Oslo, 4 Februari 2006

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Assalamu'alaikum wr wbr.

 

 

MBAK MEGA, ITU PANCASILA TIDAK SAKTI.

Abusisia

Oslo - NORWEGIA.

 

 

MBAK MEGA, ITU URUSAN ACHEH DISERAHKAN KEPADA RAKYAT ACHEH SENDIRI DAN MEREKA YANG AKAN MENYELESAIKANNYA.

 

"Jakarta: Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri menyatakan prihatin  atas kurangnya perhatian masyarakat terhadap Pancasila. Ia menilai  tidak ada yang salah dalam Pancasila sebagai dasar bangsa. "Yang  salah  adalah cara mengelola negara ini. Salah satunya adalah dalam cara menyelesaikan masalah Aceh," ujar Megawati di depan peserta kursus guru kader utama gelombang I PDI-P di Kantor DPP PDI-P, Rabu (1/2) malam".(Kompas, Jum'at, 3 Februari, 2006)

 

Mbak Mega mungkin merasa kalau Pancasila menjadi bentuk keimanan yang harus diimani oleh masyarakat Indonesia. Apakah Mbak Mega tidak melihat betapa pancasila tidak sakti lagi ? Ketuhanan yang bagaimana itu yang satu (Esa). Bila benar benar meyakini dan harus mengikuti pancasila dengan keyakinan Ketuhanan Yang Esa. Coba hitung berapa banyak rakyat Indonesia yang meyakininya kalau Tuhan itu cuma satu (Esa)..?

 

Keyakinan Mbak Mega terhadap pancasila bisa jadi lebih dari keyakinan terhadap keyakinananya terhadap agamanya sendiri. Sehingga dasar pemikirannya, bahkan mungkin dasar keyakinannya bukan kepada bentuk dan hasil buatan Tuhan tetapi hasil dan buatan manusia. Sungguh sangat disayangkan bila hal ini benar adanya.

 

Teringat di saat Mbak Mega mengunjungi Acheh. Dengan susah payah memakai kerudung untuk menunjukkan keislamannya dan kepatuhannya terhadap agama. Tetapi ketika keluar dari tanah Acheh maka kerudung dan busananya lepas begitu saja, dan kembali seperti yang sebenarnya.

 

Dan sungguh membuktikan bahwa tanah Acheh adalah tanah keramat yang boleh membuat orang menjadi muslim dan muslimah bila berada di atasnya.

 

Mengenai protesnya bahwa "Yang salah adalah cara mengelola negara ini" seharusnya Mbak Mega bercermin diri, bahwa Mbak Mega juga pernah memegang tampuk kekuasan Repubik Indonesia. Dan sungguh bila ucapan itu ditujukan kepada Mbak Mega sendiri maka seperti Mbak Mega meludah kemuka sendiri. Benar dan terbukti dan jujur sekali Mbak Mega memang telah tersalah mengelola Indonesia saat Mbak Mega duduk di kursi kepresidenan.

 

Bila Mbak Mega mengenang kembali masa masa empuknya duduk di atas kursi kepresidenan, apa yang telah Mbak Mega buat kepada rakyat Acheh, sehingga Mbak Mega bisa mengatakan: "Salah satunya adalah dalam cara menyelesaikan masalah Aceh," Apakah Mbak Mega ada mencoba melakukan penyelesaian masalah Acheh ?. Atau Mabak Mega cuma bisa menangis dengan tangisan buayanya di depan rakyat Acheh dan Mbak Mega bangga dapat sebutan Cut dari Acheh.

 

Dan bahkan Mbak Mega telah pula menghianati rakyat Acheh yang secara jujur dan ikhlas mendukung Mbak Mega saat itu karena keluguannya. Tapi apa yang Mbak Mega berikan balasannya. Mbak Mega kirimkan pembunuh pembunuh dari luar Acheh untuk menyembelih dan menutup mulut mulut rakyat Acheh yang coba bersuara. Walaupun suaranya sudah tak berbentuk suara lagi, hanya berupa ratapan dan tangisan.

 

Yang terlihat sebenarnya adalah Mbak mega yang sudah sepuh ini mencoba mengumbar suara lagi untuk mendapatkan dukungan para pendukungnya yang sekarang sudah kocar kacir sebab bantengnya sudah kehilangan tanduk. Apapun yang diucapkan olehnya kini semata mata bentuk kontra antara dirinya dengan pemerintah sekarang di Indonesia.

 

Bila Mbak Mega mau berfikir sejenak dan mengimani yang benar benar harus diimani itu lebih baik. Masih ada kesempatan untuk bertaubat sebelum ajal datang. Ingatlah sudah berapa banyak kesalahan yang Mbak Mega buat terhadap rakyat Acheh. Biarlah urusan Acheh, serahkan kepada rakyat Acheh sendiri yang akan menyelesaikannya. Jadilah penonton yang santun tanpa harus berteriak teriak yang mungkin akan menuai sumpah serapah bahkan kutukan dari para pemain. Nikmati masa tua dengan anak dan cucu serta pensiun yang lumayan cukup banyak, Mbak Mega akan dikenang dan akan diberi kesalutan atas diamnya.

 

Wassalam

 

Abusisia

 

abusisia@yahoo.com

Oslo, Norwegia

----------