Stockholm, 19 juni 1998.

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

INDONESIA TELAH DIPIMPIN DAN DIPEGANG OLEH ORANG-ORANG MUSLIM, TETAPI ISLAM HANYA DIPAKAI SEBAGAI TOPI
Ahmad Sudirman
Modular Ink Technology Stockholm - SWEDIA.
 

Saudara-saudaraku di tanah air.

Beberapa hari yang lalu, telah saya tulis mengenai Negara Islam Indonesia akan muncul tergantung kepada dukungan seluruh rakyat Indonesia. Apabila kita menggali kembali sejarah Indonesia dari sejak kemerdekaan tahun 1945, maka kita akan mengetahui bahwa sebenarnya Indonesia telah dipimpin oleh orang-orang muslim. Sukarno adalah seorang muslim, murid yang terkemuka HOS Tjokroaminoto, namun setelah memegang kekuasaan, ideologi nasionalis, nasakom dan pancasilanya yang ditampilkan. Begitu juga dengan Suharto, yang belakangan menjadi seorang muslim, namun tetap ideologi pancasilanya yang diagungkan. Sekarang Habibie adalah seorang muslim yang mempunyai organisasi Islam dimana anggota-anggotanya adalah intelektual muslim, namun tetap pancasilanya yang dipertahankan. Begitu juga dengan anggota-anggota MPR dan DPR adalah sebagian besar adalah orang-orang muslim, namun tetap pancasila yang dijadikan haluan negara. Kemudian sekarang timbul pertanyaan, mengapa Islam tidak ditampilkan dan dijadikan pedoman pemerintahan dan negara?. Jelas, dari pertanyaan ini akan timbul beribu-ribu jawaban dan alasan yang pada dasarnya tidak perlu Islam dipakai sebagai azas partai, pemerintahan dan negara. Karena kalau tidak, sudah muncul Negara Islam Indonesia sejak lama.

Disinilah terlihat dengan jelas, dimana nilai-nilai Islam dari hari kehari makin menurun dan menghilang dari bumi Indonesia. Kesadaran beragama makin berkurang. Perilaku keagamaan hanya dijadikan sebagai suatu hal yang rutin saja. Agama hanya dijadikan suatu sarana dan alat untuk menarik rakyat muslim agar tertarik dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan dan aktifitas yang sebenarnya jauh menyimpang dari nilai-nilai Islam. Yang paling menyolok sekali adalah Islam hanya dipergunakan sebagai topi saja.

Sebenarnya kalau kita didasari oleh sikap yang jujur, hati yang terbuka dan pikiran yang dalam mau membandingkan hukum, politik, sosial, ekonomi, pemerintahan dan kenegaraan yang ada dalam Islam dengan hukum, politik, sosial, ekonomi, pemerintahan dan kenegaraan sekuler yang ada di seluruh dunia, maka apa yang ada dalam Islam tidak kalah dengan apa yang menjadi produk pemikiran manusia sekuler di dunia. Sebenarnya disini saya sudah keterlaluan membandingkan nilai-nilai yang datang dari Tuhan dengan nilai-nilai produk dari pemikiran manusia. (Semoga Tuhan mengampuni saya).

Ada beberapa tanggapan yang disampaikan kepada saya mengenai Negara Islam Indonesia, yaitu bagaimanna dengan keadaan rakyat yang memeluk agama lain, hukum apa yang akan dipakai, kemudian kalau Negara Islam Indonesia berdiri maka beberapa daerah akan memisahkan diri dari Negara Islam Indonesia. Pemikiran-pemikiran ini timbul memang wajar, karena mereka tidak mengetahui sebenarnya apa yang dimaksud Negara Islam Indonesia yang saya kemukakan. Disini saya singgung sedikit mengenai Negara Islam Indonesia, dimana Negara Islam Indonesia yang akan muncul adalah negara yang dipimpin oleh orang-orang muslim dari partai-partai yang mempunyai azas Islam yang terpilih dalam pemilihan umum yang dilaksanakan secara bebas dan rahasia yang menerapkan aturan dan perundang-undangan yang berdasarkan kepada nilai-nilai Islam baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat dan negara. NII yang muncul bukan melalui penggulingan kekuasaan, bukan dengan cara pertumpahan darah, bukan dengan cara  perebutan kekuasaan, melainkan melalui jalan dan cara yang damai, aman dan diterima oleh seluruh rakyat Indonesia. NII yang mengutamakan toleransi terhadap kehidupan orang yang beragama lain, agama anda untuk anda agama kami untuk kami. NII yang mengutamakan keadilan, persamaan, perdamaian, pemerataan, persatuan, perlindungan dan pengabdian. NII yang akan hidup damai berdampingan dengan negara-negara lain. NII yang tidak diktatoris, tidak militeris dan tidak autoriteris. Apabila dengan dasar yang demikian NII muncul, tidaklah masuk aqal apabila ada beberapa daerah yang mempunyai ideologi dan agama lain mau memisahkan diri dari NII.

Sudahkah terkilas dalam hati orang-orang muslim yang sekarang sedang memegang kekuasaan dan jabatan didalam pemerintahan Indonesia untuk menjadikan Indonesia menjadi Negara Islam Indonesia ? *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se