Stockholm, 21 mei 1998.

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

HARI KEJATUHAN SUHARTO SUDAH BOLEH DIHITUNG DENGAN JARI.
ABRI DAN GOLKAR  HARUS MENARIK KEMBALI DUKUNGANNYA.

INDONESIA TANAH AIRKU 6
Ahmad Sudirman
Modular Ink Technology Stockholm - SWEDIA
 

HARI KEJATUHAN SUHARTO SUDAH BOLEH DIHITUNG DENGAN JARI

Saudara-saudaraku di tanah air.

Saya berpendapat bahwa hari kejatuhan Suharto sudah diambang pintu. Setelah saya mendangar sikap dari pendukung dan pembantu utamanya dari luar negeri yaitu Amerika Serikat memberikan suaranya lewat Menteri Luar negerinya bahwa Suharto sebaiknya mengundurkan diri saja. Begitu juga sebagian kepala-kepala negara di Eropa sudah kurang begitu simpati dengan sikap dan tindakan Suharto.

Dengan melihat dan memperhatikan keadaan yang demikian saya berkesimpulan bahwa Suharto sudah tidak ada lagi jalan untuk keluar dari kemelut yang dibuatnya sendiri. Dengan alasan inilah saya meminta kepada ABRI dan GOLKAR supaya jangan mendukung Suharto lagi, sebaiknya mencari jalan keluar untuk menunjuk siapa yang akan meneruskan kendali pemerintahan untuk menyelamatkan keadaan yang sudah hancur dan terbengkalai ini.

Cobalah membentuk konsolidasi dan kerjasama dengan seluruh wakil-wakil rakyat yang ada di MPR dan juga mahasiswa, kaum cendekiawan dan pemimpin organisasi yang berada diluar parlemen. Secapatnya harus dibentuk pemerintahan yang baru dengan anggouta kabinet yang baru yang punya dukungan dari rakyat yang banyak.

Sudah waktunya sekarang kita kembali membangun kembali Indonesia yang sudah berada dibawah dasar lautan ini. Secepatnya mengembalikan keadaan politik ,ekonomi dan sosial yang sudah berantakan ini.

Saya yaqin, dengan selesainya penggulingan Suharto, bukan berarti masalah sudah selesai, melainkan masalah yang besar menunggu dihadapan kita. Bagaimana kita membangun kembali keadaan ekonomi, memulihkan kembali kepercayaan dari negara-negara tetangga, menyiapkan tenaga dan pikiran untuk kebaikan ekonomi, politik dan sosial ini.
 
Luka-luka yang dalam yang sudah membekas dalam tubuh negeri ini sedikit demi sedikit di pulihkan kembali, sehingga apa yang diharapkan dan dituntut kita bersama, keadilan, demokrasi dan kedaulatan rakyat dapat dinikmati dan dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia*.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman