluhkan, dengan cara Negeri Papua dilahap dan dicaplok Soekarno dengan
melalui militer-nya. Negara Papua Barat yang telah berdiri merdeka dianggap
sebagai boneka Belanda. Sama seperti Soekarno mempropagandakan Sabah dan
Serawak sebagai Negara Bagian Boneka Malaysia.
Istilah Boneka adalah model tipu
licik Soekarno. Semua Negara dan Daerah Bagian Republik Indonesia Serikat
dikatakan sebagai Negara dan Daerah Boneka Belanda. Tetapi, kenyataannya, itu
Soekarno dengan RI-Jawa-Yogya-nya masuk menjadi Negara Bagian RIS pada tanggal
14 Desember 1949, dengan tujuan untuk menjalankan politik ekspansi dan
penelanan dalam tubuh RIS. Dan itulah taktik dan strategi kelompok unitaris
Jawa model Soekarno yang melakukan penelanan Negara/Daerah Bagian RIS setelah
RIS diserahi dan diakui Kedaulatannya oleh Belanda pada tanggal 27 Desember
1949 sesuai dengan Hasil KMB 2 November 1949. Dan ketika Soekarno memasukkan
RI-Jawa-Yogya kedalam RIS pada tanggal 14 Desember 1949, itu tidak kedengaran
dari mulut Soekarno bahwa RI-Jawa-Yogya merupakan negara boneka Belanda.
Dharminta, dari manapun kalian
akan melihat, dan dari sudut manapun akan memandang, itu fakta, bukti, sejarah
dan dasar hukum tentang Papua Barat yang dipegang oleh pihak Soekarno dengan
RI-Jawa-Yogya-nya sangat lemah. Dan justru makin digali, makin didalami semua
fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum tentang Papua Barat, maka makin terbukti
bahwa memang benar itu Soekarno dengan RI-Jawa-Yogya-nya yang telah menelan dan
menganeksasi wilayah teritorial Papua Barat.
Dan sampai detik sekarang ini
Dharminta wartawan Jawa Pos budek tidak mampu memberikan bantahan fakta, bukti,
sejarah dan dasar hukum tentang RI yang mengklaim bahwa wilayah Papua Barat
merupakan wilayah RI-Jawa-Yogya dari sejak 17 Agustus 1945.
Yang jelas dan pasti, berdasarkan
fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum, sebagaimana yang teklah dibeberkan dan
dijelaskan secara terperinci oleh Ahmad Sudirman di mimbar bebas ini bahwa
pihak Soekarno dengan RI-Jawa-Yogya-nya yang menelan dan menganeksasi wilayah
Papua Barat masuk kedalam perut RI-Jawa-Yogya.
Dan celakanya itu Jenderal
Soeharto yang melanjutkan penjeratan dan pengikatan Papua Barat dalam usus
RI-Jawa-Yogya dengan model tipu akal bulus pepera 14 Juli – 4 Agustus 1969
dengan cara gaya Jenderal Soeharto.
Pepera yang memang diatur dan
digalang dari Jakarta. Ketika Menteri Luar Negeri Adam Malik pada bulan
September 1966 datang ke New York untuk masuk kembali ke PBB, setelah
RI-Jawa-Yogya oleh Soekarno dibawa keluar dari PBB pada tanggal 7 Januari 1965
sebagai protes karena Malaysia menjadi Anggota Dewan Keamanan PBB. Dimana
Soekarno pada waktu itu sedang menjalankan operasi pencaplokan Sabah dan
Serawak dan menganggap Sabah dan Serawak sebagai boneka Malaysia.
Nah, ketika Adam Malik membawa
masuk lagi RI-Jawa-Yogya kedalam PBB, maka diumumkanlah bahwa Jakarta
mengizinkan pelaksanaan penentuan pendapat rakyat di Papua Barat. Dan pada
bulan Agustus 1968 Duta Besar Ortiz Sanz yang ditunjuk sebagai utusan PBB untuk
Papua Barat (UN Representative for West Irian) oleh Sekjen PBB bertemu dengan
Sudjarwo Tjondronegoro wakil RI guna berhadapan dengan pihak utusan PBB untuk
Papua Barat menyatakan bahwa Ortiz Sanz tidak bisa memberikan saran lain selain
pelaksanaan pepera harus demokratis, orthodox, dan menyeluruh yang menerima
metode yang dikenal dengan satu orang satu suara. Tetapi karena masalah
geograpi dan kehidupan yang ada di Papua, metode satu orang satu suara tidak bisa
dilaksanakan secara keseluruhan. Karena itu ia mengusulkan untuk menggabungkan
cara musyawarah dan cara penentuan satu orang satu suara terutama di wilayah urban.
Ternyata usul cara kombinasi Ortiz
Sanz ini pada bulan Januari 1969 di tolak Jakarta. Dimana Jakarta mengusulkan
pembentukan Dewan Musyawarah Papua Barat, dimana anggota-anggotanya yang
terdiri dari 1026 anggota yang terdiri dari 983 pria dan 43 wanita.dari delapan
Kabupaten bukan dipilih melalui cara pemungutan satu orang satu suara, melainkan
dipilih dan ditentukan oleh Jakarta.
Sekarang, makin kelihatan jelas,
bahwa pihak RI, baik ketika masa Soekarno, ataupun setelah Jenderal Soeharto
menduduki Presiden RI, ternyata cara dan metode yang dipakai sama, yaitu tetap
menjalankan politik aneksasi Papua Barat.
Jadi Dharminta, sampai kapanpun
kalian ubrak-abrik itu fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum tentang Papua
Barat duimasukkan kedalam RI-Jawa-Yogya, kalain tidak akan menemukan fakta,
bukti, sejarah dan dasar hukum yang kuat yang menunjang bahwa Papua Barat
dimasukkan kedalam wilayah RI-Jawa-Yogya secara sah, adil, jujur, bebas dan
rahasia.
Selanjutnya, ketika saudara Helmut
Kmur dari Jayapura mengirimkan berita kepada Ahmad Sudirman bahwa kemaren,
Jumat, 12 Agustus 2005 bangsa Papua yang puluhan ribu sedang menjalankan protes
pengembalian Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus bagi
Provinsi Papua, ternyata mendapat hadangan dari pihak TNI dan Polri yang
bersenjata lengkap. Ternyata oleh Dharminta dikatakan sebagai "orang buta
jadi penunjuk jalan, dan orang bego nan gagab jadi juru bicara, udah bisa
ditebak apa jadinya, pastilah kacau, kacau dan kacau, yaa sebagai contoh
terungkap dibawah ini."
Padahal faktanya memang benar,
bahwa TNI dan Polri bersama Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal
Polisi Dody Sumantiawan menggelar pasukan dalam suatu upacara di pelataran
Papua Trade Centre, Kelapa Dua, Jayapura, Papua, tanggal 11 Agustus 2005.
Dan bertindak sebagai inspektur upacara Wakil Gubernur Papua Constan
Karma.
Dan ketika berlangsung acara
pengembalian UU No.21 Tahun 2001 pada tanggal 12 Agustus 2005, itu pasukan TNI
dan Polri dikerahkan untuk menghadapi bangsa Papua dan Dewan Adat Papua.
Bagi yang ada minat untuk
menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada
saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu
yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan
lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad
Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon
petunjuk, amin *.*
Wassalam.
Ahmad Sudirman
http://www.dataphone.se/~ahmad
----------
Date: Fri, 12 Aug 2005 23:35:00
-0700 (PDT)
From:
matius dharminta mr_dharminta@yahoo.com
Subject:
PAPUA BARAT TELAH MERDEKA ALA ILMU CAPLOK NYA ASUDIRMAN To: Ahmad Sudirman
<ahmad@dataphone.se>, aiandani1107@yahoo.co.id,
azuar73@yahoo.com, aditamuda@yahoo.dk, airlambang@radio68h.com,
azi09@hotmail.com, abu_abdilhadi@yahoo.com, acehku_1@yahoo.com,
airlambang@yahoo.com, antara@rad.net.id,
apiaustralia@greenleft.org.au, ardiali@yahoo.com, allindo@yahoo.com
he..
hee.. heee..asudirman kambuh lagi dengan ilmu kolo caplok hapalannya he.. he...heeee.
Matius
Dharminta
mr_dharminta@yahoo.com
Jakarta,
Indonesia
----------
Date: Fri, 12 Aug 2005 23:46:41
-0700 (PDT)
From:
matius dharminta mr_dharminta@yahoo.com
Subject:
Re: BANGSA PAPUA DAN DEWAN ADAT PAPUA DIHADANG TNI DAN POLRI DENGAN SENJATA
LENGKAP
To:
Ahmad Sudirman <ahmad@dataphone.se>, aiandani1107@yahoo.co.id,
azuar73@yahoo.com, aditamuda@yahoo.dk, airlambang@radio68h.com,
azi09@hotmail.com, abu_abdilhadi@yahoo.com, acehku_1@yahoo.com,
airlambang@yahoo.com, antara@rad.net.id,
apiaustralia@greenleft.org.au, ardiali@yahoo.com, allindo@yahoo.com, albiruny@gmail.com,
aulialailil@yahoo.com, afoe@tegal.indo.net.id,
azis@ksei.co.id, alasytar_acheh@yahoo.com,
apalahu2000@yahoo.co.uk
seandainya
orang buta jadi penunjuk jalan, dan orang bego nan gagab jadi juru bicara, udah
bisa ditebak apa jadinya, pastilah kacau, kacau dan kacau.. yaa sebagai contoh
terungkap dibawah ini...
Matius
Dharminta
mr_dharminta@yahoo.com
Jakarta,
Indonesia
----------