Stockholm, 8 September 2006

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Assalamu'alaikum wr wbr.

 

 

MENCOBA MEMBEBASKAN ACHEH DARI SUDUT KANTOR TENAGA KERJA STOCKHOLM, SWEDIA.

Ahmad Sudirman

Stockholm - SWEDIA.

 

 

MENYOROT ORANG YANG SEDANG MENCARI KERJA DI SUDUT KANTOR TENAGA KERJA DI STOCKHOLM, TANGAN SIBUK DIACUNG-ACUNGKAN SAMBIL BERTERIAK MERDEKA-MERDEKA.

 

Coba baca tulisan BOLD hitam yang di tulisan oleh Sudirman dibawah, sungguh sebuah propaganda dan penipuan besar-besaran.  Bagi orang awam mungkin akan menelan mentah-mentah kabar ini dan menjadi alat kampanye propagandanya di Aceh.  Sayang that...!!” (Cut Rahima, premandum@yahoo.com , Fri, 8 Sep 2006 03:48:55 -0700 (PDT))

 

Membaca apa yang disampaikan oleh saudara Cut Rahima yang ditulis dari komputer milik salah satu kantor tenaga kerja yang ada di Stockholm, Swedia yang isinya tidak lebih dan tidak kurang hanyalah hasil pikiran orang yang sudah kehabisan akal bagaimana untuk memperjuangkan pembebasan dengan membawa-bawa bangsa dan rakyat Acheh yang berada nun jauh di benua Asia sebelah tenggara.

 

Ketika Ahmad Sudirman memberikan jawaban atas pertanyaan yang disampaikan oleh saudari  Dian Sastro yang menanyakan Apakah kemerdekaan Acheh yg selama ini di dengungkan akan tercapai pada thn 2009 ini?, ternyata oleh saudara  Cut Rahima yang sedang berada di sudut kantor tenaga kerja di Stockholm dengan memakai komputer milik kantor tenaga kerja langsung saja tanpa dipikir panjang dituliskan kata-kata ”Coba baca tulisan BOLD hitam yang di tulisan oleh Sudirman dibawah, sungguh sebuah propaganda dan penipuan besar-besaran.  Bagi orang awam mungkin akan menelan mentah-mentah kabar ini dan menjadi alat kampanye propagandanya di Aceh.  Sayang that...!!”

 

Nah, ketika Ahmad Sudirman menulis jawaban:

 

”Terakhir mengenai pertanyaan yang menyangkut apakah kemerdekaan Acheh yg selama ini di dengungkan akan tercapai pada thn 2009 ini.

 

Tentang kemerdekaan Acheh yang banyak didengungkan pada tahun 2009 akan tercapai tergantung kepada komitmen dari pemerintah RI dengan MoU Helsinki yang sudah disepakati oleh pihak GAM dan pemerintah RI. Menuju kemerdekaan bisa dilakukan dalam berbagai cara, taktik dan strategi, baik itu melalui jalur militer atau politik atau hukum atau damai. Semuanya tergantung kepada seluruh bangsa dan rakyat Acheh. Jadi, tercapainya kemerdekaan tahun 2009 semuanya dikembalikan kepada sikap dan ketekadan dari seluruh bangsa dan rakyat Acheh, baik yang ada di Acheh atau di luar Acheh. Tetapi, yang jelas, MoU Helsinki adaklah salah satu jalur menuju kepada kemerdekaan Acheh. Karena itu semuanya tergantung kepada komitmen dengan MoU Helsinki dari pihak pemerintah RI dan DPR RI atas apa yang telah disepakati oleh pihak GAM dan pemerintah RI. Apabila pihak pemerintah RI dan DPR ini tidak komitmen dengan MoU Helsinki, misalnya dengan cara memangkas dan menghilangkan pasal-pasal yang telah disepakati dalam MoU Helsinki, maka sikap dan tindakan  pemerintah RI dan DPR RI justru akan melahirkan dan mempercepat sikap dan tindakan dari bangsa dan rakyat Acheh untuk menyuarakan kembali dengan segera usaha penentuan nasib sendiri. Sikap dan tindakan tersebut sudah didengungkan oleh berbagai pihak dan kalangan di Acheh.” (Ahmad Sudirman, 8 September 2006)

 

Jelas, jawaban diatas menggambarkan bagaimana sebenarnya untuk memperjuangkan kemerdekaan Acheh. Adapun soal tahun 2009 atau tahun lainnya itu bukan masalah yang penting. Justru yang penting adalah taktik dan strategi dalam rangka memperjuangkan kemerdekaan Acheh.

 

Jadi, bukan seperti Cut Rahima yang sibuk berteriak merdeka-merdeka, sambil mencari kerja di sudut kantor tenaga kerja di Stockholm, Swedia. Mana bisa memperjuangkan kemerdekaan Acheh kalau hanya berteriak dari sudut kantor tenaga kerja di Stockholm?. Apakah mau memakai organisasi sosial atau organisasi kebudayaan atau organisasi keagamaan atau organisasi kemasyarakatan untuk memperjuangkan Acheh yang ada jauh di Asia Tenggara sana ? Saudara Cut Rahima ini kelihatannya nafsu besar tetapi tenaga kurang. Mau berjuang, tetapi tenaga sudah lumpuh, tidak ada kerja. Tanggal 17 September 2006 pemilu di Swedia, mau pilih partai politik mana ? Coba lakukan hubungan tali politik dengan salah satu partai politik yang ada di Swedia, kalau mau memperjuangkan kemerdekaan Acheh. Bukan hanya memakai organisasi sosial dan organisasi yang tidak diakui resmi di Swedia.

 

Selamat mencari kerja.

 

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

 

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

 

Wassalam.

 

Ahmad Sudirman

 

http://www.dataphone.se/~ahmad

ahmad@dataphone.se

----------

 

 

 

Received: from [192.121.232.27] by web37001.mail.mud.yahoo.com via HTTP; Fri, 08 Sep 2006 03:48:55 PDT

Date: Fri, 8 Sep 2006 03:48:55 -0700 (PDT)

From: Cut Rahima <premandum@yahoo.com>

Subject: Re: PEMERINTAH RI & DPR RI TIDAK KOMITMEN DENGAN MOU HELSINKI  AKIBATNYA BISA MEROBOHKAN PERDAMAIAN DI ACHEH.

To: ahmad@dataphone.se

Cc: naif_boom@yahoo.com

 

Coba baca tulisan BOLD hitam yang di tulisan oleh Sudirman dibawah, sungguh sebuah propaganda dan penipuan besar-besaran.  Bagi orang awam mungkin akan menelan mentah-mentah kabar ini dan menjadi alat kampanye propagandanya di Aceh.  Sayang that...!!

 

(Tahun 2009 adalah pemilu nasional yang memilih President dan wakilnya)

 

Coba periksa kepala dulu ke rumah sakit...!!

”Terakhir mengenai pertanyaan yang menyangkut apakah kemerdekaan Acheh yg selama ini di dengungkan akan tercapai pada thn 2009 ini.

 

Tentang kemerdekaan Acheh yang banyak didengungkan pada tahun 2009 akan tercapai tergantung kepada komitmen dari pemerintah RI dengan MoU Helsinki yang sudah disepakati oleh pihak GAM dan pemerintah RI. Menuju kemerdekaan bisa dilakukan dalam berbagai cara, taktik dan strategi, baik itu melalui jalur militer atau politik atau hukum atau damai. Semuanya tergantung kepada seluruh bangsa dan rakyat Acheh. Jadi, tercapainya kemerdekaan tahun 2009 semuanya dikembalikan kepada sikap dan ketekadan dari seluruh bangsa dan rakyat Acheh, baik yang ada di Acheh atau di luar Acheh. Tetapi, yang jelas, MoU Helsinki adaklah salah satu jalur menuju kepada kemerdekaan Acheh. Karena itu semuanya tergantung kepada komitmen dengan MoU Helsinki dari pihak pemerintah RI dan DPR RI atas apa yang telah disepakati oleh pihak GAM dan pemerintah RI. Apabila pihak pemerintah RI dan DPR ini tidak komitmen dengan MoU Helsinki, misalnya dengan cara memangkas dan menghilangkan pasal-pasal yang telah disepakati dalam MoU Helsinki, maka sikap dan tindakan  pemerintah RI dan DPR RI justru akan melahirkan dan mempercepat sikap dan tindakan dari bangsa dan rakyat Acheh untuk menyuarakan kembali dengan segera usaha penentuan nasib sendiri. Sikap dan tindakan tersebut sudah didengungkan oleh berbagai pihak dan kalangan di Acheh.”

----------