Stavanger, 22 Januari 2006
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
TIDAK DIKENAL BARISAN OPPOSISI DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN
Omar Puteh
Stavanger - NORWEGIA.
RESPON TERHADAP
PANDANGAN KOALISI SUARA MASYARAKAT ACEH INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN
KOMITE PERSIAPAN ACHEH MERDEKA DEMOKRATIK.
Catatan:
Merespon:
(1) Tulisan Yusuf
Daud Cs yang diluncurkan lewat landasan peluncururan "raja
rimba"<singa_tuha@yahoo.com.au ke PPDI dan Lantak , Thu, 29Dec.2005
11:41:07 +11.00 (ESP). Subject:
Susunan Kabinet KPA.
(2) Koalisi
Masyarakat Aceh International Untuk Demokrasi (MP GAM) dan Komite Persiapan
Achèh Merdeka Demokratik (MB GAM).
Sebagaimana
permintaan As-syahid Toké Burhan dan Ghazali Abdul Hamid, Kubang Abè
untuk memberikan syarahan tetap kepada Masyarakat Peureulak, Darul Nurul 'Akla
di Malaysia, di Rumah Peureulak, Selayang, Kuala Lumpur.
Catatan:
Untuk
pengenangan kembali peristiwa yang paling tragis yang telah menimpa As-syahid
Toké Burhan dan dua orang temannya pada tahun 1997, maka disini, seperti
menghendaki saya menceritakan kembali, bagaimana sa'at-sa'at As-syahid
Tokè Burhan dan dua orang temannya mengalami siksaan berat, dicampak
kedalam laut, dengan kedua belah tangan As-syahid terikat, lantas ditarik
dengan kabel katrol kapal Ankatan Laut Republik Penjajah Indonesia Jawa, yang
dimulai dari pantai barat Semenanjung Malaysia, sehingga mencecah tepi pantai Sumatra yang dilakukan oleh para
intelijen ABRI-TNI/POLRI, Tentara Teroris Nasional Penjajah Indonesia Jawa.
Salah
seorang dari rakan as-syahid Toké Burhan adalah As-syahid Tengku Ishak
Daud. Saya terlupa nama rakan as-syahid
Toké Burhan yang seorang lagi.
Alhamdulillah
dan syukurillah, As-syahid Tengku Ishak Daud dan seorang rakan lagi pada
peristiwa ngeri, kejam, biadab dan tidak berprikemanusaan itu, terselamat dan
survive. As-syahid Tengku Ishak Daud selain
sempat dimakamah Lhok Seumawe dan Sabang, kemudian dipenjarakan di Tarutung,
Tapanuli Utara. As-syahid Tengku Ishak
Daud sebagaimana semua kita ketahui, sempat juga melanjutkan tugas perjuangan
kemerdekaan-nya bersama-sama rakan TNA, Tentara Negara Achèh, untuk
membebaskan bangsa Achèh dari Penjajahan Kolonialis Indonesia Jawa,
sebelum beliau rebah-syahid tujuh tahun
kemudiannya).
Maka
demikianlah juga kiranya permintaan seperti itu, telah datang dari Tengku M. Halim
Jassin, Ketua Masyarakat Wilayah Pasèe di Malaysia, kepada saya, agar
dapat pula kiranya, memberikan syarahan tetap kepada Masyarakat Wilayah
Pasèe di Malaysia, di Rumah Pasèe, di Batu 12, Jalan Gombak,
Kuala Lumpur.
Saya dengan senang hati, menyetujui permintaan itu, tetapi pada kenyataannya, saya hanya mampu menghadhirkan diri sekali. Ini, terutama dikarenakan masalah transport yang sememangnya agak sukar pada ketika itu.
Syarahan saya disana itu, pada tahun 1996 itu, tepatnya 10
tahun yang lalu, dimana belum lagi bermulanya peristiwa coup d' état di Kuala
Lumpur, oleh seorang yang namanya tidak relevan kita sebutkan lagi disini,
telah mengambil topik: Tidak
Dikenal Barisan Opposisi Dalam Perjuangan Kemerdekaan!
......................Saya tekankan bahwa, siapapun
"disana" yang telah mengatakan diri mereka sebagai barisan opposisi,
yang demikian itu, berarti, ianya akan menunjukkan atas kesemua mereka yang
berada "disana" itu, yang berbaris dalam barisan opposisi itu,
sebagai: Barisan Pengkhianat!
"Barangsiapapun atau dari kumpulan apapun yang
mewujudkan barisan opposisi dalam barisan perjuangan kemerdekaan, maka yang
demikian itu, akan menunjukkan bahwa, seseorang atau kumpulan itu, sedang
mewujudkan barisan Pengkhianat dalam barisan perjuangan kemerdekaan itu
sendiri!"
............... ..Demikianlah kesimpulan inti dari maksud tujuan uraian singkat saya itu, saya katakan kembali disini, dari sekian jam syarahan saya malam itu, disana, didepan Masyarakat Wilayah Pasèe di Malaysia, di Rumah Pasèe, di Batu 12, Jalan Gombak, Kuala Lumpur, sebagai tersebut diatas.
Mengapakah demikian?
Karena Dr Tengku Hasan Muhammad di Tiro, selaku Wali Negara (Presiden) Negara Achèh Sumatra dan selaku pemimpin perjuangan kemerdekaan untuk Achèh, telah men-set up-kan bahwa, alat perjuangan bangsa Achèh, musti masuk lewat fron perjuangannya: ASNLF (Achèh Sumatra National Liberation Front)/GAM (Gerakan Achèh Merdeka) sebagai organisasi tunggal dan strickly dibawah satu komando!
Dan yang demikian itu, sudah merupakan ketentuan universil dari perjuangan (revolusi) kemerdekaan, dimanapun dibelahan bumi ini dan sekaligus menjadi pegangan kuat, siapapun yang terlibat dan/atau akan masuk melibatkan diri, dengan perjuangan (revolusi) kemerdekaan itu.
Kita belum lagi membicarakan terhadap bangsa-bangsa yang dijajah oleh British (penjajah modern), Spanyol atau Portugal (penjajah ortodox) dan Belanda (penjajah konservative) serta Indonesia Jawa (penjajah ultra ortodox) yang memperoleh kemerdekaaannya lewat partai politik.
Cobaan melonggarkan pegangan dan menjauhkan diri dari pada bertegas akan ketentuan-ketentuan mutlak perjuanganlah, maka seseorang itu, bisa terbentur dan tercedera dalam perjalanan perjuangannya, selain telah mengabaikan do'a kepada Allah SWT, untuk menyelamatkan kesetiaanya kepada perjuangan itu sendiri.
Salah seorang diantara sekian jumlah yang mengalami pengalaman sedemikian rupa, itulah: dr Hussaini Hassan, yang mengalami penyingkiran dari barisan kabinet Negara Achèh Sumatra, pada tahun 1985 dan tidak dibenarkan lagi, berurusan apapun dengan Negara Achèh Sumatra/ASNLF/GAM, diikuti dengan tindakan susulan pemecatan resmi 14 tahun kemudian, di tahun 1999.
Akhir-akhir ini, nampaknya Hussaini Hassan, coba pula mengexpose kembali semua draft kebodohannya, seperti masa yang lampau, lewat projek monster: MP GAM dan MB GAM-nya, tetapi kini, lewat pembentukan monster lain: Koalisi Suara (lima ketul) Masyarakat Aceh Internasional Untuk Demokrasi (MP GAM), bersama-sama rakannya:
(1) dokter Hussaini Hassan, Swedia, (si Manok Putéh Tan Sri Sanusi Juned dan dirinya sendiri terlantik sebagai Koordinator?),
(2) Doktor Lukman Thaib, Malaysia, si Doktor Plagiator! Doktor bodoh sebodoh Doktor Tengku Tjhik di Palôh! Yang datang seperti Pelangi, pergi-menghilang seperti Beuneung Radja Timoh!
(3) Ir Asnawi Ali, USA, si Pengantuk over dosis, kelewat banyak ditaburi pupuk organik.
Sama gerangankah kehidupan mentalitinya seperti Amir Ishak, si Putroë Bungsu yang sekarang sedang khusuk bersemadi di Danmark?
(4) Eddy Suheri Lamno, USA, yang sedang sibuk mencocangi rambut panjangnya, biar menyerupai mantros China dari Kwang Tung.
(5) Ir Hasan Chaiyal Julana, Kuwait.........Dia datang dengan demokrasi salah alamat!
So, monster apakah pula itu Koalisi Suara (lima ketul)
Masyarakat Aceh Internasional Untuk Demokrasi (MP GAM)-nya Hussaini Hassan Cs,
selain mengexposekan kebodohan mereka masing-masing yang terlibat? Juga sebagai monster provokasi! Provokasi
tulen Penjajah Indonesia Jawa!
Sebagaimana telah
saya katakan dalam syarahan saya kepada Masyarakat Wilayah Pasèe di
Malaysia, Rumah Pasèe, di Batu
12, Jalan Gombak, Kuala Lumpur, 10 tahun yang lalu itu, bahwa, yang demikian
itu, akan terexpose kembali dan akan menjadi semakin jelas, baik seketika
bangsa Achèh berhadapan dengan apa yang telah disebut monster: Koalisi
Suara (lima ketul) Masyarakat Aceh Internasional Untuk Demokrasi (MP GAM),
maupun monster: Komite Persiapan Achèh Merdeka Demokratik (MB GAM), yang
keduanya disifatkan oleh orang-orang "disana" sebagai barisan
Opposisi, tetapi kita tetap mengkwalifikasikan sebagai barisan Pengkhianat.
Begitu juga
dengan bentuk-bentuk lain yang terpesong dan melencong dari ketentuan-ketentuan
mutlak perjuangan (revolusi) kemerdekaan, tidak akan terlepas dari label ini:
Barisan Pengkhianat atau Barisan si Pengkhianat!
Agaknya itu, sama
dengan barisan Nasjonal Samling (National Unity)-nya dari seorang Traitor
(Pengkhianat) Norwegia, yang telah dihukum tembak sampai mati: Vidkund Abraham
Lauritz Jonssøn Quisilng?!
Jadi monster:
Koalisi Suara (lima ketul) Masyarakat Aceh Internasional Untuk Demokrasi (MP
GAM)-nya Hussaini Hassan Cs dan Komite Persiapan Achèh Merdeka
Demokratik (MB GAM) agaknya perlu sekali untuk disamakankah dengan Nasjonal
Samling (National Unity)-nya Vidkund Quisling?!
Jawabnya:
Ya! Karena ia, merupakan monster
provokasi tulen Penjajah Indonesia Jawa, yang akan menular dan berobah bentuk,
apalagi jika kita coba mengamati dan meneliti siapa-siapa yang memotorinya!
Lihat sejarah UDT
dan Apodetti di Timor Timur dulu, sama seperti sejarah Nasjonal Samling!
Tidakkah kita mau menjangkai bahwa, batang tubuh Koalisi Suara (lima ketul)
Masyarakat Achèh Internasional Untuk Demokrasi (MP GAM) dan Komite
Persiapan Achèh Merdeka Demokratik (MB GAM) akan menempuh juga jalan
yang pernah ditempuhi oleh Nasjonal Samling, UDT dan Apodetti?
Maka, barisan
monster: Koalisi Suara (lima ketul) Masyarakat Aceh Internasional Untuk
Demokrasi (MP GAM) dan monster: Komite Persiapan Achèh Merdeka
Demokratik (MB GAM) sama struktur sifat dan sama tujuannya seperti barisan para
Traitor, barisan para Pengkhianat, barisan Vidkund Quisling!!!
Ianya, menjadi
semakin transparan dan jelas terbias bahwa, Hussaini Hassan Cs, sememangnya
punya kecenderungan dengan taktik baru dan semunya untuk mencobakan monster:
Koalisi Suara (lima ketul) Masyarakat Achèh Internasional Untuk
Demokrasi (MP GAM) dan Komite Persiapan Achèh Merdeka Demokratik (MB
GAM), untuk mendobrak Self Government atau Pemerintahan Achèh, di Achèh
dengan MoU Helsinki-nya, sama dengan taktik lamanya mewujudkan projek monster:
MP GAM dan MB GAM, untuk coba mendobrak Negara Achèh Sumatra/ASNLF/GAM,
di Stockholm, Swedia + plus lewat coup d' état di Kuala Lumpur, Malaysia.
(1) Dikarenakan
penama Hussaini Hasan sebagai Pengkhianat Praktikal, sebagai Ayam Putih Tan Sri
Sanusi Juned dan pernah mencoba menjual
Achèh lewat (1a) Don Zulfahri @ Habib Adam @ Habib Djahé (Jahil) @ Don
Gigolo @ Don Malindo @ Don Lempap, (2a) Bupati Pidië dan (3a) Nur Nikmat
sebagai brokernya Abdullah Puteh (1b) Dr Bakhtiar Ali dan (2b) Dr Lukman Thaib
sebagai brokernya BIN (Badan Intelijen Negara)-nya Mayjen (Pens) Syamsir
Siregar.
(2) Dikarenakan
penama Yusuf Daud Paneuk @ Krungkông Pasië 'Lhõk dan Syahbuddin Rauf @
Haji Ghafur Paneuk Anténa, sebagai Pengkhianat Praktikal dan dalang utama
dibelakang pelaksana coup d' état di Kuala Lumpur, Malaysia yang tergagalkan
itu, oleh seorang yang tidak relevan disebut lagi disini?
Yusuf Daud Paneuk
@ Krungkông Pasië 'Lhõk dan Syahbuddin Rauf @Hj Ghafur Paneuk Anténa
adalah dua sosok anak manusia (master mind) yang bertanggung jawab penuh, coba
menghancurkan Pemerintahan Negara Achèh Sumatra di Stockholm, Swedia,
lewat coup 'd état, di Kuala Lumpur, Malaysia, terhadap kepimpinan perjuangan
(revolusi) kemerdekaan untuk bangsa Achèh: Dr Tengku Hasan Muhammad di
Tiro, sebagaimana kita: 5.000.000 jiwa bangsa Achèh dapat lihat dan
saksikan kenyataan itu, hingga hari ini.
(3) Dikarenakan penama ini, Rahman Ismail @ Rahman Gurèe @ Rahman Ground, juga dikenal sebagai Pengkhianat Praktikal dan Ketua sayap bersenjata MP GAM /MP GAM, yang telah disumpah oleh Don Zulfahri @ Habib Adam @ Habib Djahé (Jahil) @ Don Gigolo @ Don Malindo @ Don Lempap, (sebagaimana telah dibeberkan meluas oleh Dolah Kruëng, Houston, Texas, USA, orang tua lelaki dari Mustafa Kruëng- anggota Komite Persiapan Achèh Merdeka Demokratik No 20) dan sosok yang coba menyeludupkan senjata-senjata untuk bergabung dengan Kol. Bustami, seorang perwira menengah ABRI-TNI/POLRI, Tentara Teroris Nasional Penjajah Indonesia Jawa, yang bermaksud dan bertujuan hendak menghancurkan TNA, Tentara Negara Achèh dari sisi belakang. Penama ini, sesungguhnya juga telah menjadi perhatian pihak sekuriti Norwegia sejak tahun 2002. Dan banyak lagi yang akan perlu dibeberkan tentang penama ini, kemudiannya.
Disini saya ulangi untuk menjadi catatan 5.000.000 jiwa bangsa Achèh bahwa, kesemua, keempat-empat Pengkhianat Pratikal tersebut diatas, pada prinsipnya dan praktikalnya adalah sosok-sosok potential yang hendak menghancurkan struktur Pemerintahan Negara Achèh Sumatra di Stockholm, Swedia!
Beberapa kenyataan telah tercatat, setelah coup d' état tergagal, sebahagian lembaran-lembaran perjalanan sejarah hitam mereka, setelah berurusan dengan masing-masing brokernya si Abdullah Putéh: (1) Don Zulfahri @ Habib Adam @ Habib Djahé (Jahil) @ Don Gigolo @ Don Malindo @ Don Lempap, atau (2) lewat Nur Nikmat Cs atau (3) lewat Bupati Pidië Cs atau lewat broker BIN-nya: (1) Dr Bakhtiar Ali atau lewat (2) Dr Lukman Thaib, dengan versi Afrika Utara-Utopianya? untuk menjual murah, marwah bangsa Achèh dan bumi wilayah Negara Achèh Sumatra-nya kepada Penjajah Indonesia Jawa, yang juga telah tergagal total itu.
Tetapi anehnya, kemudian membalikkan pula "moncong senjata kegagalan" mereka itu, ketularan senjata provokasi tulen Penjajah Indonesia Jawa, dengan serangan bertubi-tubi, seperti kita lihat setiap hari, keluar lewat komputer landasan peluncuran: tgk maat di tiro dsb.nya dan dsb.nya dengan: Tengku Malik dan Tengku Dr Zaini Abdullah MD, adalah orangnya sebagai penggadai bangsa atau penjual bangsa ataupun penjual negara! Begitu juga mereka lakukan terhadap Tengku Muzakir Manaf dan Tengku Sofyan Daod. Adakah keempat mereka ini pernah memperkatakan sembarang fitnah kepada kalian?
Dasarnya mereka itu, keturunan si Pangeran Dorna!!! Dasar biadab!!!
Siapa pula broker politik mereka akan datang nanti? Kita
tunggu dan lihat! Dan diharapkan kepada
keseluruhan 5.000.000 jiwa bangsa Achèh hari ini, mau melaksanakan civic
mission-nya dengan ikhlas, sukarela dan penuh dedikasi untuk terus menjejaki
setiap jejak tapak-langkah mereka, si gonjol-gonjol itu.
Bagaimanakah pula
sikap Hussaini Hassan kemudiannya, selaku Ketua dan Sekjen monster: MP GAM Dan
selaku Koordinator Koalisi Suara (lima ketul) Masyarakat Aceh Internasional
Demokrasi MP GAM), terhadap apit kiri dan apit kanannya di MB GAM seperti kedua
monyong dibawah ini:
(1) Syahbuddin
Rauf, sebagai Ketua monster: MB GAM,
(2) Yusuf Daud
Paneuk, sebagai Sekjen monster: MB GAM,
Menurut pengamat
lintas udara, lantas terjun mencemplung mencekup air, berkesimpulan bahwa, mereka-mereka itu, masih saja terus
apit-mengapit dengan taktik semu
barunya, termasuk menggunakan "kenderaan" masing-masing.
Syahbuddin Rauf,
Hj Ghafur Paneuk Antene dan Yusuf Daud Paneuk, Krungkõng Pasi 'Lhôk,
yang kelihatan sengaja membonceng kenderaan monster: Komite Persiapan
Achèh Merdeka Demokratik (MB GAM) (lihat bagaimana dan dimana kedua
mereka ini meletakkan nama mereka masing-masing pada nomor: 21 dan 24. Yang
saya kira bukan karena masalah alphabetik, tetapi masalah taktikal) dan
menenggek pula diatas slogan: "Deklarasi Komite Persiapan Achèh
Merdeka Demokratik" (Deklarasi MB GAM) prodak murni Kampung Fitya,
Norsborg, yang bisa juga dipakai dalam waktu bersamaan di New York, di
Camberra, di Kuala Lumpur, di Pretoria dan sekaligus di Achèh, sementara
Hussaini Hassan Cs sengaja tidak menampakkan diri, apalagi itu, yang disebut
Doktor Lukman Thaib yang datang seperti Pelangi dan pergi-menghilang seperti
Beuneuëng Radja Timoh!
Lukman Thaib
walaupun suara anda mungkin bisa sedikit berobah, katakanlah serak melengking
sedikit, macam suaranya mak nyah, namun tingkah-polah anda akan tetap sama
seperti dulu: Datang seperti Pelangi dan pergi-menghilang seperti Beuneueng
Radja Timoh!
Hussaini Hassan
Cs,
Apapun nama kumpulan/organisasi atau apapun falsafah penumbuhan kumpulan/organisasi baru kamu itu, sebelum hari penandatangan MoU Helsinki, 15 Agustus, 2005 adalah masih terpandang sebagai organisasi para pembelot/pengkhianat! Kenapa? Karena kamu berempat tergolong sebagai: Empat Pengkhianat Praktikal yang sudah rusak, dimamah karat!
Menyinggung prihal Ir Asnawi Ali, ex-Mentri Pembangunan, yang kini menggabungkan diri dengan dr Hussaini Hassan ex-Menteri Pendidikan dan Penerangan, tidak akan bisa juga menyanggah terhadap kreteria pribadi-pribadi yang pernah terpandang, sebagai barisan awal terdepan, tetapi kini sebagai barisan akhir tercorot, ceceran dibelakang.
Dulu dia ini bisa mempersiapkan jawaban mudah, jawaban pasang siap, dengan alasan karena sedang dipagari kawat berduri si Penjajah Indonesia Jawa, tetapi kini, ketika sudah berada diluar negeripun masih sanggup tidur 24 jam, agaknya setelah letih memikirkan bagaimana membina kaki langit biru?, sama seperti ex-Menteri Perhubungan Amir Ishak, yang bersemadi siang malam, asyik memanggil roh Putroë Bungsuë. Tetapi dari mulut rewelannya kedengaran bahwa: Merekalah orangnya, yang senantiasa memikirkan bangsa Achèh yang kini sedang menderita: Penipu-pun maunya selalu nomor satu!
Nah, ketiga-tiga ex Menteri-Menteri Kabinet Pertama, Negara Achèh Merdeka yang tidak pernah tahu malu, yang akan menghabiskan sisa-sisa hidup mereka terus melestarikan:
(1)
Pembelotan/Pengkhianatan kehadapan Wali Negara, Negara Achèh Sumatra,
(2)
Pembelotan/Pengkhianatan terhadap 5.000.000 jiwa bangsa Achèh, dan
amanah Èndatu,
(3)
Pembelotan/Pengkhianatan terhadap
Reproklamasi 4 Desember, 1976!
Asnawi Ali dan
Amir Ishak,
(1) Sebagaimana
telah diberitahukan oleh seorang rakan seperjuangan bahwa: Diam tidak berbuat
apa-apa sekalipun, adalah pengkhianat!
(2). Istirahat
sekejap dalam perjuangan sama seperti
sedang menyerah kepada musuh 'kheun WN!
Apalagi istirahat sekarang ini, dulupun sudah menikmati 1000 tahun
istirahat-nya "pemuda kahfi", menyerah diri kepada Penjajah Indonesia
Jawa!
Hussaini Hassan
yang telah menyeret kedua rakan dalam kabinet pertamanya, juga telah coba
menyeret orang lain, lewat monster: Koalisi Masyarakat Aceh Internasional Untuk
Demokrasi (MP GAM) dan Komite Persiapan Achèh Merdeka Demokratik (MB
GAM), sebenarnya sama sekali seperti monster bergigi ompong atau sama seperti
monster kepulan asap hitam, bakaran ban-ban mobil buangan!
Itulah sebabnya
saranan-saranan yang dilemparkan oleh Tengku Ahmad Hakim Sudirman sebagai
saranan si ahli nujum, sepertinya beliau itu, mampu melihat langsung bagaimana
bentuk batang hidung dan melihat langsung seketinggian jungkatan punggung-nya
deklarasi mereka, sebagai deklarasi diatas meja "ngopi" Para
Gerombolan Kopiko-nya Kampung Fitya, Norsborg, Swedia!!!
Selain itu,
apakah kalian, Hussaini Hassan Cs dapat memahami maksud penggunaan
"demokrasi", pada monster (1) dan demokratik pada monster (2)?
(1) Hussaini
Hassan, kami sarankan:
Kalau kalian,
Hussaini Hassan Cs mau memahami, menghayati apakah itu demokrasi atau
demokratik, maka kalian lebih dahulu musti sanggup menanamkan sense of
democratic atau democratical sense, dalam struktur jiwa dan pemikiran kalian,
untuk cara mudah, kalian belajar mengenal, menyentuh dan menjamah demokrasi
atau demoktratik itu!
Saya sangat
tertarik pada kesepuluh saranan-saranan yang dibentangkan oleh Tengku Ahmad
Hakim Sudirman keatas "kelahiran" monster: Komite Persiapan
Achèh Merdeka Demokratik (MB GAM), yang terdiri dari bubuhan 25 nama,
yang 15 dari penama-penama itu, adalah sebagai penama-penama yang tidak
mempunyai sebarang dokumen yang dapat melindungi diri mereka di Luar
Negeri, sebagai illegal immigrant,
pendatang haram, walaupun secara tidak langsung, masih juga sedang dilindungi
dibawah bayangan kepak sayap kuasa Negara Achèh Sumatra.
Kalian yang 15
orang itu patut berterima kasih kepada Self Government atau Pemerintahan
Achèh, karena sekalipun dengan hanya bayangan kepak kuasanya, namun
kalian masih terlindung di negara asing!
Juga bersyukur
dan bertaubatlah kalian sekarang juga, terutama yang suka cukur mencukur
rambut, tetapi rambut-nya yang dilumuri gemuk itu, setelah beberapa hari tetap
juga tegak bangun, sambilan menjenguk Self Government atau Pemerintahan
Achèh.
(2) Hussaini Hassan
Cs, kami sarankan:
Kalau orang-orang
yang ikut menyertai kalian dalam: (a) Koalisi Masyarakat Aceh Internasional
Untuk Demokrasi (MP GAM) dan (b) Komite Persiapan Achèh Merdeka
Demokratik (MB GAM), bukan kalian seret mereka kedalam barisan opposisi
menentang Self Government atau Pemerintahan Achèh, cq bangsa
Achèh, tetapi kalian ikut juga menentang Penjajah Indonesia Jawa. Karena seperti diuraikan diatas barisan
opposisi adalah barisan pengkhianat atau barisan si Pengkhianat!
(c) Karena saya
lihat banyak disana dalam barisan itu anak-anak ingusan dan (situkang) besar
sorak, kampung tergadai!
(d) Katakanlah terang-terang kepada anak-anak ingusan dan kepada tukang sorak kalian bahwa:
--Koalisi Masyarakat Aceh Internasional adalah MP GAM gaya baru!
--Komite Persiapan Achèh Merdeka Demokratik adalah MB GAM gaya baru dan ini mengikut langgam PPKI-nya para kolaborator Jepang dulu ketika Soekarno Penipu licik hendak mengemis kemerdekaan kepada Jepang!
(3) Hussaini
Hassan Cs, kami sarankan:
Kalaulah kalian,
Hussaini Hassan Cs, sudah sanggup menanam sense of democratic atau democratical
sense, dalam struktur jiwa dan pikiran kalian, dengan baringan semangat MoU
Helsinki, maka kalian, Hussaini Hassan Cs pastinya akan tidak lagi, mau
melakukan pedekatan yang non-demokrasi atau yang non-demokratik kalian seperti
dalam siaran yang dipancarkan oleh Sekjen monster MB GAM kamu: Yusuf Daud
Paneuk @ Krungkông Pasië 'Lhõk Cs lewat komputer landasan peluncurannya:
"raja rimba"<singa_tuha@yahoo.com.au, Thu, 29 Dec.2005, 11:41:07 +
11.00 (EST) dengan Subject: Susunan Kabinet KPA,
............ ............kecuali kalian terus juga dengan dasar-nya si munafik!
Lantas, mengapakah KPA sebagai Komite Penggadai Achèh versi Hussaini Hassan Cs cq Yusuf Daud @ Krungkong Pasië 'Lhõk Cs, lewat komputer landasan peluncurannya "raja rimba"<singa_tuha@yahoo.com.au, telah mendorong mengiriman potret-potret kalian, Hussaini Hasan seperti: (1) Babi Peliharaan (cunyuk), (2) Perempuan Hamil Tua, (3) Anjing Pelacak, (4) Orang Utan, (5)Manusia Evolusi dan (6) Babi Hutan (celeng), sebagaimana terlampir dibawah tulisan ini, sebagai penserta yang akan masuk alam demokorasi?
TNA, Tentara Negara Achèh melestarikan sivilisasi kemiliterannya lewat KPA, Komite Peralihan Achèh untuk membangun Achèh!
Koalisi Masyarakat Aceh Internasional Untuk Demokrasi KMAIUD) dan Komite Persiapan Acheh Merdeka Demokratik (KPAMD) melestarikan kepengkhianatannya menjadi KPA, Komite Penggadai Bangsa?
Karena (3) musuh bangsa Achèh, adalah jelas: Jawa Chauvinis Jawa Sentris atau Jawa Unitaris dan Pengkhianat-Pengkhianat yang sudah dimamah karat.
(bersambung: Plus I + TIDAK DIKENAL BARISAN OPPOSISI DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN)
Wassalam.
Omar Puteh
om_puteh@yahoo.com
Norway
----------
Lampiran dari tulisan Yusuf Daud Paneuk yang menulis lewat komputer landasan peluncuran: "raja rimba"<singa_tuha@yahoo.com.au>:
bisa dibaca di
http://groups.yahoo.com/group/PPDi/message/11878
http://groups.yahoo.com/group/Lantak/message/7628
To: ppdi@yahoogroups.com, lantak@yahoogroups.com
From:
"raja rimba" <singa_tuha@yahoo.com.au>
Date: Thu, 29 Dec 2005 11:41:07 +1100
(EST)
Subject: «PPDi» Susunan Kabinet KPA
----------